CHAPTER 64

3.7K 173 2
                                    

"Oh ya, mama juga mau nanya nih, bentar lagi kan Kenzo ulang tahun, kamu maunya dirayain dimana?"tanya mama
"Ma.. nanti kita bahas saat Kevin udah pulang aja ya.. kan ulang tahunnya masih sekitar 2 minggu lagi kan.."kataku
"Ya sih.. tapi mama mau cari gedung atau hotel gitu.. kamu setuju gak?"tanya mama
"Setuju kog.. terserah mama mau pesan apa.. Kevin ikut aja.."kataku
"Ya udah deh.. mama gak ganggu lagi liburan kamu.. ingat ya, mama tunggu kabar gembira dari kamu.."kata mama sambil menutup telponku

Aku juga menutup telponku. Aku tersenyum sambil menggeleng pelan.
'Mama aja sayang banget sama Mila, sampai-sampai mau buru-buru jadiin Mila sebagai menantu.. doain Kevin ya ma.. semoga Kevin dan Mila bisa bersatu..'kataku dalam hati

*SKIP*

Aku berjalan keluar dari kamar. Kulihat Mila baru keluar juga dari kamarnya. Aku pun berjalan mendekatinya.
"Udah siap?"tanyaku
"Siap.."jawabnya
Aku dan Mila pun berjalan keluar dari rumah. Pastinya dengan jaket yang cukup tebal, sarung tangan, dan juga kupluk.

*SKIP*

Aku dan Mila kini naik disebuah perahu dayung. Ya, inilah kota Venice. Kota yang dipenuhi perairan. Memang sih bisa juga dilalui dengan jalan kaki, menyusuri jalan-jalan kecil. Tapi jika ingin lebih sweet dan ingin lebih menikmati keindahannya, wajib dilalui dengan menggunakan perahu dayung seperti ini.

Aku dan Mila banyak berbincang selama diperahu. Kulihat Mila cukup menikmati suasana ini. Dia terus memandang sekitar dan sesekali dia menanya sejarah yang ingin diketahuinya. Untung saja pengetahuanku cukup banyak, kalau tidak, aku pasti tak akan mampu menjelaskan semuanya pada Mila.

*SKIP*

Kami akhirnya tiba dan berdiri menatap kesebuah gedung yang cukup tinggi di kota Venice.
"Ini tinggi banget.."kagum Mila
"Ya.. tingginya hampir 100 meter.."kataku
"Wow.."kata Mila
"Ayo ikut keatas.."ajakku sambil menarik tangannya Mila
"Kemana?"tahannya
"Ke puncak.."kataku
"Hah?!"kagetnya
Aku langsung menarik tangannya dan naik ke puncak menara.

Diatas menara.

Aku berjalan mendekat ketepi puncak menara. Dari sini, aku bisa melihat hampir semua kota Venice.

Kulihat Mila berdiri sedikit jauh dariku.
"Kamu kenapa, Mila?"tanyaku heran
"Kevin.. ini pasti tinggi banget.. ngeri ah.."katanya
"Kamu kan tidak takut ketinggian kan? Kenapa gak berani? Sini.. ini indah kog.."bujukku
"Iya.. tapi gitu dengar ketinggian 100 meter, kakiku langsung lemas.."katanya
"Jangan takut.. sini.."kataku sambil menarik pelan tangannya

Perlahan Mila pun mendekat dipinggir puncak menara ini bersamaku. Tapi matanya ditutup. Aku pun mendekatkan wajahku ketelinganya.
"Buka matanya.. dan lihatlah keindahan kota Venice.."bisikku
"Gak deh.. aku gak berani.."katanya sambil tetap menutup mata

Aku pun berpikir sejenak supaya Mila mau membuka matanya. Perlahan kututup matanya dengan kedua telapak tanganku
"Lho, kenapa ditutup?"tanyanya
"Tadi katanya tak mau buka matanya.. ya sudah, biar kututup saja.."bisikku

Mila hanya diam
"Sama-sama buka ya.. aku buka telapak tanganku, kamu buka mata kamu oke?"bujukku
"Tapi.."
"Udah.. coba aja dulu.. satu, dua,.. tiga.."kataku sambil perlahan melepas tanganku dari matanya

Kulihat perlahan Mila membuka matanya.
"Ah..!!"teriak Mila sambil berbalik dan langsung saja menabrak tubuhku yang kebetulan berdiri tepat dibelakangnya.

Langsung saja kupeluk dia. Mata kami saling bertemu saat itu.

DHEG! DHEG!

Aku terus menatap matanya.
'Kamu selalu cantik dimataku.. debaran jantungku kini sangat cepat.. dan hanya kamu yang berhasil membuatku begini setelah luka yang pernah ada dihatiku..'kataku dalam hati

Tatapan kami akhirnya buyar.
"Maaf.."katanya
"Tidak apa-apa.. kenapa teriak ketakutan seperti itu?"kataku
"Itu mengerikan.. tinggi banget.."katanya
"Mana ada tinggi.. sini.. ayo perlahan.. jangan lihat kebawah langsung.. lihat aja kesana.. ke kota Venice..."kataku sambil terus menunjuk kedepan.

Mila perlahan menatapnya. Tapi aku tahu dia masih sedikit takut. Buktinya, tangannya terus memegang erat tanganku.

'Kadang, aku senang kala kamu ketakutan seperti ini.. karena kala kamu takut seperti ini, aku bisa jadi orang yang menenangkanmu.. aku bisa jadi orang yang ada disisimu disaat seperti ini.. Mila, aku janji akan selalu menemani kamu.. aku akan selalu sayang padamu..'kataku dalam hati.

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang