Mia berdehem merasakan tenggorokannya yang gatal. Ya, wanita yang akan berulang tahun bulan Juli nanti memang sedang batuk. Entah apa penyebabnya, tapi dia memang tiba-tiba demam dan itu membuat Jungkook panik luar biasa. Bahkan di malam ketika Mia pertama kali menangis karena kesakitan punggung, lelaki tampan itu langsung memanggil dokter pribadi untuk memeriksa. Syukurnya, hasil diagnosa mengatakan bahwa Mia hanya kelelahan. Padahal Jungkook sudah ketakutan jika Mia terkena COVID-19, mengingat si cantik kesayangannya ini sering keluar rumah untuk mengurus pesanan.
"Kau baik-baik saja?"
Mia menggeliat geli ketika Jungkook tiba-tiba memeluk dan mengendus lehernya dari belakang. Entah perasaan saja, tapi suaminya itu jadi bertambah mesra setelah dia dinyatakan demam. Bahkan, lelaki Jeon itu rela memasak dan melakukan semua pekerjaan rumah supaya dia tidak banyak beraktivitas yang bisa menyebabkan lelah. Oh ya, Jungkook bahkan tega menyuruh Sunhee untuk datang dan menjaga Miku, tidak peduli kakaknya itu jadi mengomel karena masa istirahatnya terganggu.
"Jeonhh...." Mia kewalahan ketika lelaki yang berbeda dua tahun darinya itu mulai menandai lehernya hingga keunguan. Ayolah... mereka sedang di dapur, tempat yang sangat rawan dipergoki, terutama oleh Sunhee yang bisa muncul kapan saja.
Jungkook menghela napas. Disandarkannya dagu ke bahu ramping sang hawa, sedangkan tangannya intens melingkari perut rata yang pernah jadi tempat tumbuhnya Miku selama sembilan bulan. "Aku tidak bisa mencium bibirmu," keluhnya manja.
"Hmm?"
"Cepat sembuh... jadi aku bisa menciummu lagi." Jungkook menarik napas, sekaligus mengeratkan pelukannya di tubuh Mia. Menyalurkan hangat yang hanya mereka bisa merasakan.
Mia tidak memberi jawaban. Hanya saja dia mengambil segelas air putih dan segera meminumnya agar gatal di tenggorokan bisa ternetralisir.
"Sayang...." Jungkook memanggil.
"Hmm?"
"Tamumu sudah pulang, belum?"
Mengerenyit kening Mia mendengar pertanyaan aneh sang suami. "Tamu?" ulangnya bingung, tapi beberapa detik kemudian langsung paham. "Aigoo, tamuku belum pulang, tetapi dia bersembunyi," katanya menggunakan istilah, sama seperti yang dilakukan oleh Jungkook tadi.
"Hmm, bersembunyi, ya?" Rambut yang lurus dikecup oleh Jungkook, membuat Mia sedikit mulai merasa gelisah.
"Bagaimana jika malam--"
"Tok-tok! Permisi, Tuan, Nyonya."
Jungkook reflek berdecak sebal. Sunhee berdiri di ambang pintu, lengkap dengan senyum manis tanpa dosa. Di tangannya ada botol susu, pasti untuk diberikan kepada Miku.
"Noona-nya disuruh menjaga Miku, sedangkan dia malah asyik bermesraan." Mantan istri Min Yoongi itu menyindir, sinis menatap Jungkook ketika dia beranjak ke samping Mia yang tersenyum lebar.
"Bukannya bagus ada kesibukan? Daripada Noona terus menunggu lamaran Yoongi Hyung yang tidak pasti," kekeh Jungkook dengan kejahilan yang khas. Baginya, menggoda Sunhee adalah kesenangan tersendiri yang tidak bisa digantikan.
"Haiguu, bocah ini berisik!" Sambil menyendok susu, bibir yang diam-diam selalu dilirik Yoongi ketika mereka sedang berduaan itu terus mengomel. Iya, Sunhee tahu, berdebat dengan Jungkook tidak ada guna. Adiknya itu selalu punya jawaban menyebalkan yang membuat tensi naik. Cukuplah Yoongi dengan janji busuknya yang membuat kesal, jangan lagi ditambah dengan Jungkook.
"Noona, haruskah aku menghubungi Hyung dan menyuruhnya ke sini?" Jungkook yang sudah memindahkan dagunya ke kepala Mia bertanya. "Hyung pasti senang menemani Noona," sambungnya dengan wajah tanpa dosa.
"Berisik!"
"Oke, berarti setuju."
"YAK! JEON JUNGKOOK!"
Kelinci besar itu terbahak, membuat Mia harus mencubit tangannya agar segera diam. Memang, Jungkook kalau sudah jahil jadi tidak kenal tempat.
"Awas jika memanggil dia!" ancam si cantik tambatan hati Min Yoongi tersebut sungguh-sungguh. Dan tanpa menunggu jawaban dari Jungkook, dia langsung pergi kembali ke kamar Miku yang sudah menunggu.
"Kau nakal." Mia mendongak, memandang wajah tampan suaminya yang digandrungi para wanita. "Noona-mu bisa marah," lanjutnya seraya menyentuh pipi sang adam dan mengusapnya pelan.
"Yoongi Hyung memang mau datang waktu kubilang Noona ada di sini." Jungkook menjelaskan. Diraihnya jemari sang pujaan, lantas dengan perlahan dikecup pelan dan dihisap dengan lembut. Membuat Mia harus menahan desah karena godaan Jungkook yang tidak main-main.
"Jung...." Mia panas dingin, tapi lelaki itu terus menyesap jemarinya dan sekarang, tangan Jungkook malah merasuk ke balik pakaiannya yang tipis. "Shit! Jeon Jungkook!" Mia memejamkan mata, menggigit bibir dan membiarkan Jungkook menjamah tubuhnya yang memanas.
"Aku tahu kau menginginkanku, Sayang." Jungkook berbisik, mengecup telinga si cantik dan yah... tangannya juga melakukan pekerjaan lain di balik pakaian. "Kita perlu ke kamar mandi. Oke?"
Mau tidak mau, Mia mengangguk. Dia pasrah ketika Jungkook menggendongnya menuju kamar mandi yang terletak tidak begitu jauh dari dapur. Dan ketika sudah di dalam... ya silahkan bayangkan sendiri.
Selamat malam.
—FIN—
•
-Kamar mandi dapur JungMi-
Fyi, rumah JungMi minimalis ya 😂 Gak mewah, cuma cantik, kayak Mia 😌
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
FanfikceWork kedua dari series [Jungkook x Mia]. Enjoy read my fanfiction~ ❤