CHAPTER 29

4.5K 204 3
                                    

~POV Kevin~

Mobilku akhirnya parkir ditaman. Aku turun dan langsung berlari untuk mencari Mila.
"Mila..! Mila..! Kamu dimana?!"teriakku sambil terus menyusuri taman hingga kedanau.

Tak kutemukan juga Mila. Aku pun berusaha untuk menyusuri pinggiran danau.

Aku berhenti sesaat untuk menghilangkan rasa lelahku. Dan ada sedikit rasa sesak didadaku. Namun, tak kuhiraukan. Yang aku tahu, aku harus segera menemukan Mila.
'Mila.. kamu dimana? Kamu tak boleh meninggalkanku.. karena aku.. karena aku mencintaimu..'kataku dalam hati.

Aku pun melanjutkan pencarianku. Dan akhirnya, kulihat ada sesosok perempuan duduk dipinggiran danau.
Aku langsung berlari menghampirinya. Sepertinya dia tak menyadari kehadiranku. Tapi aku yakin jika ini adalah Mila. Dia duduk sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya dan bersimpuh pada kedua lututnya.

Perlahan kupegang pundaknya. Dia pun mengangkat kepalanya, melihat kearahku.
"Kevin?"kagetnya.
"Mila.."ucapku pelan.

Mila bangkit dan berdiri menghadapku.
"Untuk apa kamu kesini?"tanyanya pelan.
"Untuk mencarimu dan menemuimu.."jawabku sambil terus menatapnya dan menahan rasa sesak yang semakin terasa didadaku.
"Tapi aku kan..."

Belum selesai dia berbicara, aku langsung menarik wajahnya dengan kedua tanganku dan langsung mencium bibirnya. Rasa rindu, rasa takut, dan semua rasa yang kurasakan tadi kulimpahkan semua kedalam ciuman ini.

Mila juga perlahan membalas ciumanku ini. Bahkan tangannya perlahan melingkar dileherku, seolah memperdalam ciuman kami. Aku pun membalasnya dengan memeluk pinggangnya. Nafas kami terasa menyatu. Aku tak ingin tahu lagi jika ada yang melihatnya atau apapunlah itu. Aku hanya ingin Mila merasakan semua yang kurasakan tadi.

*SKIP*

~POV Ricky~

Aku sampai ditaman. Kuparkirkan motorku diparkiran motor. Aku langsung berlari kepinggiran danau. Aku cukup mengenal tempat ini. Karena sempat beberapa kali, Mila mengajakku kesini.

Namun, langkah lariku akhirnya terhenti tak jauh dari pinggiran danau. Seketika dadaku sesak dan terasa penuh. Ingin rasanya meledak. Pemandangan yang tak menyenangkan bahkan sangat menyakitkan kulihat didepan kini.

Sesosok pria dan sesosok wanita sedang berciuman. Dan aku sangat mengenal mereka. Kevin dan Mila. Mila telah memberikan first kiss-nya untuk Kevin, maka pupuslah semuanya kini. Semakin jelas kini diriku akan semua kenyataan ini. Mila memang hanya mencintai Kevin. Dan itu tak akan pernah dan tak akan mungkin berubah. Aku benar-benar sudah tak punya harapan apapun lagi dengan Mila.
"Bahkan bisa kulihat, kamu menikmati setiap kedekatan, setiap sentuhan, setiap ciuman dan setiap detik dalam hidupmu ketika bersamanya.. mungkin dia jauh lebih berarti untukmu daripada aku.."kataku sambil perlahan berjalan mundur dan kemudian pergi.

*SKIP*

~POV Mila~

Perlahan Kevin melepas ciumannya dari bibirku. Dia menatapku sambil terus mengatur napasnya. Begitupun aku. Aku berusaha mengatur agar napasku teratur lagi.
"The second kiss.. and I want you to know.. I need you.."kata Kevin pelan
"Sorry.."balasku.
"No.. aku yang harusnya minta maaf.. aku.. aku.."

Belum selesai dia berbicara, tiba-tiba tubuhnya langsung memelukku. Aku kaget dengan yang ia lakukan.
"Kevin.."panggilku pelan
"Biarkan aku memelukmu.."katanya

Cukup lama dia memelukku seperti ini.
"Kevin.. ini sudah terlalu lama.."kataku
Dia tak menjawabku.

"Kevin.."panggilku lagi
Dia tetap tak menjawabku. Perlahan kugerakkan tubuhnya. Dan saat itulah, kedua tangannya yang semula memeluk punggungku, jatuh terkulai lemas.

Aku perlahan sadar dan tahu apa yang terjadi.
"Kevin.."panggilku pelan.
Dia tetap tak menjawabku.

Kemudian dengan sangat pelan aku mencoba mendorong tubuhnya dan ternyata benar dugaanku. Kevin pingsan. Aku pun meletakkan kepalanya dipahaku
"Kevin.. Kevin bangun.. wake up.. please.. open your eyes.. Kevin..!"panggilku.

Dia hanya menutup matanya dan terlihat ada air mata yang membasahi pipinya.
"Kevin.. bangun.. please.. bangun..!"kataku sambil terus memukul pelan tubuhnya berharap agar dia membuka matanya.

Tak ada respon apapun darinya. Aku hanya bisa menangis pelan.
'I love you.. I need you too.. so open your eyes.. please..'kataku pelan
Air mataku terus mengalir keluar. Dan aku langsung segera mencari pertolongan.

TO BE CONTINUED..

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang