CHAPTER 103

3.1K 140 1
                                    

Malamnya.

Aku berjalan perlahan menuju kerumahku. Aku sangat menikmati suasana disini. Ini hari terakhirku disini. Besok aku sudah harus pulang ke Indonesia.

Suasana malam disini sangat indah dan terang. Hiasan natal, salju, semuanya sangat indah.

Langkahku terhenti tepat didepan sebuah gereja. Kuputuskan untuk berjalan masuk kedalam, untuk berdoa.

Didalam gereja.

Tidak ada seorang pun disini. Perlahan aku berjalan mendekat ke altar.

Suara lonceng gereja semakin jelas terdengar. Aku pun melipatkan kedua tanganku. Kututup pelan mataku

'Tuhan.. aku sudah satu bulan disini.. aku sudah meninggalkan Mila selama satu bulan di Indonesia.. besok, aku akan pulang ke Indonesia.. karena pekerjaanku disini sudah selesai.. aku hanya ingin meminta padamu.. aku ingin Mila sembuh secepatnya.. aku ingin dia mengingat siapa diriku ini.. aku ingin dia yang dulu.. Mila yang mencintaiku sepenuhnya.. Tuhan.. ini sudah dekat dengan Natal.. dan aku ingin bisa melewati Natal bersamanya.. walau aku tak tahu kapan baru akan kau berikan kesembuhan untuknya.. tapi Tuhan.. ijinkan aku membahagiakannya..'doaku dalam hati
Selesai berdoa, aku berjalan keluar meninggalkan gereja.

Aku berjalan perlahan meninggalkan gereja tadi. Aku berjalan melewati satu persatu toko. Dan langkahku terhenti didepan sebuah toko yang menjual pernak pernik hiasan Natal. Dan kuputuskan untuk masuk kedalam.

Didalam toko,

Masih sangat ramai. Banyak pengunjung yang masih sibuk mencari hiasan natal padahal ini sudah hampir jam 10.

Aku berjalan sambil melihat satu persatu benda yang dijual. Dan kemudian terhenti ketika menatap sebuah gantungan lonceng. Aku menyukainya maka kuputuskan untuk membelinya.

Tak ada yang kusukai lagi, jadi kuputuskan untuk berjalan kekasir dan membayarnya.
"This is only you will buy, sir?"tanya si penjaga kasir padaku
"Ya.."jawabku sambil memberikannya uang
"Well.. this is a gift to you from our store.."katanya sambil memberikan dua ekor miniatur merpati kecil padaku
"Two pigeons?"kataku heran
"Ya.. according to the belief of some people here.. pigeons have a sense of fidelity (kesetian) and permanence (keabadian).. you can give it to your girlfriend.. and you and her love will be eternal (abadi).."jelasnya
"Really?"tanyaku
"Ya.. but this only according to the belief of some people in here.."jawabnya
"Oke.. thank you.."kataku
"You're welcome.."balasnya
Aku pun berjalan keluar meninggalkan toko tersebut dan pulang

*SKIP*

~POV Aliando~

Keesokkan paginya.

Seperti biasa, pagi ini aku sudah didepan rumah kak Mila. Aku menunggunya didalam mobil.

Tak lama, kak Mila pun masuk kemobil
"Maaf.. nunggu lama?"tanya kak Mila saat masuk
"Tidak.. gue juga baru sampai.. ya sudah, pak Anto, jalan.."kataku
"Baik, tuan.."balas pak Anto
Mobil pun melaju kekantor.

Diperjalanan

"Kak.."panggilku pelan

Kak Mila pun menoleh padaku
"Siang nanti kak Kevin akan terbang pulang dari Austarlia.."kataku pelan

Kak Mila menatapku kaget dan wajahnya melukiskan kegembiraannya
"Kak Mila senang?"tanyaku

Dia hanya diam dan perlahan terlukis senyuman tipis diujung bibirnya
"Jika kak Mila mau, besok ikutlah denganku untuk menjemput kak Kevin, mau?"usulku

Kak Mila terlihat berpikir sejenak
"Itupun kalau kak Mila mau.. tapi jika kak Mila gak mau juga.."
"Ya.. gue mau.."potong kak Mila langsung

Aku tertawa pelan, merasakan kemenangan, karena berhasil memancing kak Mila untuk ikut denganku besok
"Semangat banget, kak.."ledekku
Kak Mila hanya diam kembali

*SKIP*

Diruanganku

Aku sedang bertelponan dengan kak Kevin
"Iya kak.. loe tenang aja.. gua udah lakuin apa yang loe minta.. tak memberikan tugas apapun apalagi tugas yang berat pada kak Mila.."kataku
"..."
"Iya kak.. setiap hari kog gua temani dia.. jagain dia.. ya, walaupun gua tahu gua gak akan bisa gantiin loe dimata kak Mila.."jawabku
"..."
"Gua udah tahu kog.. oh ya, besok rencananya gua yang bakal jemput loe, kak.. ke bandara.."kataku
"..."
"Udah deh, kak.. jangan tolak lagi deh.. besok pokoknya gua jemput loe.. dan.. gua bakal pergi bareng kak Mila.."kataku
"..."
"Gua serius.. ya hitung-hitung, itu hadiah buat loe.. hadiah atas kepulangan loe.."kataku
"..."
"Udah ya, kak.. kalau ada yang masih mau diomongi, besok aja pas loe udah di Jakarta.. gua masih ada kerjaan.."kataku
"..."
"Bye, kak.."kataku sambil mematikan telponku

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang