"Mila.. aku sangat nyaman kala didekatmu.. kamu sendiri tahu dengan pasti masa laluku yang sangat melukaiku.. dan kamu juga tahu kalau setelah Sahila pergi, aku telah menutup hatiku rapat-rapat.. bukan karena aku masih mencintainya, tapi karena aku takut terluka lagi.. tapi Mila, sejak kamu hadir dalam hidupku, banyak yang telah berubah.. kamu telah mengubah hidupku.. kamu juga telah berhasil membuka hatiku lagi.. kamu membuatku seolah merasa hidupku sempurna lagi.. awalnya aku bingung dengan rasa ini.. rasa dimana aku sangat takut kehilanganmu.. aku merasa kamu sangat berharga dan berarti.. aku merasa aku bisa kehilangan semuanya tapi aku tak boleh kehilanganmu.. tapi kemudian aku sadar jika aku mencintaimu.. aku telah jatuh cinta pada gadis polos yang sangat manis.. mungiin bukan hanya aku, Kenzo juga sangat menyayangimu.. begitupun keluargaku yang lain.. Mila, maukah kamu menjadi kekasihku? Menjadi orang yang akan selalu menghiasi hari-hariku kelak?"tanyanya
Aku berdiri terpaku diam. Apakah aku sedang bermimpi? Kevin menyatakan perasaannya dengan cara yang sangat romantis ini. Dan disaksikan oleh ratusan orang disini.
Terdengar teriakan orang sekitar.
"Accept him.. accept him.."teriak orang-orang sambil melihat kearah kami.Aku pun menarik lengan Kevin pelan.
"Kamu bangun dulu.. nanti kita bicarakan.."bujukku
"Tidak, Mila.. jawab dulu pertanyaanku.. maukah kamu menjadi kekasihku, Mila?"tanyanya ulang.~POV Kevin~
Perlahan terlihat senyuman tipis menghiasi wajah Mila. Kemudian dia mengangguk pelan.
"Apa maksudmu, Mila? Aku tak mengerti.."kataku pura-pura
"Aku mau.."katanya pelan
"Apa? Aku tak dengar apapun.. katakanlah lebih keras dan jelas.."candaku
"Aku mau.. aku mau menjadi kekasihmu, Kevin Julio Chandra.."teriaknya kerasAku tersenyum bahagia. Aku pun berdiri dan perlahan kupakaikan cincin tersebut dijari manisnya. Mila pun membalas senyumanku dengan senyumannya yang sangat manis.
Mungkin sangat senang, aku langsung reflek memeluknya erat.
"Terima kasih.. terima kasih karena telah mencintaiku.. terima kasih karena telah membalas rasa cintaku.. aku sangat bahagia.."bisikku pelan ditelinganyaDia hanya diam dan membalas pelukanku. Perlahan kulepas pelukanku. Kugenggam tangannya erat dan kami sama-sama tersenyum bahagia. Kami pun berputar seperti membentuk lingkaran sambil saling mengenggam. Mungkin sedikit cepat hingga membuat Mila sedikit berteriak.
"Cukup.. cukup, Kevin.. aku pusing diputar-putar kek gitu.."kata Mila sambil memegang kepalanya
"Maaf.. aku terlalu senang.."kataku sambil tertawa
"Kevin.."panggil Mila pelan
"Ya?"balasku
"Banyak orang yang sedang memperhatikan kita.."bisiknya pelan ditelingakuYa, aku baru sadar jika sedari tadi masih sangat banyak orang yang sedang memperhatikan kami. Sedikit malu memang, namun aku tak peduli. Yang kutahu aku kini sangat bahagia.
Tak kami sangka, orang-orang tadi bertepuk tangan keras. Mungkin mereka ikut senang melihat kami jadian.
*SKIP*
Saling mengenggam sembari berjalan menyusuri kota Verona yang indah dimalam hari. Ya itulah yang kini aku dan Mila sedang lakukan, menikmati waktu-waktu yang baru saja dimulai sebagai sepasang kekasih.
Langkah kaki kami terhenti kala mataku melihat sesuatu yang tiba-tiba membuatku kepikiran suatu ide. Ya, mataku tertuju pada satu stand yang menjual lilin-lilin.
"Kenapa?"tanya Mila
"Hanya terpikirkan sesuatu.."jawabku sambil terus memandangi lilin-lilin tersebut
"Apa ada yang aneh dengan lilin-lilin itu?"tanyanya heran
"Tidak.. tunggu sebentar.."katakuAku pun berjalan ke stand tersebut. Kubeli dua lilin tersebut. Lilin tersebut hanya berukuran kecil namun seperti terletak disebuah gelas kecil.
Setelah kubeli, aku berlari kembali ke Mila.
"Peganglah lilin ini.."kataku pada Mila sambil menyerahkan lilin tersebut pada Mila
"Untuk apa ini?"tanyanya bingungAku hanya tersenyum pelan. Setelah Mila mengambil lilinnya, aku memegang erat lilinku dengan kedua tanganku.
"Lilin dimalam hari dengan gadis yang kucintai.. indah bukan?"tanyaku
"Hah?"tanyanya heran.
"'Cinta' itu ibarat lilin kecil ini yang menyala, memberi cahaya disaat malam hari tiba.. ia akan menerangi disaat sumbu mulai terbakar.. tapi ia akan mati dan meleleh hingga tinggallah cinta dan gelapnya hati.. dan disaat itulah adalah akhir dari semuanya yaitu sebuah kematian.. aku ingin cinta kita seperti lilin kecil ini.. akan terus menyala kala sumbu masih ada yang bisa dibakar.. aku ingin kita saling mencintai selama kita masih bernapas.. dan cinta itu baru akan mati dan habis kala maut telah memisahkan kita nanti.. tapi kalau boleh sih, selamanya jangan pernah mati cintanya.. lebih baik abadi.."katakuMila hanya tertawa mendengar perkataanku.
"Dalam arti agama kristen, Lilin memberikan kehangatan, mengingatkan kita agar kita dapat memberikan kehangatan kasih kepada mereka yang berada disekitar kita, terutama mereka yang kedinginan dan membutuhkan.. dan masih banyak lagi arti lilin.. iya kan?"kataku
"Ya.."balasnya
"Karena itu, lilin itu mampu memberikan keindahan dan suasana romantis.. aku ingin memberimu sebuah kenangan manis lewat lilin kecil ini.."kataku
Mila hanya menatapku dengan heran.TO BE CONTINUED...
![](https://img.wattpad.com/cover/33876224-288-k113334.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
IS THIS LOVE?
RomanceSeorang pengusaha sukses, punya kekayaan berlimpah, terlahir dengan wajah yang tampan Bertemu seorang gadis cantik dan polos yang ingin menjadi sekretaris pribadiku. Awalnya aku mengira dia sama seperti gadis lainnya, hanya menginginkan hartaku. Han...