[Jungkook x Mia]

Welcome Back

[241018]

Jungkook merapatkan jaket yang dipakainya ketika baru menginjakkan kaki di bandara Incheon yang luas. Korea sedang musim dingin, jadi dia harus tetap hangat jika tidak ingin terkena flu atau penyakit semacamnya. 

Bandara ramai oleh ARMY, juga penjaga yang sudah disiapkan untuk menyambut kedatangan mereka. Meski begitu, kelompok penggemar yang beragam usia itu tertib, membuat Jungkook tersenyum lega di balik masker dan topi hitamnya. Semoga hal baik itu terus berlanjut untuk selanjutnya.

Tujuan pertama Jungkook bukanlah dorm atau agensi seperti hyung-nya yang lain, melainkan rumah yang ditempatinya bersama Mia. Yap! Dia merindukan istri cantiknya itu. Ah... rasanya Jungkook sudah tidak sabar ingin segera pergi ketika manajernya memberikan kunci mobil secara diam-diam ketika sudah tidak ada satu pun ARMY yang terlihat.

Tidak menunggu lama, mobil yang dikendarainya sudah meleset di jalan raya yang mulai ramai oleh angkutan umum seperti bus yang bertugas mengantar penumpang ke tempat tujuan. Lelaki yang baru berulang tahun itu menekan pedal gas, menyalip beberapa mobil di hadapannya dan berbelok tajam di tikungan dengan handal.

Entah berapa menit yang terbuang di jalan hingga akhirnya Jungkook sampai di rumah berwarna putih yang ditempatinya bersama Mia sejak mereka menikah satu tahun lalu. Tak sabaran—namun penuh kehati-hatian—pria tampan itu bergegas masuk ke rumah. Sepatu dilepas sembarangan, pun sama dengan jaket, masker dan topi yang dipakai. Semua tergeletak sembarangan di sofa.

Jungkook menuju kamar, tapi baru melihat dari luar dia sudah tahu Mia tidak ada di sana—hanya ada Miku yang masih lelap di box bayi. Sejenak ia menggaruk kepala, tapi kemudian pikirannya tercerahkan dengan sebuah gagasan bahwa Mia sedang di dapur. Bergegas, dia mengayunkan tungkai ke bagian belakang rumahnya tersebut.

Dan benar saja! Mia ada di sana, membuat secangkir susu untuk teman sarapannya.

"Eomma! Kaget aku!"

Jungkook terkekeh saat Mia berbalik dan menunjukkan ekspresi kaget karena dirinya tiba-tiba sudah berada di depan si wanita. Beruntung, cangkir susu di tangan si cantik tidak terjatuh dan berakhir pecah di lantai yang dingin.