CHAPTER 70

4K 174 1
                                    

*SKIP*

Keesokan paginya.

Aku tiba dikantor. Seperti biasa, aku turun dari mobil setelah pak Anto membukakan pintu untukku. Semua karyawanku berbaris rapi menyambut kedatanganku.
"Pagi, pak.."sapa mereka sambil memberi hormat dengan menundukkan kepalanya
"Pagi.."balasku

Mataku tertuju pada Mila yang juga berbaris disana.
"Mila.. saya butuh jadwal saya hari ini.. serahkan keruangan saya sekarang.."kataku pura-pura galak
"Baik, pak.."balasnya pura-pura sopan
Aku pun berjalan keruanganku

Didalam ruangan.

Aku berjalan kearah jendela. Tiba-tiba,
'Tok! Tok! Tok!'suara ketukan pintu
"Masuk.."kataku
Dia pun berjalan masuk. Aku tak menoleh tapi aku tahu siapa yang masuk.

Dia seperti menaruh benda dimejaku.
"Formal banget ya?"ledeknya

Aku hanya tertawa mendengar kata-katanya. Aku pun menoleh. Ya, tebakkanku tak meleset sedikitpun. Mila yang masuk.

Aku pun duduk dikursiku.
"Akan kuberitahu semuanya tapi bukan sekarang.."kataku
"Ya.. kurasa lebih baik seperti itu dulu.. kalau tidak bisa-bisa mereka jadi segan denganku dan tak mau berteman lagi denganku.."balasnya
"Tapi itu tak lama lagi.. semua orang harus tahu jika kamu adalah kekasihku, CEO LDM.. jadi tak ada yang boleh mengambilmu dariku.."candaku

Dia hanya membalasku dengan senyuman manisnya. Aku pun berjalan mendekatinya.
"Kamu sangat manis jika tersenyum.. aku menyukainya.."bisikku pelan sambil perlahan mendekatkan wajahku ke Mila.

Belum sempat kucium bibirnya, telpon kantorku sudah berbunyi. Aku pun mengangkatnya.
"Halo?"kataku
"Halo, pak.."balasnya
"Ada apa, Des?"tanyaku
"Pak.. ada tamu klien dari Jambi.. katanya dia sudah ada janji dengan pak Kevin.."kata Desi (bagian administrasi)
"Klien dari Jambi?"kagetku sambil menatap tajam kearah Mila
"Iya.. bagaimana, pak?"tanyanya lagi
"Suruh tunggu diruang meeting saja.."kataku kemudian
"Baik, pak.."balasnya
Aku pun menutup telponnya

Aku pun menatap tajam kearah Mila
"Bisa jelaskan, nyonya?"tanyaku sambil tersenyum sinis
"Maaf.. aku lupa.. aku tadi ingin memberitahukan kalau hari ini akan ada klien dari Jambi yang datang untuk meeting karena meetingnya kita delay saat kita akan pergi ke Eropa 2 minggu lalu.."jawabnya
"Baiklah.. terima kasih untuk kejutannya.. kamu tahu, aku belum ada persiapan apapun untuk meeting nanti.."kataku mulai frustasi
"Maaf.."katanya pelan

Entah kenapa, tapi rasanya aku ingin tertawa melihat wajahnya yang merasa bersalah itu.

Aku pun mengambil sejumlah berkas yang ada dimejaku. Aku pun berjalan mendekatinya. Kucium pelan bibirnya.
"Akan ada hukuman untukmu nanti atas kelalaianmu.."kataku sambil berjalan keluar.

*SKIP*

~POV Rico~

Mobilku terpakir didepan sekolah Kenzo. Rencanaku adalah mempertemukan Kevin, Kenzo dan Sahila hari ini. Aku menunggunya hingga akhirnya bel pulang pun berbunyi.

Aku berjalan turun dari mobil dan kemudian masuk kedalam kawasan sekolah. Aku melihat sang suster sedang menunggu didepan kelas.
"Aku tak mungkin membawa susternya juga.."kataku

Akhirnya aku berhasil mengelabui susternya dengan sekumpulan murid-murid yang keluar dari kelas. Aku melihat Kenzo. Aku pun menarik tangannya pelan.

Awalnya dia kaget. Tapi kemudian aku pun menenangkannya.
"Om ini siapa?"tanya Kenzo polos
"Kamu lupa sayang.. om pernah nemui kamu beberapa waktu yang lalu.. ingat?"tanyaku

Dia hanya menatapku bingung
"Gini.. om ini teman mama kamu.. nama mama kamu, Sahila kan?"tanyaku
"Kog om kenal sama mamanya Kenzo?"tanyanya
"Kan tadi om udah bilang, om ini teman mama kamu.. kamu mau ketemu sama mama kamu gak?"usulku
"Mau.. tapi.."tahannya
"Kamu jangan takut.. om ini bukan orang jahat.. om janji, om akan nemui kamu sama mama kamu.. kamu ikut om, ya?"pintaku
"Ya.."balasnya
Aku pun membawa Kenzo pergi.

*SKIP*

Mobilku parkir diparkiran. Kami tiba disebuah taman. Aku sudah buat janji dengan Sahila disini. Dan tadi, dia sudah menelponku, memberitahuku jika dia telah sampai.

Aku pun mengajak Kenzo turun dari mobil dan berjalan masuk ketaman.
"Om.. mana mama?"tanya Kenzo
"Bentar ya.. om cari dulu.."jawabku
Aku pun mengajaknya masuk dan mencari keberadaan Sahila.

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang