Mia membuka jendela bis, menghirup udara segar petang hari kota Seoul. Miku di pangkuannya terlelap, kelelahan bermain di rumah Shin Ya di sela mereka sibuk mengurus barang yang baru datang. Cahaya matahari terlihat indah, memberi warna jingga memikat, berpadu dengan sungai Han dan menjadikannya pemandangan super elok.
Faktanya, dia sudah beratus atau bahkan mungkin ribuan kali melewati jalan ini. Tetapi, tak sekalipun pernah bosan dengan panorama matahari terbenam yang selalu jadi moment paling ditunggu sepanjang hari. Dia memang sangat, sangat, sangat menyukai sunset.
Bis berhenti di salah satu halte, kemudian kembali melanjutkan perjalanan setelah beberapa anak SMA masuk.
Mia menutup jendela, lalu merapikan rambut halus Miku yang sedikit berantakan karena angin. Bagaimanapun juga, dia tidak bisa membiarkan putri kecilnya kedinginan.
Satu pesan masuk membuat ponsel di dalam tas bergetar. Buru-buru Mia mengambil dan segera membaca kalimat yang tertera.
Dihelanya napas panjang setelah menyelesaikan obrolan singkatnya bersama Jungkook, pria paling disayang. Tanpa sadar, ada senyum tipis yang hadir, menandakan si pemilik wajah ayu tersebut tengah berbahagia. Ya, siapa yang tidak bahagia jika memiliki suami semanis Jungkook?
Ah... jadi semakin tidak sabar ingin segera sampai.
-♪
"Welcome home...."
Jungkook memeluk Mia, menghadiahinya satu kecupan selamat datang super romantis di kening yang terkasih. Wanita itu hanya tertawa kecil, lalu menyerahkan totebag yang dipenuhi dengan susu kotak yang dibeli ketika ke supermarket. Miku masih terlelap, jadi sang ibunda memilih untuk langsung menuju kamar putrinya dan menidurkan si kecil di sana.
"Ada hal baik yang terjadi?" Mia tersenyum memandang Jungkook yang membantunya melepas cardigan ketika mereka sudah duduk bersampingan di sofa ruang tengah.
"Bertemu denganmu di penghujung hari adalah hal terbaik yang selalu kutunggu."
Mia menyipitkan mata. Seulas lengkung manis menggoda hadir di bibir, membuat Jungkook yang baru bicara menjadi tertawa salah tingkah. "A-apa aku sudah tidak cocok mengatakan kalimat seperti tadi?" tanyanya dengan pipi memerah. Menggemaskan sekali.
Mia bergumam panjang dengan mata yang terus menatap penuh godaan. "Hanya tidak menyangka laki-laki yang begitu hebat ketika malam bisa berkata semanis tadi. Apa jangan-jangan kalian dua orang yang berbeda?" godanya jahil.
Gantian, Jungkook yang berdecak gemas. Didekatkannya wajah mereka hingga menyisakan beberapa senti, tapi Mia hanya diam menatap tanpa canggung. Mau tidak mau, Jungkook jadi beralih ke sisi wajah sang hawa dan berkata pelan ke lawan bicara, "Kalau iya bagaimana? Mau threesome?"
Damn it!
Mia buru-buru mendorong Jungkook yang terkekeh senang. Apa-apaan pikiran Jungkook tadi! Satu saja sudah membuat kewalahan, apalagi dua?!
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
FanficWork kedua dari series [Jungkook x Mia]. Enjoy read my fanfiction~ ❤