CHAPTER 71

3.9K 179 5
                                        

~POV Sahila~

Aku sudah menunggu disini sejak setengah jam yang lalu. Rico berjanji padaku jika hari ini dia akan mempertemukanku dengan Kevin dan Kenzo.

Setelah lama menunggu,
"Mama.."panggil seseorang dari belakangku

Aku pun menoleh kebelakang. Kulihat Rico disana dan dia mengandeng tangan seorang anak kecil. Dari wajahnya aku yakin dialah putra kecilku yang sangat kurindukan selama ini.

Aku menatapnya bahagia, bahagia hingga rasanya aku ingin menangis.
"Mama.."katanya pelan lagi
"Kenzo.."ucapku pelan

Aku pun berlutut perlahan.
"Kemari, sayang.."kataku pelan

Dia pun berlari cepat kearahku dan langsung memelukku erat. Aku pun membalas pelukannya sambil menciumnya
"Mama.."katanya pelan
"Kenzo.. anak mama.. Kenzo.. jagoan kecil mama.. mama sayang sama kamu.. mama kangen sama kamu.."balasku dan perlahan air mataku mengalir keluar
"Kenzo juga.. Kenzo sangat kangen sama mama.. ma.. mama jangan pergi lagi dari Kenzo.. Kenzo mau mama.."katanya

Perlahan kulepas pelukanku. Kulihat dia juga menangis. Perlahan kuhapus air matanya.
"Ya.. mama janji.. mama gak akan pergi lagi dari Kenzo.. mama akan selalu didekat Kenzo mulai sekarang.. mama akan selalu peluk Kenzo seperti ini.."ucapku

Aku pun menatap Rico yang berjalan mendekatiku dan Kenzo
"Makasih ya.. makasih karena kamu, aku bisa ketemu bisa bertemu dan memeluk Kenzo lagi.."kataku pada Rico
"Tidak, Sahila.. tugasku belum selesai.. aku masih ada satu tugas lagi, yaitu mempertemukanmu dengan Kevin.."balasnya

*SKIP*

~POV Kevin~

Aku akhirnya selesai meeting juga. Hampir saja aku gagal mendapatkan kontrak kerja dengan klien yang satu ini. Bagaimana tidak, aku menghadiri rapat ini tanpa persiapan apapun. Dan ini semua karena Mila. Dia tak memberitahukanku lebih awal jika aku ada meeting dengan klien dari Jambi.

Aku berjalan kembali keruanganku. Langkah kakiku terhenti ketika kulihat Mila berjalan keluar dari ruanganku

Mila hanya menatapku
"Bagaimana meetingnya?"tanyanya

Aku diam saja dan langsung menarik lengannya agar masuk kembali keruanganku denganku

Didalam ruangan

Aku berjalan dan langsung menghempaskan tubuhku kesofa.
"Kenapa? Apa meetingnya ada masalah?"tanyanya

Aku menatapnya dan tersenyum pelan padanya. Kutarik pelan lengan Mila dan itu membuatnya duduk disampingku. Kupeluk dia erat.
"Bersyukurlah karena meetingnya lancar.. kalau tidak, sudah kukasih hukuman terberat padamu.."ucapku pelan
"Baguslah jika meetingnya lancar.. tapi, Kevin.. ini kita dikantor.. jangan berpelukan seperti ini, bagaimana jika nanti ada yang lihat.."kata Mila

Perlahan kulepas pelukanku darinya. Aku pun bangkit dan berjalan kemudian duduk dikursiku
"Ini hanya masalah waktu.. akan kuberitahukan semuanya pada mereka dalam waktu dekat ini.."kataku

Mila hanya tersenyum padaku. Senyuman yang menunjukkan jika dia tak percaya pada kata-kataku. Dia pun bangkit dan berniat keluar. Tapi tak jadi ketika dia mendengar suara telponku.

Aku pun mengangkat telponku.
"Halo?"kataku
"Halo, tuan.."balasnya dengan nada suara panik
"Suster.. ada apa?"tanyaku yang jadi ikut panik
"Ehmm.. tuan muda Kenzo.. dia.. dia hilang, tuan.."jawabnya gugup
"Hah?!"kagetku
Aku langsung berdiri dari tempat dudukku.

Mila langsung berlari kearahku
"Ada apa?"tanyanya pelan

Aku hanya menatap Mila.
"Sekarang suster dimana?"tanyaku semakin panik
"..."
"Tunggu saya disana.. saya akan kesana sekarang.."kataku sambil langsung menutup telponku

"Ada apa?"tanya Mila lagi
"Kenzo hilang.."jawabku
"Hah?! Kog bisa?"kaget Mila
"Aku juga gak tahu.. makanya aku mau cari Kenzo sekarang.."kataku
"Aku ikut.."pinta Mila
"Ya.. ayo.."kataku
Aku dan Mila pun berjalan meninggalkan kantor.

Kulajukan mobilku dengan kecepatan maksimal kesekolah Kenzo. Aku juga sudah meminta sejumlah orang suruhan untuk membantuku mencari keberadaan Kenzo.

*SKIP*

Mobilku akhirnya tiba dan parkir didepan sekolah Kenzo. Sejumlah mobil orang suruhanku juga sudah tiba.

Aku melihat suster sedang berdiri, menunggu didepan gerbang sekolah. Aku langsung berjalan menghampirinya.

Dia melihatku dan Mila yang berjalan menghampirinya. Dia langsung menundukkan kepala ketika kami berdiri dihadapannya
"Maaf, tuan.. maafkan saya.. maafkan saya karena sudah lalai jagain tuan muda Kenzo.. tolong tuan.. tolong jangan pecat saya.."pintanya
"Kalau sampai terjadi sesuatu sama anak saya, Kenzo.. bukan hanya pecat kamu, tapi saya akan masukkan kamu ke penjara.."kataku mulai emosi
"Kevin.. udah dong.. kamu jangan marah-marah lagi.. kasian suster.. ini semua bukan mutlak salahnya.. lagian kamu harus ingat, kamu punya gejala serangan jantung.. kamu gak boleh marah-marah kalau gak, nanti serangan jantung kamu kambuh.."kata Mila berusaha menenangkanku
"Oke.. sekarang suster kasih tahu saja, Kenzo hilang dimana? Dan kenapa dia bisa sampai hilang?"ketusku
"Saya juga gak tahu, tuan.. tadi begitu bel pulang berbunyi, saya sudah nunggu didepan kelas tuan muda Kenzo.. tapi setelah lama menunggu, ternyata tuan muda Kenzo tidak keluar-keluar juga.. dan saat saya periksa kedalam kelas, ternyata kelas sudah kosong.. makanya saya pun bingung, tuan.. tuan, tolong maafkan saya.."jelas suster
"Berarti penculiknya sudah mempersiapkan semuanya dengan baik.."kata Mila
"Kalau sampai terjadi sesuatu pada Kenzo, akan kukejar dia hingga ke ujung neraka sekalipun.. berani sekali dia menculik putraku..!"teriakku marah.
Tiba-tiba saja, aku mulai merasakan kesakitan didadaku.

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang