Jungkook menggeser layar ponsel, lantas tersenyum saat panggilan video itu tersambungkan. Tetapi, senyumnya luntur ketika menyadari mata sembab si cantik yang menghubungi.
"Mia... kau menangis?" tanyanya ragu.
Yang ditanya tak segera menjawab. Disekanya dahulu sudut mata yang berair, kemudian berusaha untuk tersenyum.
"Aku baik-baik saja," ucapnya menenangkan.
Jungkook diam sejenak. "Tidak. Kau tidak baik-baik saja. Ada apa?" tuntutnya kemudian sambil duduk di tepi tempat tidur.
Wanita Jeon itu menggeleng dan menyeka air matanya lagi. "Aku hanya terlalu senang karena suamiku update," jelasnya.
"Kau sampai menulis 'Miss you' di sosial media, bagaimana bisa aku tidak mengabari apapun." Jungkook memberi alasan saat mengingat kalimat Mia yang membuatnya langsung meng-update sesuatu. Jadilah, selisih update mereka hanya lima menit. Sangat cepat, bukan?
Tidak lantas berterima kasih atau respon manis lainnya, Mia justru terisak dengan tangan menutupi wajah.
"Mia...." Jungkook memanggil lemah. Tak tahan melihat wanita yang ia kasihi menangis seperti itu.
"Maaf... aku terlalu merindukanmu." Mia coba menjawab dengan tangis yang belum reda. Hidungnya merah, pun matanya yang sembab. "Aku ingin kau di sini...," sambungnya dengan tangis yang kembali terdengar jelas.
Andaikan ada teknologi yang mampu membawa seseorang ke tempat tujuan di belahan dunia dalam hitungan milisekon, niscaya Jungkook akan rela membelinya demi menemui Mia saat ini. Sayangnya, benda itu tidak ada. Menyisakan perih di hati sang adam yang merasa bersalah akan keadaan rindu sang istri.
"Areum...." Jungkook memanggil dengan suara tercekat. "Ayo senyum," pintanya dengan ngilu di hati yang belum berhenti.
Mia yang menutup wajahnya dengan tangan menggeleng. Benar-benar, dia seperti anak kecil sekarang.
"Jeon Areum... pandang aku." Jungkook memerintah lagi, kali ini lebih tegas.
Dengan sesegukan dan sembab yang jelas, Mia mendongak menatap suaminya melalui layar ponsel.
"Kau merindukanku?" tanya Jungkook.
Mia mengangguk.
Menghela napas, Jungkook pun menjawab, "Aku juga merindukanmu. Sangat. Tetapi, aku harus menabung rinduku untuk sementara. Sampai konser ini selesai dan aku kembali ke Korea, ke rumah, ke sisimu. Saat itu, aku berjanji akan memelukmu seerat mungkin. Aku tidak akan melepasmu sampai rinduku terobati."
Mia menyeka air mata. Sesegukannya masih ada, hanya sedikit berkurang dari yang tadi.
"Aku mau kau di sini...," rajuknya menggemaskan.
"Aku juga mau. Tapi bagaimana? Tidak bisa, Sayang."
"Aku benci saat kau jauh dariku."
"Aku juga."
"Cepat pulang...."
"Selesai konser, akan kuusakan langsung pulang dan menemuimu."
Tidak ada lagi jawaban. Mia diam dengan mata sembab. Jungkook, dia menghela napas.
"Tadi kau bilang mau belajar nanti subuh. Jadi, tidurlah sekarang."
Mia menggeleng.
"Mia...."
"Bernyanyilah untukku."
"Tapi kau harus berbaring sekarang dan memejamkan mata."
"Mm."
Wanita cantik itu bergerak merebahkan diri. Dan setelah memandang Jungkook di layar ponsel, matanya pun menutup.
Pun Jungkook. Di sela hatinya mengagumi kecantikan dan keindahan wanita yang diciptakan Tuhan sebagai pendampingnya, bibirnya juga melantunkan lagu bermakna romantis agar sang istri bisa tenang tertidur.
"Good night, Sayang. Bermimpilah dengan indah. Aku di sini selalu menyayangimu."
—FIN—
♥
Okeeee. Makasih buat JK yang update 5 menit setelah aku update kata 'Miss you' di fb 😭 Aku merasa ternotice—lagi, buat yang ke sekian kalinya.
Semangat konsernya, Bae 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
FanficWork kedua dari series [Jungkook x Mia]. Enjoy read my fanfiction~ ❤