CHAPTER 120

3.6K 136 5
                                    

*SKIP*

Aku berjalan keluar dari ruanganku menuju keruang rapat. Aku berpas-pasan dengan Mila dan Mischa yang seperti baru kembali kekantor
"Mila.."panggilku
"Kevin.."balasnya
"Pak Kevin.."panggil Mischa

Aku hanya berusaha tersenyum pada mereka
"Kamu mau kemana?"tanya Mila
"Ke ruang rapat.. aku mau adakan rapat staf.."jawabku
"Oh.. terus, aku ikut?"tanyanya
"Kurasa gak perlu.. kamu tunggu aku diruanganku aja ya.. nanti ada yang ingin aku bicarakan.."kataku
"Ya.."balasnya sambil kemudian berjalan masuk kedalam ruanganku

Kutatap Mischa sesaat
"Ikut saya ke ruang rapat sekarang.."kataku padanya
"Baik, pak.."balasnya
Aku dan Mischa pun melangkah keruang rapat

Ruang rapat

Semua staf berdiri dan memberi hormat kala aku masuk kedalam ruangan. Mereka semua kembali duduk setelah aku duduk
"Kak.. loe kalau sanggup, biar gua yang gantiin loe pimpin rapat ini.."bisik Aliando yang duduk disampingku
"Gak usah, Ali.. gua masih sanggup.. lagipula, ini masalah penting.. gua harus secara langsung yang jelasin ke mereka semua.."kataku pelan
"Baiklah.."balasnya

Aku pun berdiri.
"Selamat siang semua.."sapaku
"Siang, pak.."balas mereka bersamaan
"Harusnya rapat ini saya adakan tadi pagi.. tapi karena saya harus ke pabrik, maka meetingnya saya undur hingga selesai jam makan siang.."kataku

Mereka hanya mengangguk pelan tanda mengerti
"Sebenarnya rapat ini saya adakan adalah untuk mendiskusikan beberapa masalah yang menimpa perusahaan Lauvisier DIM Marketing pusat dan juga masalah pabrik yang baru saya temukan tadi pagi.."kataku

Mereka pun mulai berbisik dan ada yang tampak kebingungan, kecuali Aliando. Karena aku sudah pernah mendiskusikan masalah ini padanya

Aku pun menyerahkan sebuah flash disk pada Aliando
"Tolong buka file didalam flash disk ini.."kataku pada Aliando

Aliando pun menuruti perintahku. Dan rapat pun kumulai. Banyak masalah yang memerlukan saran dan ide mereka. Suasana rapat pun cukup tegang. Hingga aku merasa tak ada satu pun solusi yang kudapatkan dari rapat ini.
"Rapat ini selesai.."kataku tiba-tiba

Mereka yang tadinya sedang berdebat berhenti dan berganti dengan menatapku dengan tatapan bingung. Satu per satu dari mereka pun berjalan keluar dari ruang rapat. Hanya tinggal aku, Aliando, Yuni dan kepala staf, Evan.
"Kak.. kenapa loe hentikan rapatnya? Kan belum ada solusi yang kita dapatkan.."tanya Aliando
"Karena tak ada satu pun solusi yang bisa kita dapatkan, maka gua menghentikan rapat ini.."jawabku

Perlahan aku membuka jasku. Kurenggangkan dasiku dan kumainkan pulpen ditanganku.

Otakku kini sedang berpikir keras untuk mendapatkan cara terbaik untuk menyelamatkan seluruh perusahaanku, terutama perusahaan pusat yang ada diJakarta dan juga 9 perusahaan cabang serta satu perusahaan yang bahkan proses pembangunannya belum selesai di Sydney, Australia.

"Kak.. gua rasa ide Alfa tadi boleh loe pikirkan.. sementara mungkin kita harus menghentikan pembangunan perusahaan cabang yang di Sydney.."kata Aliando
"Gak bisa, Ali.. mungkin memang benar dengan menghentikannya itu, kita bisa kembalikan perputaran roda keuangan perusahaan pusat.. tapi akan ada berapa banyak pemegang saham yang telah menanam modal disana kecewa.. mungkin cara Alfa tadi bisa menyebabkan perputaran roda keuangan perusahan pusat aman.. tapi akan masalah lain yang muncul.. salah satunya penarikan saham.. dan itu akan jauh lebih fatal akibatnya.."kataku
"Tapi kak.."
"Kita tak bisa memandang hanya dari satu sisi.. masalah utama perusahaan Lauvisier DIM adalah masalah pemasaran dan turunnya minat masyarakat pada hasil produk perusahaan kita.."potongku

Suasana hening sesaat.
"Lalu, apa yang bisa kita lakukan sekarang?"tanya Aliando

Aku melemparkan penku ke sembarang tempat
"Entahlah.."jawabku

Mereka semua seolah terdiam
"Yuni, suruh Joe dan Arka ke perusahaan besok.. besok pagi, jam 8, saya akan adakan rapat.. dalam rapat ini, saya hanya akan melibatkan beberapa dari kalian.."kataku pada Yuni
"Baik, pak.."balasnya

Tiba-tiba, telpon diruang rapat berbunyi. Aku pun mengangkatnya
"Halo?"kataku
"Halo, pak.."balas Desi
"Ada apa, Des?"tanyaku
"Ada telpon dari perusahaan cabang California, pak.."jawabnya
"Sambungkan ke saya sekarang.."kataku
"Baik, pak.."balasnya

Telponnya pun disambungkan
"Hello, sir.. I'm Josh.."katanya
"Josh.. what happen?"tanyaku
Dia pun menjelaskan semuanya padaku

Kututup telponnya.
"Kak.. loe kenapa? Ada masalah? Kog wajah loe mendadak terlihat panik gitu?"tanya Aliando
"Perusahaan cabang California mendapat masalah.."kataku pelan
"Masalah?! Masalah apa lagi?"tanyanya ikut panik
"Kepala cabang ditahan pihak kepolisian California.. perusahaan sementara tak bisa dijalankan karena dalam masa penyelidikan.."jelasku

Aku langsung mehempaskan kepalaku ke sandaran kursi
"Kenapa semua masalah ini datang secara beruntun.."kataku mulai frustasi
"Kak.. loe tenang dulu.. loe jelaskan dulu sama gua.. apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa perusahaan cabang di California bisa diperiksa oleh pihak kepolisian?"tanya Aliando
"Minggu lagi, perusahaan kita di California memasok beberapa kayu dan mesin dari luar California.. dan ada yang melaporkan pada pihak kepolisian bahwa barang-barang yang kita bawa masuk ke wilayah California adalah barang ilegal.. maka pihak kepolisian melakukan penyelidikan dan kepala cabang terpaksa sementara ditahan.."jelasku
"Barang ilegal? Itu jelas tak mungkin.. barang-barang kita semuanya adalah barang legal.."kata Aliando

Kepalaku benar-benar pusing sekarang. Dadaku juga mendadak terasa sakit lagi.
"Kak.. are you okay?"tanya Aliando yang panik melihatku menahan sakit didadaku
"Ya.. Yuni.. tolong siapkan tiket pesawat saya satu tujuan California, penerbangan besok malam.."kataku pada Yuni
"Baik, pak.."balas Yuni
"Kak.. loe ngapain ke California sih? Kondisi kesehatan loe sekarang lagi gak baik.."kata Aliando
"Gua gak mungkin kesana, Ali.. bagaimana pun, perusahaan di California juga adalah perusahaan gua.. dan semua masalah ini, gua wajib bertanggung jawab.. gua harus menyelesaikan semuanya.. sementara masalah disini, gua terpaksa serahin ke loe, Ali.. loe bisa bantu gua handle kan?"tanyaku
"Tapi kak.."
"Loe hanya perlu lakuin sesuai keputusan gua dirapat besok.. selanjutnya setiap keputusan yang loe mau ambil, wajib mendiskusikannya dulu sama gua.. bisa kan?"kataku
"Oke.. baiklah.. tapi berapa lama loe bakal di California?"tanya Aliando
"Gua gak tahu, Ali.. yang pasti harus sampai masalah disana selesai.."jawabku
"Lalu, bagaimana dengan kak Mila? Loe bakal ajak dia?"tanyanya

Aku terdiam sesaat.
'Apa aku harus mengajak Mila kesana? Tapi disana nanti akan ada sangat banyak masalah yang harus kuurus.. namun disini, juga ada begitu banyak masalah.. Aliando nantinya pasti gak akan punya banyak waktu untuk jagain Mila.. kurasa lebih baik kuajak Mila kesana.. walau ada banyak masalah disana, tapi setidaknya, aku bisa selalu jagain Mila nantinya..'kataku dalam hati

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang