Jungkook sibuk.
Projek baru BTS sedang dikerjakan, mengharuskan lelaki Jeon itu berbolak-balik dari rumah lalu ke tempat latihan. Waktu istirahat terbatas. Pergi pagi, pulang malam. Sampai di rumah, tidak ada pembicaraan berarti dengan Mia karena setelah makan, ia akan langsung tidur. Benar-benar, ini adalah minggu yang sibuk.
"Besok kalian perform?" tanya Mia di sela ia menggendong Miku yang sering rewel belakangan ini. Padahal sudah lewat jam delapan, yang mana seharusnya si kecil sudah terlelap dengan nyaman.
"Mm."
"Aku boleh datang?"
Jungkook yang sedang menata barang yang akan dibawa besok menolehkan kepala. "Kenapa mau datang?" cetusnya heran.
"Ya... hanya ingin melihat."
Si tampan berdecak, lantas memasukkan charger ke dalam tas. "Lebih baik tidak usah. Miku akan mudah menangis di sana," ucapnya.
"Hmm."
Mia berbalik, lantas berusaha mengobrol dengan sang anak yang malah menangis.
"Jung, Miku tidak mau diam."
Menarik napas, si tampan pun mengabaikan semua urusannya dan mendekati Mia yang kesulitan. Diambilnya Miku, lantas ditepuk-tepuk pelan hingga rengekan si kecil berhenti. Di sela itu, Mia pergi mengurus hal lain yang belum selesai di dapur.
—♪
Suara sorakan disertai tepuk tangan menggema saat perform tujuh orang di atas panggung akhirnya selesai. Senyum puas hadir di bibir mereka, pun di bibir para penggemar. Malam musim panas menjadi sangat meriah.
Berjalan ke ruang tunggu, beberapa member tertawa mengingat kejadian lucu saat di panggung. Lalu, mereka menggoda anggota termuda yang berubah drastis untuk malam ini dan sukses membuat para penggemar wanita bersorak gembira.
"Annyeong haseyo."
Senyum Jungkook luntur ketika menemui Mia ada di antara Coordy Noona. Anaknya juga ada di sana, sedang tertawa gembira melihat barang-barang yang menurutnya lucu.
"Ooo, Miku-ya...!" Taehyung yang paling duluan bersorak senang. Dengan senyum kotak, dia menghambur ke Miku dan mengulurkan tangan.
"Jangan membuatnya marah, ya." Mia menyerahkan Miku ke gendongan Taehyung.
"Mana mungkin Oppa membuat Miku marah. Iya, 'kan?" Taehyung mencubit pipi si mungil, lantas berkeliling ruang sambil berusaha membuat Miku tertawa.
"Eonni, ada yang bisa kubantu?" Mia bertanya pada Yera, salah satu penata rias.
"Bantu bereskan saja, atau kipasi mereka. Sebentar lagi kita pulang."
"Oh, oke."
Awalnya Mia ingin mendekati Jungkook, tapi suaminya ternyata sudah ada yang mengurusi. Mau tidak mau, dia pun membantu membereskan meja yang berantakan.
Miku di gendongan Taehyung mulai rewel. Beberapa kali gadis kecil itu hendak menangis, menambah ricuh ruangan.
"Mia, gelas-gelas itu dikumpulkan saja." Yera menyuruh.
"Iya."
Jungkook yang diam, tapi sebenarnya terus mengawasi istrinya, sedikit kesal dengan Yera. Belum lagi saat mendengar rengekan Miku, ingin rasanya dia marah. Seharusnya dia bisa beristirahat sekarang, bukan dipusingkan dengan masalah sepele seperti ini.
BRUK!
"Aduh!"
Salah satu stylish tak sengaja menabrak Mia dari belakang, mengakibatkan gelas minuman yang di tangan si cantik terlepas dan mengenai baju yang tergantung rapi.
"Astaga!" Mia pias melihat baju berwarna putih berubah menjadi kecoklatan. Dan di saat itu pula, Miku menangis semakin kencang.
"Aku benar-benar minta maaf." Setelah membungkuk, buru-buru dia mendekati Miku dan mengambilnya dari Taehyung.
Sekarang, Jungkook memang kesal luar biasa. Bukannya semalam dia sudah bilang supaya Mia tidak perlu ke sini? Lihat sekarang, kacau semuanya.
Di sisi lain, Mia terus berusaha mendiamkan Miku. Sungguh, dia merasa tidak enak karena sudah membuat keributan seperti ini.
"Sstt, Sayang."
Sedikit panik, wanita Jeon itu menenangkan Miku yang terus menangis. Ingin dia memanggil Jungkook seperti biasa, tapi sadar bahwa ini bukan tempat yang tepat.
"Sini denganku."
Mia mendongak. Itu Jungkook dengan wajah yang datar, sangat berbeda daripada saat di panggung tadi. Membuat rasa bersalah itu semakin menumpuk di hati si cantik Jeon. Namun, ia menurut saat suaminya mengambil alih Miku.
"Aku minta maaf," lirih Mia.
"Bukannya sudah kubilang jangan datang."
"Aku hanya kebetulan lewat dan Yera Eonni menyuruhku masuk."
"Seharusnya ditolak saja!"
"Aku tidak enak, lagipula apa salahnya melihat suami sendiri?"
"Tolong jangan hanya memikirkan kesenanganmu saja. Tetapi, pikirkan juga Miku yang sedang rewel, Mia. Dia perlu ketenangan, bukan tempat yang seperti ini."
"Itu... aku hanya ingin membantu." Mia tercekat, tak menyangka akan dimarahi seperti ini.
"Kalau begitu turuti perintahku atau cukup berdiam diri dan jangan mengganggu. Itu akan lebih membantu."
Mia diam. Ada ribuan penyalahan ke diri sendiri karena perkataan Jungkook barusan.
"Mia?"
"Aku benar-benar minta maaf." Dengan pikiran berkecamuk, wanita Jeon itu menundukkan kepala seolah di depannya adalah orang lain.
Jungkook tak menjawab. Miku sudah berhenti merengek sejak tadi.
"Miku sudah diam. Aku harus membawanya pulang sekarang." Mia mengulurkan tangan, meminta anaknya dari pelukan Jungkook.
"Mm, aku akan menyusul nanti."
Mia tak menjawab, hanya langsung mengambil Miku dan menghampiri Yera untuk meminta izin. Tak perlu waktu lama, si cantik sudah keluar dari ruangan, menimbulkan tanya di hati beberapa member. Tetapi, mereka memilih diam karena paham ini adalah urusan Jungkook dan sudah seharusnya mereka tidak bertanya macam-macam.
—♪
Dua hari sejak kejadian di ruang tunggu, Jungkook merasa ada yang sedikit berubah saat dia di rumah. Tetapi, ia tidak paham apa perubahannya. Miku tetap rewel dan Mia tetap mengajaknya mengobrol seperti biasa, tapi rasanya benar-benar aneh. Sungguh, Jungkook bingung sekarang.
"Eonni, bumbunya apa saja?"
Jungkook yang sedang menonton televisi (kebetulan mereka diberi libur hingga beberapa hari ke depan), melirik Mia yang sibuk menghubungi Shin Ya sambil memunguti mainan Miku yang berhamburan.
"Bawang, lalu—ah, Miku menangis. Nanti kuhubungi lagi, ya."
Ponsel ditaruh sembarangan, sedang pemiliknya langsung menghambur ke kamar. Jungkook masih diam, mengingat bahwa Miku baru saja tidur dan Mia langsung memutuskan untuk memasak sekaligus membereskan mainan. Tetapi, satu kalipun wanita itu tak ada meminta bantuan.
Deg!
Jungkook mencelos. Inilah perbedaannya.
—TBC—
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
FanfictionWork kedua dari series [Jungkook x Mia]. Enjoy read my fanfiction~ ❤