"Kookie!"
"Kookie!"
"Jungkookie!"
Jungkook mendongak, mengerucutkan hidung beberapa detik sebagai tanda protes terhadap yang dilakukan oleh Mia. Hey... dia sedang asyik main game, bahkan hampir menang jika saja wanita yang baru selesai mandi itu tidak menubruk punggung lalu memeluk lehernya secara mendadak. Ck! Padahal ini waktu berharga, yang mana malam minggu mereka akhirnya senggang karena Miku sedang di bawa pergi oleh Sunhee.
"Kookie... look at me," manja si pemilik nama asli Min Areum tersebut saat Jungkook berniat kembali menatap ponsel lipat berwarna hitam di tangan.
"Kookie... Daddy...."
"Mm, ada apa?"
Mia tersenyum lebar atas respon sang suami yang sesuai harapan. Sebab itulah, dengan cepat ia mengecup pipi si tampan dan mencubit gemas setelahnya. "I love you!" katanya tanpa diduga.
Jungkook menarik napas panjang. Tetapi, dengan cepat langsung menarik Mia dan menjatuhkannya ke lantai hingga si cantik mengaduh. "Mau apa lagi kali ini?" tanyanya tegas seraya menaruh kedua tangan di sisi kepala Mia, sengaja membatasi gerak agar wanitanya tak kabur.
"Eum... mau... boneka." Mia memasang wajah menggemaskan, berharap suaminya akan luluh dan menuruti apa yang ia mau. "Ada boneka Cooky yang lucu, jadi--"
"Tidak!"
Mia buru-buru mengatupkan bibir karena semburan suaminya yang telak.
"Ingat, tidak ada belanja online apapun selama seminggu!" Jungkook mengingatkan hukuman yang harus istri tercintanya terima sejak kejadian malam itu (saat Jimin menghubungi Mia). Ya, masalah itu sudah mereka selesaikan; pagi-pagi saling bicara, lalu Mia meminta maaf, Jungkook juga, lalu mereka berbaikan dengan syarat yang tadi disebut. Sangat sederhana, bukan?
"Tapi--"
"Mau waktunya ditambah jadi dua minggu?"
Mia merengut. "Padahal aku sudah berniat ingin menggunakan lingerie hitam yang waktu itu," rajuknya.
"Lingerie? Aaaa...,"--Jungkook mengangguk-angguk--"kenapa harus dibelikan boneka dulu baru dipakai? Kau mau menggoyahkan suamimu ini, huh?" sentilnya gemas di kening Mia.
"I want tease you, Daddy."
"Woah... terus terang sekali, Nona."
Mia membasahi bibir, lantas dengan sengaja mengalungkan tangan ke leher Jungkook yang menatap waspada. "Jadi... mau belikan atau tidak?" godanya.
"Tidak."
"Yakin?"
Jungkook memainkan bibir, tajam menatap Mia yang mengusap lambat tengkuknya. Dan tidak cukup sampai di sana, kaki wanita itu juga melakukan hal nakal di bawah sana. Benar-benar terniat sekali untuk menggoda. Padahal dia pasti tahu apa akibatnya jika berani menggoda kelinci yang selalu bertingkah manis seperti Jeon Jungkook.
"Kau sebenarnya meminta boneka atau anak, huh?" Tidak tahan lagi, Jungkook pun melepas tangan Mia dari tengkuknya, kemudian dengan sengaja menahan di atas kepala si cantik yang malah memasang raut wajah tak berdosa.
"Boneka, tapi anak juga bagus."
"Mia...."
"Ya, Daddy?"
"Kenapa kau suka sekali bermain-main pada saat seperti ini, huh?" Dari pandangan Mia wajah Jungkook terlihat frustrasi. Lelaki itu bahkan beberapa kali membuang napas panjang di depan wajahnya. Posisi seperti ini memang tak bagus, apalagi untuk Mia yang berada di bawah kungkungan lelaki itu. Tapi entah kenapa adrenalin Mia hari ini justru sedang tertantang untuk menggoda lebih. Bibirnya tertarik begitu saja mencetak sebuah seringai godaan yang ditujukan untuk si keturunan Jeon itu.
"Aku tidak bermain-main. Kan sudah kubilang; I want tease you, Daddy." Di akhir kalimat, Mia tersenyum manis sekali. Sedangkan di sisi lain Jungkook malah memerah wajahnya.
"Tease me, huh?" Jungkook melepas pegangannya di tangan Mia, memukul kaki yang dari tadi bergerak nakal di bagian bawahnya dan kembali mengurung si cantik dalam pagar tangannya yang berotot. "Kau mau kubuat lemas, Sayang?" katanya dengan onyx yang menatap tajam penuh hasrat ingin memuaskan.
"Asal nanti belikan aku boneka."
"Pabriknya juga akan kubelikan jika perlu."
"Calm down, Mr. Jeon." Mia tertawa, tapi langsung memekik kaget karena Jungkook tiba-tiba mengangkat dan merebahkannya ke tempat tidur.
"Diam di sana!" ancam Jungkook sambil menyentil kening si cantik hingga memerah dan pemiliknya mengaduh. Ck! Dasar jahat!
Laci kedua nakas di samping tempat tidur dibuka. Sebuah dasi berwarna biru diambil, membuat Mia langsung menatap heran penuh tanya ke arah Jungkook. Tetapi, sebelum ia sempat bertanya, tangan lelaki itu sudah lebih dulu menangkap lengannya dan disatukan dalam ikatan yang tersambung ke headboard ranjang.
"Jung--"
"Cuma aku yang boleh menyentuh di permainan kali ini. Paham?!"
Mia menggeleng, berusaha melepas tangannya dari ikatan dasi. Tidak! Itu tidak adil baginya yang akan sangat tersiksa karena tidak diizinkan untuk menyentuh. Apalagi Jungkook tahu, selama ini dia selalu memeluk tubuh tegap lelaki itu di setiap permainan mereka.
"Jungkook, yak, lepaskan ini dulu!" Mia menggeliat kesal meski pada saat itu Jungkook sudah menyentuh lehernya untuk memberi rayuan tahap pertama.
"Jungkookhh...." Desahan itu lolos ketika Jungkook melepas dua kancing atas kemeja wanitanya dan yah... menyentuh bagian yang jadi favorite untuk para lelaki.
Wajah Mia memerah, sedangkan jemarinya menggenggam dasi yang mengikat erat. Dalam hati dia mengumpat, memaki suaminya yang tega melakukan ini semua. Tetapi, bibirnya malah melakukan hal yang berbeda; mengerang dan memanggil nama lelaki itu dengan penuh godaan.
Ck, sialan!
Jungkook menyeringai, senang melihat penderitaan istri yang geraknya terbatas. Tak sabaran, dia kembali ingin menyentuh dan membuat Mia memohon ampun. Tetapi, bunyi pintu yang dibuka membuat apa yang ingin dikerjakannya langsung terhenti.
"Mommy... Daddy... Miku pulang!"
Shit! Itu Sunhee!
Jungkook panik, Mia juga. Tangan masih terikat, baju berantakan, dan... yah, kacau!
"Mommy, Dad... Dy...."
Sunhee terhenti mendadak di depan pintu kamar. Miku mengerjap polos, dan Mia hanya mampu tersenyum lebar penuh kecanggungan.
"Eonni, are you okay?" tanya Mia membuyarkan kekakuan Sunhee karena hal yang dilihat. "Ini... yah... begitulah," lanjut Mia sambil mengangkat tangannya yang masih diikat.
"Daddy...!" Miku memaksa turun, kemudian langsung berlari ke arah Jungkook yang menatap kesal ke Sunhee yang sekarang mengusap tengkuk.
"A-aku pulang dulu. Bye, Miku, Mia. Dan maaf sudah mengganggu, Jungkook-ah." Tanpa mendengar jawaban, Sunhee langsung berlari ke luar rumah, tempat Yoongi menunggunya di dalam mobil.
Well, sekarang tinggal Jungkook yang harus menjelaskan situasi kepada Miku. Menurutmu, apa kira-kira alibi Jungkook tentang Mia yang sedang diikat?
Ayo, jawab di komentar. Kutunggu jawabanmu 💜
—FIN—
--Tease me, huh?--
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
FanfictionWork kedua dari series [Jungkook x Mia]. Enjoy read my fanfiction~ ❤