CHAPTER 20

5.3K 229 1
                                        

~POV Mila~

Aku berjalan masuk ke dalam rumah. Aku berdiri terpaku didekat pintu.
'Apa yang tadi dia lakukan? Dia menciumku?! Ciuman pertamaku diambil olehnya?! Astaga! Tapi kenapa aku malah merasa senang? Bukannya harusnya aku marah atau setidaknya kesal padanya?! Itu kan first kiss ku.. kenapa harus diambil oleh seseorang yang bahkan bukan siapa-siapaku..? Astaga! Tadi aku pasti sudah gila. Aku malah membalas ciumannya? Dan apa tadi? Dia sedang menyatakan perasaannya? Dia memintaku untuk mengatakan pada semua orang kalau dia kekasihku? Apa dia sudah gila? Tapi.. ku akui.. aku senang dengan semuanya.. mungkin.. aku telah jatuh cinta padanya..'kataku dalam hati sambil tersenyum-senyum sendiri.

Tiba-tiba,
"Kak.."panggil seseorang yang membuyarkan mimpi dan bayangan indah dikepalaku.

Ya, ini suara yang sangat kukenal. Ini suara adikku. Orang yang terkadang sangat menyebalkan bagiku namun juga terkadang adalah orang yang paling kusayang.

Aku menatapnya. Pura-pura bersikap biasa saja, agar dia tak curiga dengan sikapku tadi.

Tapi kurasa, aku gagal. Dia terlalu cerdas.
"Loe kenapa kak? Kog basah kuyup gini? Pakai acara senyum-senyum sendiri lagi? Loe gak waras ya?"ledeknya
"Enak aja.. ini tadi kehujanan aja.. dan siapa coba yang senyum-senyum? Emang loe kira gue udah gila apa?"balasku.
"Kan emang.."katanya.

Aku pun berjalan dan duduk disofa. Begitupun Dicky, adikku satu-satunya.
"Eh, kak..gue mau nanya satu hal nih sama loe.. tapi loe janji ya, jawab yang  jujur.."katanya.
"Soal apa?"tanyaku
"Tapi janji dulu dong kalau loe bakal jawab jujur.."katanya sambil mengulurkan jari kelingking padaku.
"Janji.. apa?"kataku sambil membalas dengan mengaitkan kelingkingku dikelingkingnya.

Dia pun mulai terlihat serius menatapku.
"Emang benar.. kalau loe lagi.. dekat sama bos loe?"tanyanya.

Sontak saja, pertanyaan Dicky membuatku tertawa keras. Bagaimana mungkin aku tak tertawa. Wajahnya yang seserius tadi, ternyata hanya ingin menanyakan masalah kedekatanku dengan Kevin. Eh! Tunggu dulu. Kenapa Dicky bisa tahu masalah ini?

"Loe tahu masalah ini darimana?"tanyaku
"Ah.. gak penting gue tahu darimana.. sekarang jawab dulu.. loe kan tadi udah janji kalau loe bakal jawab jujur.."katanya
"Ya deh.. ya gue jawab.. ya dekat.. namanya juga kan gue sekretaris pribadinya.. ya pastinya dong gue dekat sama atasan gue.. emangnya salah?"kataku
"Gak salah sih.. tapi apa loe yakin, kalau itu cuma kedekatan antara bos sama karyawannya? Kog gue gak yakin ya.."sindirnya
"Gak yakin kek mana?"kataku
"Ya.. masa kalau cuma hubungan antara bos sama karyawannya pakai acara jalan bersama sih..?"ledeknya
"Ya.. kalau itu sih, karena dia lagi ada masalah.. dan dia butuh teman curhat.. makanya dia ajak gue.."balasku gugup.

Jujur, aku juga tak tahu kenapa Kevin memilihku untuk jadi teman curhatnya. Bukankah kami baru kenal? Kenapa harus aku? Apa dia tak memiliki teman lain?

"Kalau gue rasa sih ya.. dia ajak loe jalan mungkin karena ada maksud lain.."kata Dicky
"Maksud loe apa sih? Gue makin gak ngerti deh.."kataku
"Ya.. mungkin aja kan.. karena dia suka sama loe.. terus pengen jalan sama loe.. dan daripada nanti loe banyak tanya, ya mending dia bilang aja dia lagi butuh teman curhat.. jadi loe mau deh jalan sama dia.."jelas Dicky.

'Apa mungkin benar ya kata Dicky? Emang sih apa yang dikatakan Dicky tadi masuk akal.. bisa aja kan ini semua rencananya Kevin.. dan ciuman tadi.. apa itu juga bagian dari rencananya? Tapi.. tadi dia benar-benar sempat curhat padaku.. dan aku juga bisa lihat dari matanya kalau dia emang sedang memikirkan masalah pribadinya..'pikirku.

"Benarkan kak?"tanya Dicky lagi.

Aku menoleh kearah Dicky.
"Udah deh ya.. loe ngomongnya jangan makin ngawur deh.. mending loe masuk kamar loe terus belajar buat persiapan ujian kelulusan loe.. dan jangan kepo.. jangan ikut campur dalam masalah gue.."kataku

Aku pun bangkit dari sofa dan berniat naik keatas. Namun, langkahku terhenti.
"Eh, Ricky mana? Katanya dia mau main PS bareng loe? Kog gak ada sekarang?"tanyaku heran karena tak melihat sosok Ricky.
"Dia udah pulang.."jawab Dicky.

TO BE CONTINUED..

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang