CHAPTER 127

6K 176 8
                                        

Aku berlari cepat melewati lorong-lorong rumah sakit. Langkahku terhenti ketika melihat mama dan tante Jane ada disana

Aku langsung lari menghampiri mereka
"Ma.. tante.. gimana keadaan kak Mila?"tanyaku
"Mila masih ditangani dokter didalam.."jawab mama

Terlihat tante Jane menangis pelan dalam rangkulan mama
"Jane.. kamu tenang ya.. aku yakin kog kalau Mila pasti baik-baik aja.."kata mama berusaha menenangkan tante Jane
Aku hanya bisa diam sesaat. Aku tahu bukan sekarang waktunya untuk bertanya

*SKIP*

~POV Kevin~

¤~Sydney~¤

Semua pasti bingung mencariku. Semua pasti heran kenapa aku bisa tiba-tiba menghilang. Aku sengaja mematikan semua ponselku. Sekarang aku hanya ingin sendiri tanpa diganggu oleh siapapun.

Tapi sepertinya tidak untuk manusia satu ini. Dia selalu mengikuti kemana pun aku pergi.
"Minumlah.."katanya yang tiba-tiba muncul dibelakangku sambil memberikanku segelas kopi panas
"Thanks.."kataku
"So, besok loe jadi ke Paris?"tanyanya
"Ya.. udah seminggu gua di Sydney.. gua pengen ke Paris.. jalan-jalan sekalian menenangkan pikiranku, Sheil.."kataku pada Sheila

Aku dan Sheila pun perlahan berjalan melewati Jembatan Sydney Harbour
"Jujur.. walau loe udah seminggu disini, gua bahkan gak tahu apa masalah loe.. loe yakin loe gak mau cerita sama gua?"tanyanya
"Ya.. gua lagi malas bahas soal itu.. and thanks.. udah nemani gua selama di Sydney.."kataku
"Apa gua gak boleh ikut loe ke Paris aja?"tanyanya
"Gak usah.. nanti malah om sama tante curiga lagi kalau loe pergi bareng gua.. gua gak mau mereka tahu gue disini.."kataku
"Ya udah.. terus berapa lama loe bakal di Paris?"tanyanya lagi
"Entahlah.. mungkin sampai gua merasa bosan.. setelah itu gua mungkin bakal ke Berlin, Swiss atau New York, London.. I don't know.."jelasku
"Kalau gitu loe gak pakai pesawat pribadi loe aja sih? Kenapa harus pakai pesawat umum? Kan repot banget nanti.."katanya
"Kalau pakai pesawat pribadi, Ali akan sangat mudah melacak keberadaan gua.. gua gak mau.. makanya gua lebih memilih menggunakan pesawat umum.."jelasku
"Tapi repot kan.."katanya
"Iya sih repot.. tapi ya sudahlah.. gak apa-apa.. anggap aja gua lagi berpetualangan.."candaku
"Iya juga sih.."balasnya
Kami pun lanjut berbincang sambil berjalan pergi

*SKIP*

¤~Paris~¤

Well, pesawatku akhirnya tiba di Bandar Udara Paris-Charles de Gaulle. Ini untuk kesekian kalinya aku kesini.

Tapi dari semua perjalananku kesini, perjalananku yang terakhir bersama Mila lah yang paling berkesan untukku
Aku langsung naik taksi dan menuju kerumahku

Sesampainya dirumahku, Paris

Semua pembantu dan supir heran melihat kedatanganku yang sangat mendadak ini. Aku meminta untuk jangan memberitahukan pada keluargaku tentang keberadaanku disini. Dan mereka menyetujui permintaanku

*SKIP*

Aku berdiri menatap lurus kedepan. Eiffel Tower. Sungguh indah.

Tiba-tiba, ada bayangan kala aku dan Mila mengambil foto disini, didepan Eiffel Tower
"Apa ini semua hanya akan tinggal kenangan? Kalau iya, itu akan sangat menyakitkan untukku, Mila.."kataku pelan

Dan air mataku yang tak kuharapkan jatuh keluar, pun mengalir keluar.

*SKIP*

~POV Aliando~

¤~Indonesia~¤

Aku berjalan keluar dari ruang rawat kak Mila.
'Harusnya disaat seperti ini, loe ada disini, kak.. loe temani kak Mila.. tapi sekarang.. dimana loe?'kataku dalam hati

Kak Mila mengalami kecelakan tadi sore saat pulang kantor. Aku bahkan tak tahu. Dan mamalah yang memberitahukannya padaku.

Kondisi kak Mila kritis. Menurut dokter kak Mila mengalamai kerusakan hati akibat kecelakan itu. Dan sekarang kak Mila butuh donor hati.

Tante Jane ingin mendonorkan hatinya ke kak Mila. Tapi apalah dayanya. Dokter tak mengijinkannya. Walau ini operasi bukan mengambil seluruh hati kita, namun hanya sedikit dari hati kita, tapi faktor usia tante Jane bisa berakibat fatal. Jangankan tante Jane, andai kami yang masih muda memiliki kecocokan pun, dokter tetap mengingatkan kami bahwa ini bisa berbahaya dan meminta kami untuk mempertimbangkannya.

Selain tante Jane, papa juga memiliki golongan darah yang sama dengan kak Mila. Tapi papa juga tak boleh mendonorkan hatinya. Dan sekarang aku yakin kak Kevin memiliki darah yang sama dan kak Kevin pasti akan mendonorkan sebagian hatinya untuk kak Mila. Tapi dimana dia sekarang?

Ku ambil Iphoneku keluar. Kucoba cek twitterku. Dan ternyata kak Kevin ada update statusnya ditwitter
'Hanya tinggal kenangan..'
Begitulah tweet kak Kevin

"Kenangan? Paris, Italia dan California.. kak Kevin pasti ada disalah satunya.."kataku pelan

Aku langsung menelpon anak buah kak Kevin untuk melacak semua penerbangan yang tujuan ke 3 negara tersebut. Aku yakin aku pasti bisa membawa kak Kevin pulang.

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang