Madam Susi pun meletakan foto itu dirak lagi.
"Saya yakin.. bukan itu alasan sebenarnya yang membuat nyonya Sahila pergi.. pasti ada alasan lain dibalik semua ini.. tapi saya gak tau apa alasan tersebut.. yang jelas saya yakin.. nyonya Sahila pasti meninggalkan tuan Kevin karena dia terlalu mencintai tuan Kevin.."kata madam Susi.
Aku hanya mengangguk pelan.
Awalnya kukira pak Kevin orang yang sangat tegas dan dingin. Tapi ternyata dibalik itu semua, dia menyimpan luka yang dalam tentang masa lalunya. Dan sekarang dia harus bersikap setegar mungkin supaya bisa membesarkan anaknya sendiri. Aku cukup salut padanya.
~POV Kevin~
Aku keluar dari kamar sambil menggendong Kenzo. Kami sudah selesai mandi dan sudah berpakaian rapi. Kucium pelan Kenzo.
"Kenzo udah wangi banget kan.."kataku
"Ya.."jawabnya singkat.
Dia pun tertawa ketika aku menggelitiknya pelan dan kami bercanda seraya berjalan ke ruang keluarga.
Diruang keluarga,
Terlihat madam Susi dan Mila sedang berdiri didekat rak fotoku. Aku duduk disofa tepat dibelakang mereka dengan Kenzo. Dan anehnya mereka belum menyadari kehadiranku dibelakangnya.
"Madam.."panggilku.
Mereka menoleh dengan kaget.
"Tuan.."balas madam Susi sambil menundukkan kepala.
"Pak.."balas Mila juga.
"Kalian ngapain disini?"tanyaku sambil menatap tajam kearah mereka.
"Ah.. kami.. kami.."kata madam Susi sambil sedikit terbata-bata.
"Ini ruangan pribadi saya.. silakan tinggalkan ruangan ini.. dan kamu, Mila.. tunggu saya diruang tamu.."kataku
"Baik pak.."balasnya sambil berjalan keluar.
Sedangkan madam Susi masih berdiri disana.
"Panggil suster untuk masuk dan jagain Kenzo disini.."perintahku
"Ya Tuan.."balas madam Susi sambil berjalan keluar juga.
Ya, ini ruangan pribadiku. Aku tak suka ada sembarangan orang masuk kesini. Yang biasa ada disini hanya aku, Kenzo dan susternya Kenzo, itupun kalau aku yang memintanya masuk, jika tidak susternya juga tak akan kuijinkan masuk kesini.
Karena disini ruangan pribadiku, aku membuat ruangan ini senyaman mungkin. Kupasang AC, dan Home Theater serta CCTV diruangan ini. Ruangan ini kutata dengan rapi.
Ada sofa, meja, karpet yang lembut (karena biasanya Kenzo main dikarpet), rak yang penuh dengan fotoku, foto Sahila (atas permintaan Kenzo, jika tidak sejak lama sudah kubuang foto-fotonya) dan foto Kenzo dan diruangan ini ada kamar mandi khusus. Didalamnya ada bathup, shower dan sebagainya. Aku mendesain semua ini sendiri, berharap agar ruangan ini nyaman untukku dan keluargaku.
Tak lama, suster datang dan masuk.
"Permisi tuan.."katanya sambil berdiri disampingku.
"Jagain Kenzo.. saya ada tamu diluar.. nanti siang saya mau ajak Kenzo jalan.. kamu persiapkan barang-barangnya.."kataku
"Baik tuan.."balasnya.
Aku berdiri dan mendekati Kenzo yang sedang bermain mobil-mobilan dikarpet.
"Kenzo sama suster dulu ya.. papa mau ketemu tamunya dulu.. nanti siang kita baru ke kebun binatang.. oke?"kataku pada Kenzo
"Ya.."katanya
Kucium pelan kepalanya. Setelah itu, aku pun berjalan ke ruang tamu.
Diruang tamu,
Terlihat Mila duduk disofa menungguku. Aku berjalan menghampirinya dan duduk tepat didepannya.
"Pak.."panggilnya ketika melihatku
Aku menatapnya dengan tajam
"Apa kamu tahu, apa alasan saya meminta kamu datang hari ini?"tanyaku
"Tidak pak.."jawabnya.
Aku hanya menghela napas panjang.
"Saya hari ini meminta kamu datang itu karena saya ingin memberimu tugas sebagai sekretaris pribadi saya.."kataku
"Hah?! Maksud pak Kevin.. saya.."tahannya dengan wajah kegirangan.
Entah kenapa, tapi aku tiba-tiba tersenyum kecil ketika melihatnya wajahnya yang kegirangan dan menurutku itu adalah wajah yang aneh.
"Ya.. kamu sudah saya terima sebagai sekretaris pribadi saya.."kataku.
"Yes! Yes!.."katanya pelan.
"Jangan senang dulu.. karena tugasmu sangat banyak.. sebagai sekretaris pribadi saya, hal paling dasar yang harus kamu lakukan adalah.. kamu harus selalu ada ketika saya butuh bantuan kamu.. gak ada alasan apapun.. kecuali sakit.. walau hari itu hari merah ataupun minggu, tapi jika saya sudah butuh kamu, kamu harus langsung ada.."jelasku
Dia mengangguk pelan.
TO BE CONTINUED..

KAMU SEDANG MEMBACA
IS THIS LOVE?
RomansaSeorang pengusaha sukses, punya kekayaan berlimpah, terlahir dengan wajah yang tampan Bertemu seorang gadis cantik dan polos yang ingin menjadi sekretaris pribadiku. Awalnya aku mengira dia sama seperti gadis lainnya, hanya menginginkan hartaku. Han...