CHAPTER 18

5.4K 247 2
                                    

Aku menoleh dan menatap kearah Mila. Mungkin benar kata Mila, Kenzo masih terlalu kecil untuk memahami ini semua. Dia tak mungkin mengerti apa itu perselingkuhan. Dan mungkin ini akan membuat Kenzo semakin terluka.
"Lupakanlah.. aku tak ingin membahasnya lagi.."kataku pelan

Mila hanya membalasku dengan tersenyum pelan padaku.
'Kenapa dia begitu manis bagiku? Apalagi saat dia tersenyum seperti ini.. aku bisa merasakan kedamaian dihatiku sekarang.. kamu benar-benar seperti bidadari bagiku..'kataku dalam hati.

'GREETT!! GREETT!!' suara petir tiba-tiba muncul dengan kerasnya.

"Lebih baik kita pulang sekarang.. karena sepertinya akan turun hujan yang cukup deras.."kataku pada Mila sambil menatap kearah langit
"Ya.. yuk.."balasnya.

Kami pun melangkah kembali ketempat aku tadi memakirkan motorku. Belum juga kami sampai di tempat parkiran motorku, hujan yang begitu deras telah turun.

Aku pun mempercepat langkahku dengan sedikit berlari karena tak ingin basah kuyup. Namun, kemudian kusadari Mila tak mengikutiku. Mila malah menghentikan langkahnya sambil mengangkat kepalanya, menghadap keatas langit, seolah ia sangat menikmati setiap air hujan yang jatuh dan membasahi wajah serta tubuhnya.

Aku menoleh kearahnya.
"Hei.. cepatlah.. sebelum hujan ini semakin deras.."teriakku pada Mila
"Pergilah dulu jika mau.. tapi aku masih mau disini.. menikmati hujan ini.. aku sangat menyukainya.."kata Mila
"Tapi nanti kamu sakit.. ayolah.. kita pulang.."kataku
"Tidak apa-apa.. aku masih ingin disini.."balasnya.

Sungguh, aku mulai jengkel padanya. Hujan ini terlalu deras. Untuk apa dinikmati? Ini hanya akan membuat dia sakit saja. Tapi Mila benar-benar gadis yang keras kepala.

Aku terpaksa berbalik arah dan berlari untuk menghampirinya.
"Hujan ini terlalu deras untuk kamu nikmati sekarang.. kamu hanya akan sakit karena kehujanan.. ayo.. pulanglah.."bujukku lagi.
"Apa kamu tahu kalau hujan itu memiliki arti yang romantis.. hujan itu juga indah.. dan kamu juga bisa merasakan adanya sebuah kebahagiaan yang selalu terselip didalam setiap tetesan air hujan yang jatuh dan membasahimu itu.. dan itulah sebabnya kenapa aku begitu menyukai hujan.."jelasnya.

Aku tak peduli apapun arti hujan baginya sekarang. Yang kutakutkan adalah dia sakit karena hujan yang deras ini. Aku pun membukakan jaketku. Kugunakan jaketku untuk menutupi tubuhku dan tubuhnya dari hujan yang deras ini.

Dan saat itulah, mata kami bertemu. Kami saling menatap satu sama lain. Aku menatapnya sangat dalam.
'Tuhan, kuatkan diriku untuk menatap gadis cantik didepanku ini..'kataku dalam hati.

Dan entah setan mana yang mulai merasukkiku, perlahan aku mulai memajukan wajahku. Kudekatkan wajahku dengan wajahnya Mila. Aku seolah tak mampu mengendalikan diriku sendiri saat ini. Dan jika Mila memiliki pendengaran yang cukup tajam, maka dia pasti bisa mendengarkan suara jantungku yang berdegup sangat kencang.

Mila juga perlahan mendekatkan wajahnya kewajahku. Mungkin suasana romantis yang tiba-tiba muncul karena hujan seperti yang dikatakan Mila tadi. Perlahan tapi pasti, bibirku akhirnya mendarat tepat dibibirnya Mila perlahan.

Aku mencium bibirnya pelan. Bisa kurasakan jika Mila sedikit kaget dengan yang kulakukan. Matanya terbelak lebar saat bibirku menyentuh pelan bibirnya. Dia awalnya tak membalasku dan hanya diam. Namun, perlahan ditutupnya rapat matanya, seolah ia menikmati ciumanku ini. Perlahan ia juga mulai membalas ciumanku.

Ciuman ini semakin dalam. Seolah kami sama-sama tak ingin melepasnya. Bahkan tangan Mila perlahan telah melingkar dileherku. Dan tanpa kusadari, jaket yang tadinya kupegang untuk menutupi tubuhku dan Mila dari hujan juga telah jatuh kebawah. Dan kini, tanganku perlahan mulai memeluk pinggang Mila. Seolah aku ingin memperdalam dan memperlama ciuman ini.

Ya, dan kami pun berciuman dibawah guyuran hujan yang semakin deras. Membiarkan hujan dan taman serta malam yang sunyi ini menjadi saksi bisu apa yang kami lakukan. Dan malam ini adalah malam dimana aku memberikan ciuman pertama untuk Mila. Mungkinkah akan ada ciuman selanjutnya untukmu?

TO BE CONTINUED..

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang