CHAPTER 50

2.9K 156 4
                                    

*SKIP*

Keesokan paginya..

~POV Rico~

Diruanganku.

Aku sedang memeriksa data-data pasienku.

Tiba-tiba,
'Tok! Tok! Tok!'suara ketukan pintu
"Ya.. masuk.."teriakku dari dalam.

Ternyata yang datang adalah Sahila bersama seorang suster.
"Maaf, dok.. pasien ingin bertemu dokter.."kata suster padaku
"Tidak apa-apa sus.."balasku
"Kalau begitu, saya permisi, dok.."kata suster
"Ya.."kataku
Suster pun berjalan keluar meninggalkanku dan Sahila.

Sahila pun perlahan berjalan dan duduk dikursi.
"Lagi sibuk?"tanyanya.
"Tidak.. hanya sedang memeriksa beberapa data dan riwayat penyakit pasien.. ada masalah?"tanyaku balik.
"Tidak.. hanya ingin menanyakan tentang Kevin dan Kenzo.."jawabnya.
"Apa?"tanyaku
"Apa kamu sudah mencari tahu informasi terbaru lagi tentang mereka?"tanyanya.
"Sudah.. Kevin akan berangkat ke Eropa rabu nanti selama 2 minggu untuk perjalanan bisnis.."kataku
"Hah?! Berarti aku tak bisa menemuinya dan Kenzo dong saat keluar dari rumah sakit nanti.."katanya
"Kevin tidak.. tapi Kenzo bisa.. karena kepergian Kevin kali ini tidak dengan Kenzo.. hanya saja.."tahanku
"Apa?"tanyanya penasaran.
"Akan sangat sulit jika ingin mengajak Kenzo pergi menemuimu nanti karena kebetulan kedua orang tua Kevin dan ketiga saudaranya sedang ada disini.. mereka baru pulang dari LA beberapa waktu lalu.. mereka semua tahu masalahmu dan Kevin kan?"kataku
"Iya.. mereka semua pasti tahu.. karena Kevin pasti menceritakannya.."katanya dengan nada sedih.

Perlahan kupegang wajahnya.
"Hei.. jangan sedih gitu dong.. aku sudah janji kan padamu, aku pasti akan mempertemukan kamu dengan Kevin dan Kenzo.. hanya masalah waktu saja.. saat Kevin pulang nanti, aku janji, aku akan membuat kalian ketemu.. oke?"bujukku
"Thanks, Ric.. kamu benar-benar telah banyak membantuku.."katanya
"Jangan bicara seperti itu.. aku ini sahabatmu kan?"kataku
"Ya.. kamu sahabat terbaikku.."balasnya.

Aku hanya membalasnya dengan senyuman.
'Walau aku berharap lebih.. aku berharap bukan hanya sebagai sahabatmu.. namun menjadi orang yang memiliki hatimu.. tapi aku sadar.. itu mustahil.. karena kutahu selamanya cintamu hanya untuk Kevin.. itu tak akan berubah sampai akhir hayatmu nanti.. tapi ijinkanlah aku untuk mencintaimu.. biarlah aku yang menjagamu dan melindungimu kala kamu membutuhkan perlindungan.. biarkanlah aku menyayangimu sampai ajal menjemputku nanti.. sampai aku menutup mataku nanti..'kataku dalam hati

*SKIP*

~POV Mila~

Aku berjalan masuk ke ruangan Kevin. Kulihat ruangannya kosong. Sepertinya Kevin sedang tidak ada dikantor.

Aku pun berjalan keluar lagi. Aku mengambil buku jadwal Kevin yang ada diatas meja. Kubuka dan kuperiksa.
"Hari ini, dia tidak ada meeting.. tapi kenapa dia tak ada dikantor?"kataku pelan dengan heran.

Tiba-tiba, Yuni mengagetkanku.
"Woi.. lagi mikirin apa?"tanyanya
"Tidak.. hanya saja.. apa tadi pak Kevin ada memberitahumu dia akan kemana?"tanyaku
"Ada.."katanya singkat
"Kemana?"tanyaku penasaran.
"Kenapa loe jadi kelihatan sangat penasaran?"ledeknya
"Yuni.. serius.. dia bilang mau kemana?"tanyaku
"Aku tak tahu, hanya saja dia bilang dia ada urusan.. jadi ingin keluar sebentar, sekitar jam 3 nanti baru kembali lagi.. kenapa? Apa loe rindu karena tak melihatnya?"kata Yuni yang disertai tawanya.
"Bukan.. hanya saja gue heran ketika tak melihatnya diruangannya.. padahal hari ini dia tak ada jadwal meeting.. lagipula biasanya jika dia mau pergi, dia akan memberitahu gue, kenapa hari ini tidak.."jelasku
"Sedang kesal denganmu mungkin.."kata Yuni sembari berjalan pergi

'Kesal? Apa salahku lagi hingga membuatnya kesal? Rasanya hari ini aku tak membuat kesalahan lagi.. lagipula kemarin kami masih baik-baik saja? Haiz.. nanti saja kutanyakan langsung padanya saat dia kembali..'kataku dalam hati.

Aku pun mengambil laporan dan berkas-berkas penting dari mejaku. Kemudian aku berjalan masuk kembali keruangannya.

Diruangan Kevin.

Kukerjakan laporan yang harus kuselesaikan juga hari ini disini, diruangannya. Sambil menunggunya kembali dan menanyakan kemana dia dan kenapa tak memberitahuku dulu sebagai sekretaris pribadinya.

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang