LAST CHAPTER

7K 233 38
                                        

*SKIP*

~POV Mila~

Aku berjalan masuk kekantor dan langsung duduk dimejaku. Tak lama, Yuni berlari menghampiriku
"Ah.. Mila.. you're really lucky.."teriaknya sambil tertawa kegirangan
"Yun.. loe kenapa?"tanyaku heran akan sikapnya
"Gue? Ya lagi senanglah.. gue dapat ini pagi ini dimeja gue.."katanya sambil menunjukan sebuah undangan padaku

Mataku langsung terbelak kala melihat tulisan yang tertera diundangan tersebut
'~Wedding~ *Kevin Julio & Jessica Mila*'

Aku langsung mengambil undangan tersebut dari tangannya.
"Dari mana loe dapat ini?"tanyaku kaget
"Entah.. tadi pas gue datang, ini udah ada diatas meja gue.. yang lain juga dapat tuh.. acara pemberkatannya minggu ini ya?"tanya Yuni
"What?! Minggu ini?!"kagetku
"Loe kenapa Mil? Kog kaget banget? Emang loe gak tahu?"tanya Yuni
"Gue bahkan gak tahu ada undangan ini.."kataku
Yuni pun menatapku tak percaya.

Tak lama, kulihat Joe berjalan keluar dari ruangan Kevin.
"Selamat ya, Mil.. gue doain loe sama pak Kevin bahagia selamanya.. dan gue bakal datang sama pacar gue.."kata Joe sambil berlalu masuk keruangan Aliando

Aku masih tak percaya akan adanya undangan ini. Pemberkatan diadakan minggu pagi ini digereja dan resepsinya pada malamnya digedung hotel berbintang 5.
"Eh, Mil.. cerita dong, gimana pak Kevin lamar loe?"tanyaku

Aku langsung menatap tajam kearah Yuni
"Apa hari ini dia masuk?"tanyaku
"Dia? Siapa? Pak Kevin?"tanyanya balik

Aku hanya mengangguk pelan
"Masuk.. tadi kan Joe keruangannya buat bahas masalah kerjaan.."jelasnya

Aku langsung berjalan masuk kedalam ruangan Kevin begitu saja tanpa menjawab panggilan maupun teriakan Yuni sedikit pun

~POV Kevin~

Kurasakan ada yang berjalan masuk kedalam ruanganku. Orang yang berani masuk keruanganku tanpa mengetuk pintu hanya ada 2 orang, yaitu Mila dan Aliando. Dan seperti dugaanku tidak melesat lagi

Mila berjalan lurus kearahku. Dari cara pandang matanya, kutebak dia sudah tahu tentang undangan tersebut dari Yuni. Aku yakin soal itu

Dan dugaanku tepat. Mila meletakkan sebuah undangan dimejaku
"Apa ini? Kenapa aku tak tahu jika aku akan menikah minggu nanti?"tanyanya

Aku tertawa pelan
"Bukankah sekarang kamu sudah tahu?"kataku

Aku pun perlahan berjalan kearahnya
"Iya.. maksudku, kenapa tak berunding terlebih dahulu denganku? Kenapa aku harus tahu dari Yuni dan setelah undangan ini sudah disebar?"tanyanya

Aku pun menghentikan omelannya dengan sebuah kecupan pelan dibibirnya. Aku berhasil membuatnya hampir kehabisan napas karena ciumanku sebelum akhirnya kulepaskan ciumanku, mengingat kami masih dikantor.
"Aku sudah melamarmu.. bahkan kedua orang tua kita sudah menyetujui semua ini.."bisikku pelan
"What?! Papa dan mama.. mereka.. sudah tahu?"tanyanya dengan ekspresi sangat kaget

Aku hanya mengangguk pelan. Kemudian kutarik pelan tangannya hingga kami sama-sama terduduk disofa. Mila duduk dipangkuanku.

Kueratkan pelukanku dengan melingkarkan lenganku dipinggangnya. Sedangkan Mila membiarkan satu tangannya membelai leherku
"Apa kejutanku ini sukses mengagetkanmu?"tanyaku tanpa merasa bersalah sedikit pun
"Benar.. sangat mengejutkan.."jawabnya sambil memalingkan wajahnya dariku

Aku memutar kembali kepalanya agar matanya menatapku lagi
"So, kamu siap kan menjadi nyonya Kevin.. juga bunda untuk Kenzo?"godaku

Mila tetap diam saja. Kurasa kejutanku ini benar-benar telah berhasil mengejutkannya hingga sekarang dia sangat kesal padaku

Aku pun pura-pura batuk.
"Kamu kenapa? Sakit?"tanya Mila tiba-tiba panik

Sebenarnya dihatiku sudah mulai tertawa lagi. Mungkin hanya cara ini agar Mila tak marah lagi
"Iya.. aku sudah muntah darah beberapa kali lagi akhir-akhir ini.."jawabku bohong
"Hah?! Are you serious?"tanya kaget dan cemas

Aku mengangguk pelan sambil memasang wajah lemas. Mungkin jika ada kesempatan aku akan ikut casting agar bisa ikut menjadi aktor. Aku memiliki bakat berakting luar biasa kukira.

Mila langsung panik dan berlari meraih ganggang telponku.
"Aliando.. keruangan Kevin sekarang.."katanya panik saat menelpon Aliando
Aku tertawa pelan melihat reaksi paniknya.

Tak lama, Aliando berlari kearahku dengan wajah paniknya juga.
"Kak.. loe kenapa? Apa loe baik-baik aja?"tanyanya panik

Mila duduk dimejaku menatap tajam kearahku dan Aliando. Aku menatap tajam kearah Aliando. Aliando menatapku heran. Aku yakin Aliando bisa mendapatkan jawab dariku hanya dari sorotan mataku

Aliando pun bangkit dan berjalan perlahan kearah Mila
"Jagain kak Kevin dulu.."kata Aliando pelan

Dan sebelum keluar, Aliando sempat mengukir senyum padaku.
'Loe memang adik teebaik, Ali..'ucapku dalam hati

Mila mulai mengambil Iphoneku dan sepertinya mulai menelpon dokter pribadiku
'Ah.. sepertinya kamu berhasil meruntuhkan pertahananku..'kataku dalam hati

Aku pun bangkit dan meraih Iphoneku agar menjauh dari telinganya. Mila langsung menoleh dan menatapku. Perlahan kupeluk pinggangnya
"Kevin.. kamu.."
"Hanya bercanda, Mila.. tapi aku tahu kamu khawatir.."potongku
"Kevin..!! Kenapa kamu.."
"Menikahlah denganku minggu ini.. setidaknya sisa hidupku nanti akan sangat berarti kala bersamamu.."kataku
Mila hanya diam saja dan membiarkanku memeluknya erat

*SKIP*

Hari yang kutunggu akhirnya tiba juga. Semuanya telah siap dan berkumpul digereja. Nuansa putih adalah nuansa yang kupilih untuk acara pemberkatan dihari pernikahanku

Aku dan Mila kini berdiri dialtar, mengucapkan sumpah pernikahan dan memasangkan cincin pernikahan.

Selesai itu, Kenzo berlari turun dari pangkuan papa kearahku
"Pa.. Kenzo ingin minta sesuatu.."bisiknya pelan
"Apa?"tanyaku
"Adik.."jawabnya

Aku langsung menatap kearah Aliando. Dan Aliando hanya mengangkat bahunya.
"Mintalah pada bunda.. mudahkan.."bisikku pelan pada Kenzo

Kenzo pun mengangguk tanda mengerti. Dia pun kini berbisik pada Mila
"Hah?!"kaget Mila dan menatap tajam kearahku
Aku mengangkat bahuku. Dan kulihat Mila mengangguk pelan.
'Kurasa.. Kenzo berhasil membujuk Mila untuk memberikannya adik lagi..'

Aku meraih pergelangan tangan Mila dan kemudian berlari keluar dari gereja.

Tak akan ada lagi tangis setelah ini.. hanya akan ada tawa dan kebahagiaan.. dan ini semua karena cinta.. inilah cinta yang sesungguhnya.. dan aku kuat karena cintamu.. cinta darimu Mila...setelah ini mari kita lihat bersama apa yang akan terjadi esok hari.. dan setelah ini, biarlah aku mencintaimu disetiap hembusan napasku.. karena aku yakin inilah cinta..

~THE END~

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang