00:14

2.6K 363 65
                                    

"Jung, boleh tanya?"

Lelaki yang baru keluar dari kamar mandi itu menoleh ke wanitanya yang duduk di tepi tempat tidur. Cantik sekali dengan baju kebesaran warna hitam yang transparan. "Tanya apa?" jawabnya sembari mengusap wajah dengan handuk.

"Durex itu apa?"

Gerak Jungkook berhenti. "Durex?"

"Mm, sedang ada diskon." Mia menunjukkan HP-nya yang menampilkan salah satu portal belanja online.

Jungkook mengusap tengkuk, agak canggung, kemudian mendesis. "Coba cari di Google," kilahnya sambil menuju kulkas dan mengambil sebotol minuman. Masa iya Mia tidak tahu itu apa?

"Memangnya apa sih? Sejenis sabun, 'kan?"

Hampir si tampan tersedak karena perkataan polos Mia. Tetapi, dia urung mengomel saat istri cantiknya nampak fokus menatap ponsel. Menghela napas, ia pun mendekat.

"Bagaimana? Sudah dapat?"

Mia menelan ludah saat membaca keterangan paling atas tentang barang ia tanyakan. Duh... rasanya dia malu untuk memandang Jungkook.

"Bagaimana?"

"Eu... aku harus ke dapur sebentar."

"Jawab dulu." Tangan Jungkook menghalangi gerak si cantik. "Apa yang kau dapat?" katanya jahil.

"Ya... begitulah." Mia sebentar memandang Jungkook, tapi segera ia membuang pandangan ke arah lain, membuat suaminya malah semakin ingin menggoda.

"Kau benar-benar tidak tahu, ya?" Jungkook tersenyum lebar, ingat bagaimana polosnya Mia saat bertanya tadi. Padahal mereka sering sekali menggunakan itu.

"Kan aku tidak pernah memeriksa namanya." Wajah Mia bersemu, menggemaskan sekali.

"Sini." Jungkook membalik tubuh Mia dan membawanya ke depan nakas. Laci nomor dua ditarik, lalu beberapa isinya dikeluarkan, membuat Mia jadi salah tingkah sebab itulah barang yang sedang mereka bicarakan.

"Diingat namanya. Jangan sampai tidak tahu lagi dan menanyakan itu ke orang lain," kata Jungkook sambil tertawa geli.

Mia diam.

"Aigoo... menggemaskan sekali." Jungkook langsung memeluk Mia dari belakang dan mengecup pipi wanita Jeon tersebut. "Jangan malu," bisiknya.

Mia berbalik, langsung memeluk dan menyembunyikan wajah ke dada bidang sang suami. "Jangan diceritakan ke orang lain...," rengeknya.

"Iya, aku tidak akan cerita," janji Jungkook sambil menahan tawa. Mianya menggemaskan begini, mana tahan jadinya.

Cukup lama mereka berpelukan, tapi Jungkook tak masalah dengan hal itu, justru dia mengusap rambut lurus Mia dan membiarkan si cantik terus menempel di dadanya. Hingga akhirnya wanita Jeon itu melepas pelukan dan berdehem agar lebih tenang, Jungkook pun tersenyum.

"Boleh kucium, ya?" izinnya gemas.

"Eu... cium saja."

Jungkook menyipitkan mata, tapi kemudian mengangguk. Dirundukkannya wajah, tapi gerakannya berhenti ketika jaraknya dan Mia hampir habis.

"Kenapa?" tanya Mia ragu.

"Cium saja tidak akan cukup."

Wanita cantik itu diam sejenak, tapi kemudian melepas dua kancing atas pakaiannya. "Gerah," katanya beralasan, padahal Jungkook tahu itu adalah pancingan.

"Sejak kapan bisa senakal ini, huh?" smirk-nya muncul.

"Sejak aku merindukan jarimu di dalamku."

Kalimat yang membuat darah Jungkook berdesir panas. Masa bodoh dengan urusan lain. Saat ini ia sudah tidak sabar ingin membuat wanitanya memohon dengan desah. Kaos yang melekat di badan dilepas, sedang Mia langsung dicium dengan tak sabaran. Wanita itu terdongak, susah payah mengimbangi gerak sang suami. Namun, ia kalah dan berakhir dengan memasrahkan diri di pelukan sang adam.

"Berbalik."

Mia terengah, tapi tetap menuruti perintah Jungkook. Ia berbalik, sejenak menahan napas saat Jungkook melepas sisa kancing pakaiannya sambil memeluk dan mencium. Rasanya hawa ruangan berubah jadi panas.

Namun, di saat Jungkook ingin berlaku lebih jauh, isak tangis terdengar dari box Miku. Meski sedikit kecewa, Jungkook pun membiarkan Mia untuk menemui anak mereka dengan pakaian yang acak-acakan.

"Stt, anak Eomma sayang. Haus, hmm?" tanya Mia sambil mengangkat Miku dan duduk di tepian ranjang.

Jungkook yang berada di bagian lain tempat tidur hanya bisa diam melihat Miku yang merengek di gendongan sang ibu. Mia kesulitan, digendongnya Miku sambil berjalan-jalan di sekitar kamar, mengabaikan Jungkook yang menatap nelangsa ke bagian bawah tubuhnya yang terlanjur tegang.

"Jung, maaf ya. Miku rewel." Mia berkata dengan raut bersalah saat mengetahui Jungkook hendak merebahkan diri.

"Ya, tidak apa-apa. Aku bisa menunggu."

Kendati demikian, rewelnya Miku berlangsung setengah jam dsn Jungkook sudah tidak bisa mengendalikan kantuk. Lelaki Jeon itu tertidur pulas ketika Mis akhirnya merebahkan Miku ke box bayi.

Menghela napas, Mia pun hanya bisa mengecup kening si tampan. Ditariknya selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua. Tubuh yang tegap dipeluk, membuat empunya menggeliat pelan tapi tak sampai terbangun.

"Jungkook-ah, I love you."

—FIN—

Gara-gara di shopee lagi ada diskon dettol & durex, ya kukira itu tuh semacam sabun :") Malu-maluin banget pas nanya :")

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang