[191021]

736 158 4
                                    

"Jungkook!!"

"Hm?"

"Sepatu putihku mana?"

"Kucuci, belum kering."

Mia berdecak, membuat lelaki yang tengah memasak pasta tersenyum simpul. Tadinya si cantik Jeon ingin pergi ke supermarket, tapi batal karena sepatunya tidak ada. Alhasil, dia berakhir dengan duduk di meja makan dengan wajah cemberut lucu. Sedangkan Jungkook, menyengaja membuat pasta sebagai cemilan sore di hari Minggu yang cerah agar Mia tidak terus-terusan makan junk food.

"Sebentar lagi makanannya siap. Tidak perlu ke supermarket." Jungkook mengecup rambut Mia sekalian menaruh piring di hadapan sang hawa.

"Mau sosis."

Jungkook mengerucutkan hidung. "No sosis, Babe," tolaknya singkat.

"Koo... mau sosis...." Mia malah merengek memegangi tangan Jungkook, menahan si lelaki untuk kembali ke pasta yang masih perlu dimasak. "Sosis...," mohonnya lagi dengan sorot mata menggemaskan.

"Cium dulu." Jungkook mengalah, tapi sambil menunjuk pipinya. Sengaja mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Chu!

Senyum lebar dari si tampan langsung muncul ketika istri tercintanya memberi satu kecupan sayang di pipi. Dikeluarkannya ponsel dari saku, lantas menyerahkan ke Mia yang mengerjap bingung.

"Kau tidak perlu aku untuk memesan online 'kan, Sayang?" Jungkook mengerling, tapi kemudian buru-buru menghampiri pastanya yang hampir matang.

Mia tak bertanya lebih lanjut. Ia membuka sebuah aplikasi, menaik-turunkan beranda sebentar, kemudian mengklik sebuah website dan mengirim orderan sesuai yang dimau.

"Sudah?"

"Mm, sudah."

Hanya sebuah lengkung senyum yang dijadikan Jungkook sebagai respon dari jawaban istrinya. Ia fokus menuang pasta ke piring, lalu menaruh alat masak anti lengket ke tempat pencucian, bergabung dengan piring dan gelas kotor yang akan jadi pekerjaan selanjutnya.

"Mommy...."

Si kecil datang dengan mata sipit khas bangun tidur. Boneka lumba-lumba hadiah dari Jungkook tempo hari ikut dibawa, menambah kesan menggemaskan dari anak semata wayang keluarga kecil tersebut.

Jungkook menghampiri Miku, buah hatinya bersama Mia, dan langsung menggendong si kecil untuk dibawa duduk di salah satu kursi makan.

"Miku mau?" Jungkook mengambil sedikit pasta, lalu meniup-niup pelan agar panasnya berkurang.

"Daddy... kapan Miku punya adik?"

Mia yang tengah makan seketika tersedak, lain hal dengan Jungkook yang justru tersenyum lebar kesenangan. Sedangkan Miku kembali mengucek matanya yang terasa gatal, baru lanjut bicara, "Teman-teman Miku semuanya punya adik. Miku juga mau."

"Benarkah? Miku mau adik laki-laki atau perempuan?" Sambil menyuapi sang anak, Jungkook usil bertanya.

"Dua-duanya. Seperti Ra dan Hyun." Miku menyebut nama adik kembar Aera.

"Dua-duanya hm... boleh juga." Jungkook mengangguk-angguk, mengabaikan Mia yang tiba-tiba tidak berselera makan.

Untungnya, pintu depan tiba-tiba diketuk oleh seseorang. Mia menebak itu adalah kurir, jadi dia bergegas untuk pergi mengambil. Tinggal Miku dan Jungkook yang masih sibuk membahas adik.

"Sudah sampai?" Jungkook bertanya ketika Mia sudah kembali ke dapur dengan box paket.

"Mm. Miku mau sosis juga?" tawar Mia ke gadis kecilnya yang hanya mengangguk karena mulut masih penuh dengan pasta. "How about you?" pertanyaan beralih ke Jungkook, tapi laki-laki itu sama seperti Miku, hanya mengangguk.

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang