CHAPTER 115

3.5K 154 6
                                    

*SKIP*

Aku akhirnya tiba dirumah Mila. Aku berjalan turun dari mobilku. Aliando, Kim, Dahlia serta Kenzo tunggu dimobil

Perlahan kuketuk pintu rumahnya Mila
'Tok! Tok! Tok!'

Mila pun keluar dan membukakan pintu untukku. Aku tersenyum melihatnya
"Selamat natal, Chubby.."ucapku
"Selamat natal.."balasnya
"Kamu siap?"tanyaku
"Ya.."jawabnya

Aku dan Mila pun berjalan ke mobil. Kubukakan pintu untuknya. Setelah Mila masuk, aku juga masuk

Dimobil

Mila hanya diam saja sambil menatap keluar jendela mobil
"Kak.. kog Dicky gak ikut?"tanya Kim pada Mila
"Cie.. ada apa ini? Kog tiba-tiba nanyain Dicky?"ledek Dahlia
"Ya.. loe kek gak tahu aja, kak.. kan si Kim suka sama Dicky.."tambah Aliando
"Oh.. pantas nanyain Dicky.. tapi emang sih kalian cocok.. Dicky sama loe kan sama usianya.."kata Dahlia
"Itu namanya sih Jodoh.."ledek Aliando
"Apaan sih kalian.. gua kan cuma nanya.."elak Kim

Kulihat wajah Kim dari kaca depan
"Kalau loe suka juga gak apa-apa.. kan loe udah dewasa.. lagipula, Dicky kan kakak kenal dengan baik.. dia sepertinya orang yang setia.."kataku
"Apaan sih.. kog kak Kevin jadi ikut-ikutan ledek gua.."kesalnya

Aliando pun menarik pipinya Kim
"Lucu banget sih wajah adikku ini.."kata Aliando
Kami semua pun tertawa kecuali Mila dan Kenzo

Kenzo hanya menatap Aliando, Kim dan Dahlia bingung.
"Kenzo.. kamu tahu gak, kalau tante Kim udah punya pacar loh.."kata Aliando pada Kenzo

Tentu saja, Kenzo tak mengerti apa yang sedang dibicarakan Aliando
"Apa maksudnya, om Ali?"tanya Kenzo
"Bentar lagi.. Kenzo bakal punya om baru.. terus punya saudara sepupu deh.. anaknya tante Kim.."ledek Aliando

Kim langsung memukul wajah Aliando dengan bantal
"Kak.. loe jangan sembarang bicara.."teriak Kim kesal sambil terus memukul Aliando dengan bantal
"Oh.. kapan Kenzo dapat saudaranya?"tanya Kenzo polos
"Jangan dengerin om Ali.. dia bohong.."kata Kim pada Kenzo

Kami semua kembali tertawa karena kepolosan Kenzo dan juga karena ledekan Aliando pada Kim

Perlahan kulirik Mila. Kami semua tertawa tapi kenapa tak ada tawa ataupun senyuman diwajahnya.

Perlahan kupegang tangannya
"Ada masalah?"tanyaku pelan padanya
Mila hanya menggeleng pelan padaku

Aku kembali fokus mengendarai mobilku
'Entah sampai kapan kamu baru akan mengingatku.. bahkan kini sikapmu kembali dingin padaku.. kenapa kamu tak bisa tertawa ketika bersamaku sama seperti kamu tertawa ketika bersama Mischa? Apa kini dia yang mulai mengisi hatimu? Tapi bagaimana denganku? Aku ini kekasihmu.. kekasih yang telah kamu lupakankah? Mungkin kamu bisa melupakanku dengan mudah semudah kamu membalikan telapak tangan.. tapi tidak denganku, Mila.. kamu alasan dari setiap hembusan nafasku dan detakan jantungku.. lalu bagaimana aku akan hidup kalau sampai aku benar-benar harus kehilanganmu?'kataku dalam hati

*SKIP*

Dipanti asuhan

Terlihat puluhan anak-anak yatim yang berkumpul diruangan tengah yang sangat luas. Kami berbagi kebahagian dan keceriaan natal dengan mereka. Kami bernyanyi lagu natal bersama, berdoa bersama, dan juga berbagi pengalaman bersama. Selain itu, aku juga menyiapkan bingkisan dan sejumlah uang tunai untuk mereka semua.

Kegiatan seperti ini sangatlah bermakna. Selain untuk mereka, ini juga bermakna untuk Kenzo. Aku secara tak langsung sedang mengajarkan padanya bahwa kebahagiaan terkadang bisa didapatkan hanya dengan berbagi.

Dan disaat ini, aku benar-benar bisa melihat Kenzo bahagia. Ada tawa dan senyum yang terlukiskan diwajahnya. Ini semua karena anak-anak panti asuhan ini.

*SKIP*

Dimobil.

Kami sudah dalam perjalanan pulang dari panti asuhan. Kenzo sudah tertidur dalam pelukan Kim. Kim dan Dahlia sendiri juga sudah tertidur. Aliando memasang headset ditelinganya. Dia bilang dia tak ingin menggangguku dan Mila

Namun, yang terjadi malah hanya ada keheningan. Tak ada percakapan diantara aku dan Mila.
"Mila.. kamu sudah tanyakan pada keluargamu soal rencanaku yang ingin mengajakmu dan seluruh keluargamu serta keluargaku ke pulau pribadiku, pulau Vinla?"tanyaku yang memecah keheningan ini
"Sudah.. mama setuju.."jawabnya singkat
"Oke.. kalau begitu kita berangkat 5 hari lagi.."kataku
"Aku ikut saja apapun rencanamu.."balasnga

Perlahan kuelus pipinya
"Kamu tahu, Mila.. apapun akan aku lakukan hanya agar aku bisa membahagiakanmu.. walaupun itu harus mengorbankan nyawaku sekalipun.."kataku

Mila menatapku dalam, sangat dalam. Seolah dia tak percaya kalau aku bisa mengatakan itu semua.
Ini bukan suatu kebohongan, Mila.. aku bisa membuktikannya padamu..

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang