Jungkook mengerang puas setelah mendapat kenikmatan yang ia cari. Tubuhnya rebah ke samping Mia yang tersengal sembari menutup mata. Tawa kecilnya terdengar, bersamaan dengan tangan yang menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang mereka yang mulai merasa dingin.
"Terima kasih." Jungkook membawa wanita tercintanya ke pelukan. Juga mengecup kening si cantik yang masih dihias oleh bulir-bulir keringat.
"Boleh aku tidur sekarang?" Mia bergumam pelan. Tubuhnya benar-benar lemas karena Jungkook, suami kesayangannya. Padahal awal mulanya hanya gara-gara keisengan duduk di paha laki-laki itu, tapi siapa sangka malah berakhir dengan dirinya yang terguncang di bawah kendali sang adam.
"Egois tidak jika kubilang ingin mengobrol dulu denganmu?" Jungkook membelai lembut helaian rambut Mia. Tatapannya teduh, penuh kekaguman dengan ciptaan Tuhan yang jadi miliknya saat ini.
Netra cokelat Mia membuka, balas menatap wajah tampan sang suami. "Aku lelah...," rengekannya terdengar manja, memancing laki-laki di hadapannya menggigit bibir agar tidak langsung kembali terburu nafsu.
"Hmm... kalau begitu tidurlah." Jungkook masih senang membelai-belai rambut kesayangannya. Tentu dengan tatapan yang tak berpaling sedikitpun tentu saja.
"Terima kasih."
Mia kembali memejamkan mata, sekaligus merapatkan diri ke dada Jungkook. Detak jantung itu, dia senang mendengarnya, lullaby yang paling menenangkan. "Terima kasih juga sudah pulang cepat hari ini," katanya di tengah kantuk, membuat lengkung senyum kembali hadir di bibir sang adam.
"Kau yang membuatku pulang cepat." Jungkook mendesah, mengingat alasannya buru-buru pulang malam ini. "Kau bilang sedang pusing, tapi malah meng-update foto cantik seperti itu," lanjutnya menyinggung update Mia di sosial medianya yang memamerkan wajah.
"Sesekali, Sayang. Nanti juga kuhapus, kok." Mia membuka mata, sayu menatap suaminya yang mengerutkan hidung. Menggemaskan sekali.
"Hapus sekarang saja, ya?" Jungkook mendadak iseng ingin meraih ponsel yang tergeletak di nakas. Dan sesuai dugaan pula, Mia langsung berusaha menahan tangannya.
"Aa... biarkan dulu...," rengek si cantik bernada manja. Lengan sang adam coba ia tahan, tapi malah membuat lelaki itu kesenangan. Terbukti dari sumringahnya senyuman yang hadir di wajah si tampan.
"Jungkook ish!" Mia berdecak, juga memukul dada si tampan hingga membuatnya terbatuk. "Yak... jangan berlebihan! Aku tidak sekuat itu memukulmu!"
"Ehem! Baik, Nona." Jungkook tersenyum-senyum. Sepertinya dia sudah berhasil menghilangkan kantuk Mia.
Sedangkan si cantik Jeon, dia berdecak dan langsung meraih gaun yang tergeletak di tengah tempat tidur akibat perbuatan si kelinci tampan Jeon Jungkook. Dipasangnya dengan cepat potongan kain satin berlengan spaghetti tersebut, lantas turun menuju kulkas untuk mengambil air dingin.
"Can I fuck you there?"
Hampir Mia tersedak air putih karena omongan ngawur dari Jungkook yang sudah berganti posisi jadi menyandar di headbed. Well... apa dia begitu menggodanya di mata laki-laki Jeon itu?
"Memangnya kau belum puas?!" oceh Mia dengan ekspresi tak percaya menjurus sinis. Setelah tadi hampir membuatnya tak bertenaga, laki-laki itu masih 'ingin' hanya karena dia memakai gaun tidur tanpa dalaman.
"Aku bisa melakukannya semalaman, asal denganmu." Jungkook berkata sambil ia mengambil bantal dan menaruhnya ke paha. Ekspresinya sedikit sombong ketika Mia mendekat, tapi tak menutupi sisi manis nan imut di dirinya.
"Lalu bagaimana denganku, Sir Jeon Jungkook?" Mia menekan kalimat terakhirnya sambil mengangkat dagu sang adam. "Kau mau membuatku benar-benar kehabisan tenaga dan pingsan, begitu?" sinisnya seraya berdecak sebal.
"Tapi kau suka, 'kan?"
What the....
Setelah mematung sejenak, Mia langsung buru-buru menjauh dan berlagak ingin minum lagi. "Ah, ya! Ngomong-ngomong, kau tahu dari mana frasa 'ingin melihat kucingku'?" tanyanya mengalihkan pembicaraan.
"Sosial mediamu."
"Hah?" Mia memicingkan mata tak mengerti. Dari sosial medianya?
Jungkook menyebut satu nama sosial media yang khusus video-video pendek, lalu menjelaskan bahwa dia tidak sengaja melihat video tentang hal tersebut.
"Wah... kau sekarang sudah benar-benar paham tentang hal-hal seperti itu, ya." Mia menggeleng-gelengkan kepala. Tidak paham sejak kapan suaminya jadi senakal ini.
"Memangnya kenapa? Toh, aku melakukan praktik hanya denganmu."
Lagi-lagi Mia kehabisan kata. Jungkook memang makin pandai bermain kata dan mengakibatkan istrinya hanya mampu menggeram sebal.
"Mia."
"Hm?"
"Mau melihat kucing?"
"Yak...." Wajah si cantik merona, tetapi si lelaki malah menarik tangan sang hawa dan menyuruhnya untuk duduk di paha menggantikan bantal yang sudah disisihkan.
"Ada yang ingin kau katakan padaku, hm?" Lembut Jungkook bertanya dengan jemari-jemari yang membelai rambut hitam sang belahan jiwa. Sementara Mia diam merangkai jawaban, sekaligus terus menatap netra indah yang membuatnya jatuh cinta berulang kali.
"Jangan menggoda gadis lain lagi." Akhirnya si cantik bersuara. "Aku cemburu suamiku menggoda gadis lain. Apalagi menjurus ke hal sana. Do it only with me, for me, not others."
Jungkook tersenyum mengusap pipi yang lebih berisi belakangan ini. "Hanya itu?" jelasnya tanpa melepas pandangan dari wajah cantik sang pujaan.
"Jangan nakal. Jangan genit. Jangan menggoda."
"Mm, aku usahakan. Walau sebenarnya suamimu ini sudah terlahir menggoda."
"Koo...."
"Iya, iya." Jungkook tertawa kecil melihat ekspresi cemberut Mia yang menggemaskan. Dia suka saat-saat di mana wanita cantiknya ini merajuk. "I love you, and I'll do it just for you."
"I will keep your promise." Mia mencubit gemas hidung mancung sang adam. Lantas entah siapa yang memulai, mereka saling bertatapan dalam hening dan perlahan, jarak mulai terkikis hingga habis tak bersisa saat birai yang basah saling menyentuh dengan manis.
Di sela ciuman, Mia menahan tangan Jungkook yang menyentuh dadanya. Tautan mereka juga selesai, dan sebelum Jungkook kembali meraih bibirnya, lebih dulu Mia bicara. "Hei... mau melihat kucingku?"
Jungkook otomatis menggigit bibir, menahan diri agar tidak langsung mendorong Mia lalu menikmati hingga puas. "Kenapa hanya melihat jika aku bisa merasakannya langsung, hm?" katanya disertai helaan napas berat. Dia paham maksud Mia meski wanita itu tak mengucapkannya dalam bahasa Inggris.
"Jangan menangis meminta berhenti untuk malam ini, Sayang. I'm going to have a really fun night with you, okay?"
--FIN--
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
FanfictionWork kedua dari series [Jungkook x Mia]. Enjoy read my fanfiction~ ❤