CHAPTER 08

4K 209 5
                                    

Kemudian kuberikan dia beberapa berkas.

"Itu berkas-berkas yang harus kamu pelajari.. besok pagi jam 9, aku ada meeting dengan klien dari Amerika.."kataku

"Oh.. baik pak.."jawabnya sambil membuka halaman per halamannya

Aku juga memberikan dia sebuah catatan. Dia menatap heran catatan tersebut.

"Ini apa, pak?"tanyanya.

"Kalau diluar kantor.. gak usah terlalu formal dan tolong jangan panggil aku dengan sebutan 'Pak'.. aku bukan bapakmu.. panggil aku Kevin aja.."kataku

"Oh.. baik pak.. eh.. Kevin.."katanya gugup

"Itu jadwalku.. kamu urus itu semua.. sebagian udah diurus sama sekretarisku dulu.. sekarang kamu yang urus itu.. satu hal yang harus kamu tahu.. aku gak mau ada meeting setelah jam 4.. kalau sampai ada meeting diatas jam 4 dicancel atau didelay aja.."kataku

"Lho kenapa pak? Eh Kevin.."tanyanya

"Kalau meeting diatas jam 4, selesainya nanti bakal malam.. dan aku gak mau itu.. malam adalah waktuku untuk anakku, Kenzo.."jelasku

"Oh.. baik.."katanya.

Aku pun berdiri.

"Pelajari berkas itu sekarang.. aku gak mau kamu gak ngerti apapun.. karena besok kamu harus ikut aku untuk ketemu kliennya.."kataku

"Ya.."balasnya

"Ingat.. jangan panggil aku 'Pak' kalau diluar kantor. Aku Kevin. Panggil aku  Kevin, oke?"tanyaku

"Ya.. Kevin.."katanya pelan

Aku berjalan masuk meninggalkannya sendiri untuk mempelajari berkas-berkas tersebut.

*SKIP*

Aku keluar sambil menggendong Kenzo. Kulihat Mila sangat serius mempelajari berkas-berkasnya.

Aku pun duduk didepannya. Kulihat wajahnya saat sedang melihat berkas-berkas tersebut.

Untuk pertama kalinya lagi, aku merasa nyaman dekat dengan seorang gadis. Untuk pertama kalinya juga, aku bisa bersikap tak dingin pada seorang gadis lagi. Dia manis.

Kenzo duduk disampingku.

"Papa.. jadi pergi?"tanyanya dengan suara agak keras hingga mengagetkanku.

Mila juga kaget. Dan saat itulah pandangan kami bertemu. Aku menatap matanya cukup lama, begitupun sebaliknya.

Akhirnya pandangan kami buyar saat Kenzo memanggilku lagi.

"Papa.."panggilnya

"Ya? Apa sayang?"kagetku

"Ayo pergi.."rengeknya.

"Ya udah.."kataku

Aku pun menggendong Kenzo.

Kulihat Mila masih duduk sambil membaca berkas itu lagi. Kutarik pelan lengannya.

"Ayo ikut.."kataku

"Hah?! Tapi.."tahannya agak kaget

"Aku bosmu.. dan ingat aku paling gak suka kalau ada yang bantah perintahku.."ucapku sambil menatap tajam kearahnya.

"Baik pak.."balasnya

"Pak?!"ketusku marah

"Eh.. baik Kevin.."ulangnya

"Yuk.."kataku sambil menarik tangannya agar dia ikut denganku.

*SKIP*

Dimobil,

Aku nyetir sendiri mobilnya. Mila duduk disampingku. Sedangkan Kenzo dan suster duduk di jok belakang.

Tak ada percakapan selama perjalanan kecuali suara tawanya Kenzo. Tiba-tiba, Kenzo meloncat ke jok depan. Dia duduk dipangkuan Mila. Aku dan Mila kaget.

"Kenzo.. kamu ngapain pindah kedepan?"tanyaku kaget.

"Kenzo mau duduk didepan.. biar dekat sama papa.."jawab Kenzo.

"Gak apa-apa kog.. biarin aja dia duduk dipangkuanku.."kata Mila.

"Maaf ya.."ucapku pada Mila

"Ya.. gak apa-apa.."balasnya.

Kenzo menatap wajah Mila terus. Kemudian dia tersenyum pelan.

"Tante cantik.. baik juga.. seperti mamanya Kenzo.."kata Kenzo.

"Jadi tante mirip mamanya Kenzo?"tanya Mila

"Ya. Kenzo panggil tante, bunda aja ya.."pinta Kenzo

"Kenzo..! Kamu gak boleh gak sopan gitu.."ketusku

"Gak apa-apa.. boleh kog.. Kenzo boleh kog panggil bunda.."balas Mila

"Yeay! Kenzo gak punya mama tapi Kenzo punya papa sama bunda sekarang.. Yeay!"teriak Kenzo kegirangan.

Mila hanya tertawa sambil memeluk Kenzo pelan.

Aku gak pernah lihat Kenzo sebahagia ini. Dia pasti bahagia karena bisa punya seorang 'bunda' sekarang. Walau Mila bukan bunda kandungnya.

Aku juga bisa lihat kalau Kenzo merasa nyaman dalam pelukan Mila sekarang. Mila juga sepertinya sangat menyayangi Kenzo. Aku hanya tersenyum pelan sambil melihat pemandangan yang menyentuh hatiku itu.

*SKIP*

Sebelum ke kebun binatang, aku mengajak Kenzo serta Mila ke sebuah restoran yang berkelas untuk makan siang. Aku tadi sudah reservasi tempat.

Kami pun duduk ditempat reservasiku. Bahkan pesanan pun sudah kupesan tadi.

TO BE CONTINUED..

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang