Tak ada yang kami bicarakan. Sampai akhirnya, Ricky yang memulai pembicaraan.
"Mil.."panggilnya pelan
"Apa?"tanyaku sambil masih fokus melahap es krimku
"Apa maksud loe tadi soal cowok yang gue hajar tadi pagi?"tanyanya
"Emangnya gue ngomong apa? Gue aja lupa.."kataku
"Astaga Mil.. loe kog jadi orang pelupa banget sih.. maksud loe bilang kalau cowok tadi itu penyelamat loe, apa maksudnya?"tanya Ricky ulang.
"Oh.. iya.. dia emang yang selamatin gue.."jawabku
"Jadi, bukan dia yang mau cium loe?"kaget Ricky
"Bukan.. dia kan bos gue.. masa dia berani lakuin itu.. yang coba lakuin itu tadi kliennya.. dan dia yang selamatin gue dari kliennya.."jelasku
"Berarti gue salah mukul orang?"katanya
"Ya iyalah salah.."balasku
"Tapi gue kan panik tadi pas lihat loe nangis.."katanya
"Udah ah.. lupain aja.. tadi gue udah minta maaf sama dia.."ucapku
*SKIP*
Kenzo barusan tidur. Aku pun berjalan keluar dari kamarnya. Aku masuk ke ruang keluarga. Aku berjalan ke arah sofa dan kemudian duduk.
Aku menekan nomor telpon. Kutelpon Mila.
"Halo?"suara Mila
"Halo.."kataku pelan.
"Kevin..? Kamu kog bisa tahu nomor telponku?"tanyanya
"Oh.. iya.. dari Yuni.."kataku
"Oh.. ada apa?"tanyanya
"Gak.. eehmm.. aku ganggu?"tanyaku
"Gak kog.. ini baru jam 9 kan.. belum tidur kog.."jawabnya
"Bagus deh.. eehm.. jalan yuk.."ajakku
"Jalan? Jalan kemana?"tanyanya
"Kamu siap-siap aja dulu.. bentar lagi aku jemput.. itu pun kalau kamu mau.."kataku
"Kan kamu atasanku.. dan kamu paling benci kalau ada yang membantah perintahmu.. jadi, emang aku boleh bilang gak mau?"tanyanya
Aku hanya tertawa mendengar kata-katanya. Dia seolah menghapal kata-kata yang selalu kuucapkan ketika dia menolak keinginanku.
"Ya.. sekarang kan beda.. aku berbicara bukan atas nama atasan sama sekretarisnya.. aku sekarang bicara layaknya seorang teman.."kataku
"Jadi, aku boleh nih nolak?"tanyanya lagi
"Boleh kalau emang gak bisa.. bye.."kataku dengan nada sedih pelan
"Lho kog langsung bilang 'bye' sih? Emangnya aku udah tolak ya..?"tanyanya
"Belum sih.. tapi kedengarannya gak bisa.. gak apa-apa kog.."kataku
"Siapa bilang..? Aku bisa kog.. dan sekarang aku bahkan udah lagi nungguin didepan rumah.."balasnya.
Aku kaget dan langsung berdiri.
"Serius?"tanyaku
"Ya.. dan harusnya dari rumah kamu kesini hanya butuh waktu 15 sampai 20 menit kan? Jadi aku hanya bisa nunggu selama itu.. dan kalau sampai lewat, berarti aku anggap gak jadi pergi.."katanya.
"Ya.. kamu tunggu ya.. bye.."kataku sambil menutup telponnya dan langsung bergegas ke kamar buat ambil kunci.
Aku pun berlari turun setelah memakai jaket dan mengambil kunci motor dikamar. Tak sengaja, aku bertemu madam Susi
"Tuan.."panggilnya heran.
"Madam.. saya mau pergi bentar ya.. tolong minta suster jagain Kenzo.. dan kalau Kenzo rewel, suruh bawa ke kamar saya aja.. biarin Kenzo tidur disana aja.."ucapku terburu-buru.
"Oh.. baik.. tuan, gak mau pakai mobil aja?"tanya madam Susi
"Gak usah.. saya buru-buru soalnya.."jawabku sambil kemudian berlari keluar.
Aku pergi ke garasi. Kusuruh satpam membukakan gerbang depan.
Aku pun mengambil motorku dan langsung mengendarainya meninggalkan rumahku.
~POV Mila~
Aku berdiri didepan rumah. Aku menunggu Kevin untuk datang menjemputku. Kulirik jam tanganku, jam menunjukkan pukul 09.10 malam. Yang artinya aku sudah menunggu 10 menit. Tak apalah. Mungkin macet. Biar kutunggu sebentar lagi.
Tak lama, sebuah motor tiba. Yang kutunggu Kevin, namun yang datang malah Ricky.
"Hei Mil.."sapa Ricky
"Ky.. tumben malam-malam datang..?"tanyaku
"Mau cari Dicky, ada kan?"tanyanya
"Ada kog.. dikamarnya.. masuk aja.."jawabku
"Ya.. mau main PS bareng.."balasnya sambil tertawa pelan
"Iya.. masuk ghi.."kataku
"Eh, ngomong-ngomong.. loe mau kemana malam-malam gini..?"tanyanya
"Mau jalan.."jawabku.
"Jalan? Sama siapa? Hati-hati.. cewek loe.. gak baik keluar malam.."katanya
"Yee.. biarin aja kali.. gue mau jalan sama siapa.. terserah gue dong.."balasku.
Tiba-tiba, sebuah motor lainnya tiba juga. Kevin. Ini pertama kalinya aku lihat dia bawa motor. Cool dan keren banget.
"Hei.."sapanya
"Hai.. tumben pakai motor?"tanyaku
TO BE CONTINUED...
KAMU SEDANG MEMBACA
IS THIS LOVE?
RomanceSeorang pengusaha sukses, punya kekayaan berlimpah, terlahir dengan wajah yang tampan Bertemu seorang gadis cantik dan polos yang ingin menjadi sekretaris pribadiku. Awalnya aku mengira dia sama seperti gadis lainnya, hanya menginginkan hartaku. Han...