[120419]

2.6K 397 37
                                    

Jeon JK 💜 : Kau suka?

Mia menggigit bibir demi menahan senyum yang muncul ketika membaca pesan dari Jungkook. Jarinya bergerak hendak membalas, tapi panggilan internasional sudah lebih dulu muncul di layar HP. Pelakunya tentu saja sang suami tercinta.

"Eum?" sapa Mia sembari tersenyum.

"Bagaimana? Suka MV-nya?"

Mia lagi-lagi menggigit bibir, kemudian tertawa kecil. "Suka sekali," akunya.

"Heum...."

"Kau tampan."

"Itu saja?"

"I love you."

Jungkook berdehem, membuat senyum Mia semakin lebar. Dia tahu Jungkook sedang malu-malu di sana.

"I love you," ulangnya. "I love you, My Hubby." Tak bosan Mia menggoda lelaki tersayangnya itu.

"Shhh, kau sedang ingin sesuatu, tidak? Aku akan belikan di sini." Jungkook berusaha mengalihkan pembicaraan, sekaligus coba menyembunyikan perasaan bahagianya.

"Eum... ada satu yang kumau."

"Apa?"

"Jeon Jungkook."

Lelaki tampan itu terkekeh. "Jeon Jungkook tidak bisa dibeli, Nona. Sudah ada pemiliknya," katanya.

"Benarkah? Ah... sayang sekali." Mia berkata dengan nada jenaka. Menggemaskan sekali.

"Nona, apa kau ingin tahu siapa pemiliknya?"

"Eum, siapa?"

"Min Areum. Mia. Cintaku. Sayangku. Istriku. Bidadariku. Ratuku."

"Ahahaha." Mia tertawa canggung. Jarang-jarang Jungkook mengatakan hal tersebut.

"Kau sudah makan?" Jungkook mencari pertanyaan baru.

"Mm. Kau?"

"Belum."

"Kenapa?"

"Nafsu makanku belakangan ini berkurang."

"Ei... bagaimana bisa?"

"Efek berjauhan dengan yang terkasih."

"Huh, mulai merayu," cibir Mia.

"Aku serius merindukanmu."

Mia menghela napas. "Aku tahu," gumamnya.

"Kau tidak merindukanku?"

"Hampir tiap malam aku menangis karena merindukanmu."

Suasana berubah drastis. Jungkook terdiam, pun Mia. Ada luka kecil tapi dalam, menyakitkan, menimbulkan sesak yang sama sekali tak enak.

"Jangan tanya hal seperti itu lagi. Aku selalu merindukanmu," ucap Mia pelan.

"Maaf." Jungkook tertunduk, merasa bersalah dengan yang terkasih.

Mia menarik napas panjang. "Aku stress," ucap Mia kemudian.

"Karena?"

"Besok aku menemui dosen pembimbing, menyerahkan perbaikan proposal."

"Dosen yang sulit diajak kompromi itu?"

"Mm. Aku takut dimarahi."

Sedikit Jungkook merasa cemas. "Sayang... kau baik-baik saja, 'kan?" tanyanya mengonfirmasi.

"I'm not okay, Jung." Nada suara Mia melemah. "Aku takut. Rasanya beban ini sangat berat," adunya dengan mata yang mulai berkabut. Dadanya sesak akibat tangis yang ditahan.

"Mia...."

"Di satu sisi aku merasa tidak sanggup. Aku sadar judulku tidak mudah, aku juga sadar buku-buku untuk penunjang teoriku sulit dicari. Ditambah lagi dosen pembimbingku begitu, rasanya aku ingin menyerah."

"Mia, jangan—"

"Aku harus bertahan, 'kan?"

Jungkook meneguk ludah ketika mendengar ada getar di suara Mia. Dia paham—sangat paham malahan—bagaimana kesulitan Mia saat ini. Dan jika ada seseorang yang berani meremehkan Mia, mengatakan dia lemah atau apalah, Jungkook akan memarahinya saat itu juga.

"Haruskah aku pulang sebentar untuk memelukmu?" Jungkook bertanya pelan. Di matanya jelas terbayang bagaimana Mia sekarang.

"Mm, peluk aku sekarang."

Jungkook tertunduk.

"Aku ingin kau di sini." Sedu sedannya terdengar samar. Tanda bahwa permintaannya benar-benar dari hati.

"Mia, maaf...."

Tangis itu terdengar jelas, meremukkan hati Jungkook dan menghujaninya dengan perasaan bersalah.

"Pulang, Jung...."

Entahlah, Jungkook tidak tahu lagi seberat dan sebesar apa perasaan sesak yang dirasa Mia. Selama ini Mia memang cengeng, mudah menangis jika mereka sedang berjauhan, tapi ini pertama kalinya wanita itu memintanya pulang.

"Mia, maaf... aku tidak bisa pulang."

"Ah... Eomma." Mia tergugu. Perasaan bahagianya atas perilisan MV baru sang suami sirna seketika. Lagu Boy With Luv yang bergenre riang pun jadi terdengar sedih baginya. Perasaannya benar-benar hampa sekarang.

Jungkook mematikan sambungan, membiarkan Mia sendirian untuk sementara. Dihempaskannya punggung ke sofa, lantas kakinya secara sembarang menendang meja hingga tergeser. Pikirannya berbelit, membuat ia mengacak rambut dengan frustrasi.

"SIAL!"

Jungkook mengutuk dirinya, kesibukannya, ketidakberdayaannya menemui Mia dan semua hal yang menyebabkan semua ini terjadi.

"SIAL! SIAL! SIAL!"

Entahlah bagaimana akhirnya masalah ini. Tetapi, semoga semua baik-baik saja dan urusan Mia terlancarkan. Semoga.

FIN

♥♥♥

Yah, I'm not okay :') Semoga, besok semuanya lancar-lancar aja.

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang