Baru jam enam ketika Mia bangun. Awalnya baik-baik saja, sampai wanita Jeon itu membaca top news di timeline sosial medianya. Jungkook cedera, Jungkook menangis, Jungkook tidak bisa ikut dalam koreografi dan hanya bisa duduk di kursi selama konser berlangsung; itulah top news-nya. Seketika kegelisahan di hatinya muncul, berlanjut dengan kekhawatiran mendalam tentang keadaan sang suami.
Tak perlu berpikir panjang, Mia sudah menghubungi Jungkook. Bukan video call karena dia sendiri tidak yakin akan sanggup melihat wajah kacau suaminya. Digigitnya bibir ketika Jungkook tak kunjung menjawab.
"Mm, yeoboseo."
Mia menelan ludah saat mendengar nada lesu dari Jungkook yang barusan mengangkat panggilan.
"Jung... Gwaenchana?" tanya Mia hati-hati.
Ada jeda cukup lama sebelum Jungkook akhirnya menarik napas panjang. "Mm, gwaenchana," jawabannya singkat.
"Don't lie with me," lirih Mia sembari menunduk, usahanya untuk menahan bulir air mata yang ingin jatuh.
Diam lagi. Entah apa yang dipikirkan Jungkook di tempatnya sana, mungkin perasaan bersalahnya semakin menumpuk karena membuat wanita tercintanya khawatir.
"Kookie...."
"Mianhae."
Tetes air mata itu jatuh. Mia terisak.
"Sorry...." Berulang kali Jungkook mengatakan kalimat yang sama. "Maaf karena aku membuatmu khawatir. Maaf juga karena aku membuatmu menangis. Maaf...." Suaranya melemah di akhir, kelihatan jelas seperti menahan tangis.
Mia menyeka air mata, lantas bicara meski sesegukan, "Uljima... everything will be okay. Kesehatan dan keselamatanmu yang utama. Kau harus istirahat dengan baik, oke?"
Jungkook tak langsung menjawab, menyebabkan keheningan kembali meraja sesukanya.
"Jung...."
"Aku kecewa dengan diriku sendiri."
"Aku paham." Mia berkata. Dia, sepenuhnya mengerti dengan karakter Jungkook yang terbiasa memberi lebih kepada orang-orang yang disayangi, dan insiden ini tentu saja membuat pria Jeon itu merasa gagal memberi kebahagian. "Kau tetap yang terbaik, Jung. I love you," sambungnya tulus.
"Bagaimana mungkin aku yang terbaik jika keadaannya seperti tadi?" Isak dari Jungkook mulai terdengar, membuat sembilu Mia terasa mulai diiris secara perlahan.
"Jungkook...."
"Aku mau memelukmu agar semuanya terasa baik-baik saja."
Jatuh lagi air mata yang sempat berhenti. Mia mendongak, ditariknya napas dalam, berharap hal ini akan membuatnya sedikit baikan.
"Areum... bogoshipo."
Gagal. Mia terisak meski hatinya menghangat karena ungkapan jujur dari sang suami.
"Nado bogoshipoyo," jawabnya sembari menahan tangis.
"Kapan kau ke sini?"
"Secepat yang kubisa."
Jungkook menarik napas. "Aku akan menunggumu."
"Mm. Baik-baiklah di sana sampai aku datang," pesannya.
"Iya."
Bisu, lagi.
"Aku akan bersiap-siap sekarang." Mia bicara, sengaja mengusir hening yang membuat keadaan semakin memburuk.
"Oke. I love you."
"Me too."
"Hati-hati."
"Kau juga hati-hati. Jangan menangis dan terlalu kecewa dengan diri sendiri."
"Iya."
"Aku matikan ini. Annyeong."
"Annyeong."
Mia menekan ikon berwarna merah yang fungsinya memutus panggilan. Ditaruhnya ponsel sembarangan, sedang dianya segera mengambil handuk dan menuju kamar mandi. Iya, dia benar-benar akan menyusul Jungkook, pagi ini juga.
—FIN—
♥
♥ Hope he will be fine ♥
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
FanfictionWork kedua dari series [Jungkook x Mia]. Enjoy read my fanfiction~ ❤