CHAPTER 91

3.5K 155 3
                                    

Aku berjalan kembali kearah Mila. Aku menghampirinya dengan mengejutkannya dengan memakai bola merah tadi dihidungku. Aku tampil mirip dengan badut.

Mila tak respon apapun walau telah melihat penampilanku ini.
"Mama dulu selalu bilang kalau lagi sedih, hanya badutlah yang bisa menghibur kita.."kataku dengan nada ala-ala badut

Mila tak tertawa ataupun tersenyum. Dia malah menatapku dengan tatapan aneh. Aku menghela napas lelah. Kulepaskan bola tersebut dari hidungku
"Haizz.. sepertinya aku gagal membuatmu tertawa.."gerutuku dengan memasang wajah cemberut

Tiba-tiba saja, Mila tertawa melihat wajahku itu. Aku menoleh dan menatapnya.
"Yeay..!! Sepertinya aku tidak gagal membuatmu tertawa.."teriakku kegirangan.

Aku melihatnya semakin tertawa. Ya, aku senang melihatnya bisa tertawa lagi. Walau dia tertawa karena melihat tingkahku yang paling aneh (ini pertama kalinya aku bertingkah seaneh ini, biasanya sikapku selalu dingin).

Aku semakin membuat lelucon dengan wajahku agar Mila tertawa.
'Aku tak akan membiarkan senyum dan tawamu itu hilang lagi, Mila.. mulai hari ini, mulai detik ini, selama aku masih sanggup bertahan, aku akan selalu membuatmu tertawa seperti.. karena aku sangat ingin selalu melihat tawa itu.. walau hatiku harus menangis karena kamu tertawa tanpa kamu mengingat siapa aku.. tapi setidaknya mulai sekarang kamu akan selalu ingat kalau akulah yang akan selalu membuatmu tertawa..'kataku dalam hati

*SKIP*

Aku akhirnya berhenti membuat lelucon, karena aku sudah lelah begitupun Mila. Tapi aku masih melihat senyum halus diwajahnya Mila.
"Balon-balon itu untuk apa?"tanya Mila pelan sambil menunjuk balon yang kubeli tadi
"Oh ya.. hampir saja aku lupa.. ini semua buat kamu.."kataku sambil memberikan balon-balon tersebut padanya
"Sebanyak ini?"tanyanya heran
"Ya.. kenapa?"tanyaku balik
"Buat apa balon sebanyak ini?"tanyanya lagi

Aku pun berpikir sejenak. Kemudian kukeluarkan 2 buah spidol dari saku celanaku
"Pakai ini.."kataku sambil memberikannya satu spidol

Mila pun mengambil spidolku
"Ini buat apa?"tanyanya bingung
"Nanti kamu juga tahu.. kasih dulu aku satu balonnya.."kataku

Mila pun memberikan aku satu balon. Dan aku pun mulai menuliskan sesuatu dengan spidol dibalon
"Kamu lagi ngapain?"tanyanya
"Percaya atau gak.. tapi dengan menuliskan keinginan kita dibalon dan kemudian diterbangkan.. keinginan tersebut akan jadi kenyataan.. begitulah yang kutahu.."kataku
"Itu hanya mitos.."balasnya
"Ya.. aku tahu itu.. tapi hanya untuk sebuah kesenangan.. lakukanlah.."kataku
"Baiklah.."balasnya

Aku hanya menulis sebuah keinginan pada satu balon dan Mila menulis sisa balon yang sangat banyak. Dan kami pun menerbangkannya bersama.

Terlihat wajah Mila berseri sambil menatap balon-balon itu yang terbang semakin tinggi
"Apa permintaanmu?"tanyanya
"Rahasia.. karena kalau sampai kamu tahu.. aku takut keinginanku itu tak akan tercapai.."jawabku
"Mitos.."katanya

Aku hanya tertawa.
'Aku hanya menulis satu keinginan.. yaitu, aku ingin kamu ingat semuanya lagi.. kamu ingat aku dan kamu ingat semuanya.. hanya itu keinginanku sekarang..'kataku dalam hati

*SKIP*

Aku membawa Mila kembali keruangannya. Terlihat Dicky didalamnya
"Kak Mila.. kak Kevin.."panggil Dicky sambil berlari menghampiri kami dengan wajah sedikit panik
"Loe kenapa, Dicky?"tanyaku heran
"Tadi gue kira kak Mila hilang.. makanya gue panik.. ternyata kak Mila dibawa sama kak Kevin.. syukurlah.."jawab Dicky

Aku hanya tersenyum pelan
"Apa orang suruhkan gue didepan gak memberitahu kalau Mila lagi gue ajak jalan-jalan?"tanyaku pada Dicky
"Gak.. gue gak berani mereka, kak.. wajah mereka semua terlalu killer.."jawab Dicky
Aku tertawa geli mendengar jawaban Dicky.

Dicky perlahan berlutut didepan Mila
"Kak Mila.. gimana keadaan loe, kak? Apa loe udah ingat siapa gue?"tanya Dicky pelan

Mila hanya diam saja. Perlahan aku berjalan mendekati Dicky
"Ini Dicky.. dia adik kamu.. adik kamu satu-satunya.."kataku pada Mila

Mila hanya diam dan menatapku dan Dicky.
"Dicky.."kata Mila pelan

Dicky pun tersenyum senang
"Iya, aku Dicky, kak.."balas Dicky
"Mila belum ingat apapun.. tapi setidaknya dia udah berusaha mengingat semuanya.. bahkan tadi dia sudah tertawa.. gua udah berhasil buat tertawa lagi tadi.."bisikku pelan pada Dicky

Dicky tersenyum menatapku
"Benaran?"tanya Dicky
Aku mengangguk.

Dicky pun memeluk pelan Mila
"Bagus kalau gitu.. gue senang kalau memang kondisi loe sudah lebih baik sekarang.. gue senang, kak.. senang banget.."kata Dicky sambil memeluk erat Mila

Mila menatapku heran. Mungkin dia kaget dengan sikap Dicky yang langsung memeluknya. Aku hanya membalas dengan tersenyum pelan.

'Semoga kamu cepat sembuh, Mila.. aku ingin lihat kamu yang dulu.. yang selalu tertawa dan ceria.. yang sangat kuat dalam menghadapi semua masalah.. dan aku janji, aku akan berusaha kuat agar aku sanggup menemanimu menghadapi ini semua..'kataku dalam hati.

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang