Bunga Azalea di taman mini belakang rumah Mia berbunga, juga bunga-bunga lainnya yang ditanam oleh ibunya ketika datang berkunjung. Well, Mia bukan tipe wanita yang senang merawat tanaman, hanya senang melihat saja. Tetapi beruntung, bunga-bungaannya tumbuh dengan baik.
Miku senang bermain ke sana, mengusik kupu-kupu bersayap indah yang tengah mengisap madu hingga berterbangan, atau jika tidak membawa banyak mainan dan menghamburkan ke rumput permadani yang sudah dilapis tikar plastik. Gadis kecil itu tidak pernah kehabisan ide untuk bermain setiap harinya, meski faktanya dia anak tunggal yang hanya ditemani oleh sang ibu.
"Mommy! Lebahnya datang!"
Begitulah teriakannya sore ini, memberitahu sang ibu yang sedang sibuk mencuci buah-buahan di dapur. "Mommy!! Ayo sini!!" teriaknya lagi dengan suara yang khas.
"Jangan ganggu lebahnya. Oke?" Mia melepas apron setelah selesai menata buah-buahan ke dalam kulkas. Tujuannya sekarang menemui Miku di taman belakang, ingin ikut bermain sekaligus mengawasi sang anak semata wayang.
"Mommy, lihat!" Miku berbisik-bisik sambil menunjuk ke arah lebah-lebah yang tengah menghisap madu. Ada beberapa kupu-kupu juga, membuat area taman jadi semakin indah.
"Miku boleh lihat lebahnya, Mommy?" Si kecil mendongak, meminta persetujuan.
"Mm, boleh. Tapi hati-hati, jangan sampai tersengat."
"Oke, Mommy!"
Dengan gembira, si kecil yang memiliki rupa seperti sang ayah tersebut mendekat ke arah pot-pot bunga yang ditata rapi. Dia mengendap, berjinjit, berharap lebah di salah satu bunga tak mengetahui kedatangannya. Tetapi, ketika tinggal lima langkah lagi, lebah-lebah itu langsung terbang, jauh meninggalkan Miku yang berseru kecewa.
"Mommy... lebahnya pergi..," rajuknya menggemaskan sambil menoleh ke sang ibu yang duduk di ayunan. FYI, ayunan itu baru dipasang Jungkook beberapa hari lalu.
"Mommy... Miku mau lihat lebahnya...." Miku mendekat, dengan wajah merajuk lucu.
"Miku tunggu saja, nanti lebahnya datang lagi." Mia mengangkat Miku dan mendudukan si cantik ke sampingnya.
Tidak ada jawaban dari si kecil yang akan berulang tahun di bulan Mei tersebut. Jadi, Mia berinisiatif untuk mengambil buku gambar yang ditinggal Miku begitu saja di samping pot bunga aster. Dibukanya lembaran demi lembaran yang terisi gambar acak, walau beberapanya ada terselip gambar yang dibuat oleh Jungkook juga.
"Miku-ya," panggilnya setelah beberapa saat.
"Yes, Mommy?"
"Ayo menggambar salah satu bunga. Bagaimana?"
Mata bulat Miku membesar. "Mau!!" soraknya gembira. Menggambar akan selalu jadi kegiatan menyenangkan baginya, apalagi ditemani oleh sang ibu.
"Oke. Ayo!"
Berdua, mereka berpindah ke dekat salah satu bunga. Miku--dibantu Mia--bersemangat membawa crayon dan menaruhnya begitu saja di rumput agar bisa leluasa mengambil ketika diperlukan.
Anak semata wayang Jeon Jungkook itu bersimpuh, fokus sekali mewarnai kertas putih polos dengan warna kuning, merah dan hijau. Sedangkan di samping, Mia sesekali memberi arahan tentang warna dan bentuk yang harus digambar oleh Miku.
"Mommy." Miku memanggil di sela ia menggambar daun.
"Mm?"
"Kita kapan ke rumah Aera Imo lagi?" Disebutnya nama salah satu teman akrab Mia. Bibi tersayangnya, sama seperti Sunhee. Bedanya, Sunhee lebih sering mengomeli, tidak seperti Aera yang full memanjakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
FanfikceWork kedua dari series [Jungkook x Mia]. Enjoy read my fanfiction~ ❤