Jungkook tersenyum-senyum senang sebab isi pesan yang dikirim oleh Mia. Bukan kalimat puitis layaknya para penulis, atau kalimat bernuansa rindu sebagai penyampai perasaan, melainkan emotikon pisau, bom, pedang, api, palu, atau benda-benda berbahaya lainnya. Selain itu, kata makian seperti 'Jungkook sialan' dan 'aku benci Jungkook' juga tidak ketinggalan.
Penyebabnya satu; teaser Boy With Love.
Berdehem, lelaki tampan itu pun menekan nomor sang istri, lalu menempelkan benda canggih tersebut ke telinga.
"Mm."
Jungkook menahan tawa ketika mendengar suara Mia yang kesal. Terbayang di matanya bagaimana raut si cantik. Pasti sangat menggemaskan.
"Ehem! Bagaimana?" tanyanya kemudian.
"Apanya?"
"Keadaanmu, bagaimana?"
"Menurutmu?"
Lagi, Jungkook menahan tawa karena nada galak dari Mia.
"Kau jahat!" kecam si cantik. "Kebiasaan menyiksa jika sudah berjauhan!" gerutunya kemudian.
"Mm, maaf karena membuat rindumu tumbuh dengan cepat."
"Ish!"
Kali ini Jungkook tertawa kecil. "Suaraku bagus, 'kan?" tanyanya iseng.
Mia berdecak.
"Bagaimana? Masih mau melirik Huening Kai? Soobin? Beomgyu? Park Seo Joon? Atau—"
"Aaa!! Molla!"
Jungkook tertawa lepas. Senang sekali dia bisa membuat Mia marah-marah seperti itu. Lagipula siapa suruh melirik laki-laki lain di saat BTS sebentar lagi akan comeback. Inilah jadinya.
"Kau menyebalkan! Kelinci jahat!" cerca Mia lagi.
"Heum... benarkah?" goda Jungkook sembari tersenyum jahil.
"Iya. Kau kelinci jahat, bandel, nakal, jelek, pokoknya aku benci!"
"Padahal dalam hati kau ingin memelukku, 'kan?" Lelaki Jeon itu tersenyum lebar.
"Tidak!"
"Oh, ya? Lalu, kenapa aku seperti mendengarmu mengucapkan 'aku merindukanmu', 'peluk aku', 'aku ingin di sampingmu', begitu?"
"Ewh! Perasaanmu saja."
"Bukannya kenyataan?"
"Ish!"
Jungkook tertawa pelan. "Kau di mana?" tanyanya.
"Kamar."
"Hmm, tidurlah sekarang."
"Tidak mau."
"Kenapa?"
Alih-alih menjawab, Mia malah membisu, membuat kening suaminya jadi berkerut heran.
"Mia, ada apa?" tanyanya hati-hati.
"Bogoshipo."
Ada lengkung manis yang tercipta di bibir Jungkook karena ucapan sang istri.
"Aku juga merindukanmu," balasnya tulus.
Hening sesaat hingga akhirnya Mia bertanya, "Apa masih lama di sana?"
"Kenapa? Tidak sabar ingin bertemu, hmm?"
"Bukan."
"Lalu?"
"Hanya bertanya."
Jungkook tersenyum simpul. Paham bahwa Mia mengharapkan kehadirannya di sana.
"Mia," panggilannya kemudian.
"Hmm."
"Dengarkan baik-baik, ya."
Awalnya Mia mengernyit bingung, tapi matanya mengerjap saat mendengar alunan lagu yang dinyanyikan oleh Jungkook dengan merdu. Itu adalah lagu baru mereka yang akan diliris beberapa hari lagi.
Tiga menit berlalu cepat, sedangkan Mia hanya termangu mendengar suara merdu yang senantiasa ia suka. Hingga lelaki pujaannya itu memanggil, baru ia tersadar bahwa lagunya telah selesai.
"Jangan bocorkan ke orang lain, oke?" pesan Jungkook dengan lembut.
"Hngg, membicarakan rahasia dengan penulis adalah kesalahan besar, Tn. Jeon." Mia mencibir.
"Heum, benarkah?" Jungkook mendesis sejenak, "tapi aku percaya kau tidak akan membocorkannya."
"Oh, ya?"
"Iya. Dan tidurlah sekarang, besok kau harus bangun pagi."
"Hmm."
"Good night, Baby."
Senyum manis muncul begitu saja di bibir Mia.
"Oh ya, aku lupa satu hal." Jungkook tiba-tiba bicara. "Kau milikku. Selamanya milikku. Dan aku tidak suka membagi dirimu dengan orang lain. Paham?"
Mia mengerjap.
"Oke, good night, My Queen."
Ah... sudahlah. Waktunya untuk tidur. Good night. Dan selamat bermimpi bahwa tanggal dua belas telah datang.
—FIN—
♥
♥Ini random banget gais 😂 Aku juga bingung, intinya tuh cuma terlalu excited sama teaser dan gak sabar sama tanggal 12 nanti 😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
FanficWork kedua dari series [Jungkook x Mia]. Enjoy read my fanfiction~ ❤