I Miss You So Bad

3.3K 388 45
                                    

Rindu itu menyesakkan. Perasaan aneh yang terus menumpuk dan tak akan berhenti sebelum bertemu obatnya yang hanya satu; hal yang dirindu. Menyebalkan, tapi tak mampu membuat marah.

Layaknya yang dirasakan Mia. Wanita yang sebentar lagi menyambut ulang tahunnya itu lesu, galau karena rindu suami dan anak yang jauh di sana. Bukannya Jungkook tidak menghubungi, tapi suara saja tidak cukup menuntaskan seluruh rindu yang tersimpan rapi di ruang hati. Apalagi jika si kecil Miku bersuara dan tertawa, ya Tuhan... rasanya Mia ingin pulang saat itu juga dan memeluk buah hati tersayangnya.

Teruntuk malam ini, Mia seperti biasa menunggu panggilan video dari Jungkook di depan laptop yang menyala. Rautnya lesu, jauh dari kata semangat. Dia rindu rumah, rindu Jungkook, rindu Miku, rindu kucing-kucingnya, rindu semuanya.

"Annyeong, Wife."

Sapaan manis dari Jungkook memenuhi layar laptop, membuat Mia melengkungkan senyum riang. Suaminya makan dengan baik di sana, karena saat ini Jungkook tengah menyantap ramyeon dengan lahap.

"Kau sudah makan?" tanya Jungkook di sela kunyahan.

Mia mengangguk. "Miku mana?"

Tidak ada jawaban, tapi gantinya Jungkook mengarahkan kamera ke box bayi yang berisikan Miku sedang tidur.

"Aku rindu Miku," ucap Mia jujur.

"Denganku tidak?"

Helaan napas lebih dulu diberi oleh Mia. Disandarkannya punggung ke kursi, sedang matanya tak lepas menatap layar. Bibirnya bergerak mengucap kalimat, "I saw you in my dream again, it felt so real."

Jungkook diam. Ditelannya pelan ramyeon yang dimakan. "Me too," jawabnya lirih.

Keduanya diam, merebakkan hening yang mencipta rindu yang mengental.

"Baru sekali aku serindu ini padamu," ucap Jungkook pelan. Ramyeon tak lagi menarik, dia sudah kehilangan selera makan.

"Rasanya berbeda daripada saat ditinggal olehmu," sambung Mia dengan nada sendu.

"Rindunya lebih menyiksa, karena aku tidak bisa seenaknya ke sana." Jungkook menerawang.

"Jung... I can't stop thinking about you."

"Aku juga tidak bisa berhenti memikirkanmu, Mia. Andai kau tahu bagaimana isi pikiranku sekarang, maka semuanya hanya terisi olehmu. Suaramu, tingkahmu, tawamu, marahmu, semuanya kuingat dengan baik. Aku merindukanmu... sangat merindukanmu." Jungkook tertunduk pilu, sedih karena tak bisa menjangkau secara nyata wanitanya tercinta.

"Jungkook...."

"Rasanya aku ingin membawamu pulang setiap kali rindu ini datang. Aku ingin memelukmu, memberi rengkuhan kasih sayang seperti biasa. Mengecup keningmu, dan melihat senyummu secara langsung. Aku ingin itu semua." Jungkook hampir tak bersuara ketika sampai di penghujung kalimat. Rindunya terlalu banyak hingga rasanya tak lagi bisa dibendung.

Manik cokelat yang dimiliki Mia mulai berkabut. "Aku rindu suamiku," ucapnya susah payah.

"Aku juga rindu istriku."

Liquid bening sempurna jatuh di pipi yang mulus. Mia buru-buru mendongak dan menghapus air matanya, berharap hal itu tak dilihat Jungkook, tapi terlambat. Prianya sudah memasang senyum samar yang kentara sedang dipaksa untuk muncul.

"Seminggu lagi, dan aku bisa memelukmu sepuasmu." Jungkook coba menghibur dirinya dan Mia.

Kuat-kuat Mia mengangguk. Tangisnya hampir pecah, tapi ditahannya agar tak jatuh. Jungkook paham, sangat paham malahan, tapi dia tak ada berkomentar apapun.

"Mi, istirahatlah sekarang. Jangan sampai sakit, oke?" pesannya mengalihkan pembicaraan.

"Iya. Kau juga."

"Tenang saja, kau bisa marahi aku jika sampai sakit."

Mau tak mau Mia tertawa karena Jungkook yang memasang wajah menggemaskan—namun justru tawanya memunculkan kelegaan luar biasa di hati Jungkook.

"Mi, sudah dulu, ya? Kau harus tidur sekarang," tukas Jungkook setelah Mia selesai tertawa.

"Harus?"

"Iya."

"Ah... baiklah."

"Oke. Good night, Honey. Have a nice dream."

Mia mematri senyum yang manis. "Night too, Bunny."

Berganti Jungkook yang tersenyum. Setelah melambaikan tangan, panggilan video itu selesai. Menyisakan dua orangnya yang termenung dalam pikiran masing-masing.

Rindu, memang sebuah hal berat. Perasaan yang tidak main-main, bahkan terkadang membawa sakit dan hanya bisa ditawar oleh hal yang dirindu.

-FIN-

©Mia. Sungai Undan, 060718.

💜

Huhu, di sini susah sinyal 😭 Idenya juga susah dicari 😭

Dan maaf, sebelumnya aku gak bisa balas komentar. Tapi makasih buat semua doanya. Makasih yaa 💜💜

Purple you 💜💜

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang