CHAPTER 95

3.4K 147 3
                                    

*SKIP*

Jumat, malamnya.

Mobilku tiba didepan rumah Mila. Ya, aku hari ingin mengajak Mila ketaman, tempat kami berciuman untuk pertama kalinya

Besok, aku harus ke Australia untuk perjalanan bisnis. Jadi, kuputuskan untuk mengajak Mila jalan dan memberitahukan semuanya ke Mila

Aku mengetuk pelan pintunya.
'Tok! Tok! Tok!'

Dicky pun berjalan keluar dan membukakan pintu untukku
"Kak Kevin.."panggil Dicky
"Dicky.. Mila udah siap?"tanyaku
"Kak Mila sama kak Kevin mau jalan ya?"tanyanya
"Iya.. tadi sih gue udah nelpon dia.."jawabku
"Oh.. bentar ya, kak.. gue panggilin dulu.."katanya sambil masuk kedalam

Tak lama, Mila dan Dicky berjalan keluar
"Jangan terlalu malam ya pulangnya, kak Kevin.. pesan mama.."kata Dicky
"Ya.. ayo, Mil.."kataku sambil menggenggam tangan Mila

Mila pun mengikuti langkahku kemobil. Kami pun masuk kemobil, dan kulajukan mobilku ketaman

*SKIP*

Dimobil

"Kita mau kemana?"tanya Mila pelan
"Ketaman.. ada yang ingin aku tunjukkan dan ingin kukasih tahu ke kamu.."jawabku
"Tentang apa?"tanyanya

Aku menoleh menatapnya pelan, kemudian beralih dan menatap kedepan lagi
"Nanti kamu juga tahu.."kataku

*SKIP*

Mobilku akhirnya parkir ditaman. Aku membawa Mila berjalan masuk kedalam taman
"Kita di.."tahannya
"Ini taman yang penuh kenangan untuk kita.."kataku
Aku pun meminta Mila duduk dibangku taman. Aku juga duduk disampingnya

Mila menatapku seolah dia ingin tahu tempat ini
"Disini.. kita pertama kali berciuman.. dibawah guyuran hujan yang deras.."kataku

Mila hanya diam dan menatapku. Aku tersenyum dan membalas tatapannya
"Ya.. aku suka tempat ini.. dan saat kamu koma, aku sering kesini.. untuk mengingat semuanya.. semua kenangan indah kita disini.."kataku

Aku mengambil sesuatu dari sebuah kotak yang kuletakkan disamping bangku taman ini sebelumnya

Dua buah lilin kecil.
"Kenangan lilin kecil.."kataku pelan padanya sambil menatap Mila dan memberikan lilinnya pada Mila

Mila menatap lilin itu dengan heran
"Kita pernah mengatakan itu saat di Italia.. tepat hari dimana aku diterima sebagai kekasihmu.. aku ingat semuanya dengan jelas ya.."kataku pelan sambil berusaha tersenyum namun air mataku tetap mengalir keluar

Perlahan Mila menghapus air mataku. Aku menatapnya
"Jangan menangis.."katanya pelan
"Tidak.. aku tidak menangis.. aku hanya berpikir.. kenapa kamu harus mengalami ini semua? Dan kapan kamu akan ingat semuanya? Sudah hampir satu bulan dan aku masih belum bisa mengembalikan ingatanmu.."kataku pelan
"Maaf.."katanya dengan nada sedih

Aku mengelus pelan pipinya
"Hei jangan sedih.. ini bukan salahmu.. ini semua salahku.. karena aku, kamu jadi seperti ini.. ini salahku, Mila.. karena aku belum mampu mengembalikan ingatanmu.."kataku pelan

Mila hanya menatapku. Perlahan aku menggenggam erat tangannya
"Tapi aku harap, saat aku kembali nanti, kamu sudah bisa ingat sesuatu.. paling tidak, satu hal tentang kita.."kataku
"Kamu mau kemana?"tanyanya
"Aku ada proyek di Australia.. jadi aku harus pergi kesana besok.."jawabku
"Kapan kamu kembali?"tanyanya
"1 bulan.."jawabku

Mila hanya menatapku dengan tatapan sedih. Perlahan kupeluk dia
"Dan aku harap saat aku kembali nanti kamu sudah mengingat sesuatu, oke?"bisikku
"Akan kucoba.."balasnya
Kucium pelan keningnya

Jujur, berat rasanya aku meninggalkan Mila disaat seperti ini. Aku ingin mengajaknya ke Australia bersamaku tapi kondisinya sekarang tak memungkinkannya untuk ikut bersamaku.

Dan kepergianku kali ini akan memakan waktu sangat panjang. Tujuanku kesana adalah untuk membuka perusahaan cabang bersama dengan beberapa pemegang saham di Australia.

Rencanaku adalah akan mengirim Aliando kesana, untuk mengurus perusahaan cabang yang kukira akan memakan waktu 2 tahun untuk proses pembangunannya.

Dan kuharap setelah kukembali nanti, setidaknya semuanya akan menjadi lebih baik. Kuharap Mila akan mengingatku.. mengingat semuanya.

Perlahan kulepas pelukanku darinya.
"Aku ingin menyanyikan satu lagu untukmu.."kataku
"Kamu bisa bernyanyi?"tanyanya
"Ya.. aku pernah menyanyikan lagu 'Bukan Salah Jodoh' saat di Italia untukmu.. mau dengar?"tanyaku
"Lagu apa?"tanyanya

Aku menatap keatas langit. Langit yang cerah, dihiasi bintang malam dan diterangi cahaya bulan. Aku menatap keatas bukan karena apa tapi menahan agar air mataku tak jatuh lagi. Karena bisa kurasakan jika air mataku sudah mulai mengenang mataku lagi.

Perlahan aku pun mulai bernyanyi untuknya
'When I look into your eyes
It's like watching the night sky
Or a beautiful sunrise
There's so much they hold

And just like them old stars
I see that you've come so far
To be right where you are
How old is your soul?

I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up

And when you're needing your space
To do some navigating
I'll be here patiently waiting
To see what you find

'Cause even the stars they burn
Some even fall to the earth
We've got a lot to learn
God knows we're worth it

I don't wanna be someone who walks away so easily
I'm here to stay and make the difference that I can make
Our differences they do a lot to teach us how to use
The tools and gifts we got yeah, we got a lot at stake

And in the end, you're still my friend at least we did intend
For us to work we didn't break, we didn't burn
We had to learn how to bend without the world caving in
I had to learn what I've got,
and what I'm not
And who I am

I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up
Still looking up.

It's so easy is our life
But it's mine is yours and yours is mine Hardly do we ever fight, we rather be kind. I won't give up on us even if the skies get dark
I'm healing this broken heart
I know I'm worth it

I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up
Still looking up..'

Selesai aku bernyanyi, air mataku langsung mengalir keluar. Entah kenapa, tapi lagu ini sangat menggambarkan hatiku sekarang.

Bisa kurasakan jika Mila juga hampir menangis. Aku tak tahu dia menangis karena lagu ini atau karena aku. Tapi yang jelas, Mila aku pasti akan sangat merindukanmu saat aku di Australia nanti.

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang