Mia bergumam kecil mendendangkan lagu yang tengah ia dengarkan. Kegiatannya beberes rumah hampir selesai, kecuali mencuci pakaian yang merupakan tugas Jungkook, si kelinci tampan yang akan pulang nanti malam. Sedangkan di lantai, Miku sedang asyik membuat gambar dirinya, sang ibu dan sang ayah dalam satu halaman kertas. Crayon berantakan, tapi Mia tidak menegur dan fokus dengan kegiatannya membersihkan debu-debu halus yang menempel di bunga plastik yang ia tata rapi di rak dinding.
"Mommy...."
"Ya, Honey?" Mia menoleh, merespon panggilan sang putri yang berada di belakangnya. "Sudah selesai?"
Miku mengangguk, lalu menyodorkan buku gambarnya. Mia, segera menyambut dan duduk di samping si kecil untuk mereka bersama-sama membahas hasilnya, seperti biasa.
"Wuah... cantik...."
Si kecil tersenyum lebar. "Daddy yang mengajari Miku," lapornya sembari menunjuk bagian kupu-kupu yang digambar.
"Benarkah? Daebak... bahkan Daddy tidak pernah mengajari Mommy menggambar."
"Kenapa?"
Ada jeda sejenak sebelum Mia mengangkat bahu tanda tak tahu. "Mungkin Daddy tahu Mommy tidak cocok untuk menggambar," jawabnya secara acak dan berusaha tidak menimbulkan pertanyaan baru. Sebab jujur saja, terkadang menjawab pertanyaan Miku yang tak habis-habisnya cukup menguras tenaga dan pikiran.
Beruntung, gadis kecil itu sedang tak berminat berada di mode 'cerewet', jadi tanggapannya hanya berupa anggukan-anggukan kecil dan kembali mewarnai bagian kertas yang putih. Paham atau tidak, entahlah.
Mia bergumam panjang. Ini belum waktunya menonton televisi, jadi dia harus berpikir hal berguna apalagi yang bisa mereka lakukan untuk melatih tumbuh kembang si kecil.
"Miku."
"Yes, Mommy?"
"Ayo buat cupcake untuk Daddy! Nanti Miku yang menghias cupcake-nya, bagaimana?"
Mata bulat Miku yang diturunkan dari sang ayah seketika berbinar riang. Dan tak perlu menunggu lama, dia sudah bersorak dan langsung menuju dapur bersama sang ibu. Dia suka menghias cupcake, apalagi ketika hiasannya dipuji, rasanya menyenangkan.
"Miku sayang, Mommy boleh request gambar cupcake untuk Daddy?" Di dapur, sebelum menyiapkan bahan, Mia lebih dulu bicara pada Miku yang sejajar dengan tingginya sekarang.
"Gambar apa, Mommy?" Polos sekali Miku menjawab. "Kelinci?" tebaknya kemudian.
"Yap! Kelinci!"
"Oke!"
Mereka tertawa bersama. Damai sekali kelihatannya, jadi wajar jika Jungkook terus-terusan ingin di rumah berkumpul dengan anak istrinya. Itu sangat menyenangkan.
Semoga malam ini dia cepat pulang.
•==•
Sayangnya, hingga jarum jam menunjuk angka sembilan, yang ditunggu tak kunjung datang. Miku sudah diam cemberut, kesal karena Daddy-nya tidak menepati janji. Padahal lihat, dia sudah membuat hiasan kelinci yang lucu di atas cupcake.
"Mommy... Daddy tidak pulang, ya?" Ia bertanya, dengan mata yang memerah karena kantuk. Ini sudah jam tidur, tapi dia bersikeras untuk menunggu.
"Daddy mungkin masih sibuk, Sayang. Miku tidur duluan saja, ya? Nanti Mommy bangunkan kalau Daddy sudah datang."
"Miku mau menunggu Daddy, Mommy."
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
FanfictionWork kedua dari series [Jungkook x Mia]. Enjoy read my fanfiction~ ❤