Mia sedikit ragu ketika mendorong pintu masuk ruangan rias yang tadi disebutkan Jungkook. Pasalnya, dia sudah lama tidak ke gedung agensi dan takut jika orang-orang di sana akan salah paham. Tetapi, kalimat meyakinkan dari Jungkook membuatnya memantapkan hati dan ya, semoga saja tidak ada yang curiga dengan kedatangannya.
"Annyeong--"
"Ah! Akhirnya Anda sampai juga. Ayo, kita harus bergegas!"
Mia terkaget-kaget ketika salah seorang wanita langsung menariknya yang baru masuk, ke hadapan Jimin yang sedang memejamkan mata pula.
"Maaf karena merepotkan Anda. Tapi aku sudah kehabisan akal harus menghubungi siapa. Ah... semua gara-gara Hyora tiba-tiba absen!"
Meski belum sepenuhnya mengerti, tapi Mia sedikit memahami situasinya yang aneh. Dan sepertinya gadis di depannya ini karyawan baru, sebab karyawan lama sedikit banyak pasti mengenalinya sebagai teman para member.
"Eum... jadi aku harus apa sekarang?" Mia tersenyum canggung. "Merias Jimin-ssi?" lanjutnya.
"Ya, urus pakaiannya juga. Dan kita harus siap dalam satu setengah jam."
Mia mengangguk-angguk. Tidak terlalu percaya diri sih, tapi ya mau bagaimana lagi? Wajah gadis di depannya sangat panik, membuat ia jadi bertanya-tanya; apakah tidak ada coordi lain yang bisa menggantikan Hyora?
"Oke. Terima kasih. Aku harus mengurus yang lain dulu."
Wanita Jeon itu hanya mengangguk dan menundukkan kepala dengan sopan. Lantas, ia menarik napas dan mulai mencari keberadaan Jungkook, suami tercintanya. Tapi, ah... si tampan sepertinya tengah tertidur di sela wajahnya tengah dirias di kursi paling pojok. Member lain pun sama, kecuali J-Hope yang tengah fokus memainkan ponsel.
"Mia?"
"O?" Pandangan si cantik segera teralih ke Jimin yang entah sejak kapan sudah membuka mata.
"Kenapa kau di sini?" Jimin memperbaiki duduk, kemudian menoleh ke Jungkook yang masih tertidur. "Mau bertemu Jungkook?" tebaknya.
"Ya... semula rencananya memang begitu,"--Mia menaruh tas kecilnya ke meja--"tapi aku malah dikira coordi baru dan harus mendandanimu sekarang."
Mata sipit Jimin tiba-tiba berbinar. Senyum lebarnya muncul tanpa disangka, membuat Mia yang baru mengambil alat make-up seketika mengerutkan kening.
"Kenapa?"
"Aku tidak pernah menyangka akan dirias olehmu," cengir Jimin riang.
Melihat Jimin yang ceria, Mia pun langsung tersenyum manis dan sedikit merendahkan tubuhnya. "Pawangku ada di sana. Jadi jangan pernah berpikir macam-macam, oke?" katanya seraya menunjuk atensi Jungkook di pojok ruang menggunakan kuas make-up.
"Tenang saja. Sekarang ayo, dandani aku." Dengan senyum yang masih terpatri di bibir, Jimin menutup kembali matanya, pasrah dengan apapun yang akan Mia lakukan padanya.
Ck, berdoa saja Nana tidak mengamuk.
—♪
Setelah waktu berjalan sekitar setengah jam, Jungkook akhirnya terbangun. Ia mengerjap, buru-buru mengecek benda pintarnya dan memastikan Mia sudah sampai atau belum. Namun, belum sempat membaca, ia lebih dulu melihat pantulan wanita yang dicari dari sudut mata. Tanpa basa-basi ia langsung menoleh dan tak ayal, seketika bingung kenapa Mia bisa bersama Jimin.
"Sarang-nim pasti salah mengira bahwa Mia-ssi adalah coordi baru, jadi langsung menyuruhnya untuk mengurusi Jimin-ssi." Minju, coordi yang bertugas mengurusi Jungkook bicara tanpa dipinta. Sebagai karyawan lama, dia cukup tahu bagaimana kedekatan Mia dengan Jungkook, bahkan ia sempat curiga jika dua orang ini ada hubungan khusus; dan itu memang benar, mereka suami-istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
FanfictionWork kedua dari series [Jungkook x Mia]. Enjoy read my fanfiction~ ❤