CHAPTER 24

4.4K 185 2
                                    

Aku langsung berbalik arah dan langsung masuk ke kamarnya. Kulihat Sahila terkulai diatas lantai sambil memegang perutnya dan mengerang kesakitan.
"Sahila.."teriakku sambil langsung berlari kearahnya.
"Ric.. sakit..! Sakit banget..!"katanya pelan.
"Tahan ya.. tahan.. aku bawa kamu ke rumah sakit sekarang.."kataku panik
"Gak.. aku gak mau.. nanti madam Susi bisa curiga.. aku juga gak mau kalau sampai ada yang tahu.. apalagi Kevin.."katanya sambil menahan kesakitan.

Aku benar-benar tak tega melihat dia kesakitan seperti ini. Aku seperti ingin menangis melihatnya  seperti ini.
"Ya udah.. terus kamu maunya kek mana?"tanyaku
Sahila pun memberitahukan keinginannya padaku.

*SKIP*

Di rumah sakit Kasih Bersama.
Aku menggendong Sahila masuk ke rumah sakit.
"Suster.. sus.. tolong.."teriakku keras

Beberapa suster keluar dan membantuku. Kami langsung membawanya masuk ke UGD.

Beberapa jam kemudian,
Aku berjalan keluar dari ICU. Aku sudah memindahkan Sahila ke ICU setelah kondisinya drop total di UGD.

Aku duduk terkulai lemas dilantai. Seluruh tubuhku lemas. Pikiranku kacau. Kubuka masker dimulutku.
"Apa yang harus kulakukan? Apa?!"kataku sambil mengacak-acak rambutku.

Kulipat kedua tanganku. Kututup wajahku di kedua lututku.
"Gak.. gak.. kamu pasti sembuh.. aku yakin.. kamu pasti sembuh.."kataku.
Aku pun bangkit dan langsung berjalan masuk kembali ke ruang ICU.

*BACK TO STORY*

"Aku telah memutuskan untuk tak menyerah dalam menyelamatkanmu saat itu.. dan lihat.. aku berhasil membawamu kembali lagi.. walau kamu harus koma seperti ini.. tapi sejak saat itu, aku telah berjanji tidak akan berhenti apalagi menyerah untuk menyembuhkanmu.. aku bersumpah untuk itu, Sahila.."kataku pelan

Aku perlahan mencium kening Sahila.
'Aku sangat mencintaimu.. tak akan ada yang bisa menggantiinmu dihatiku.. walau kutahu, dihatimu hanya ada Kevin.. walau aku tahu, semua ini akan sangat menyakitkanku.. tapi aku tak pernah bisa pergi darimu..'kataku dalam hati.

Aku duduk pelan disampingnya Sahila.
"Ingatkah.. keinginan terakhirmu sebelum aku membawamu ke rumah sakit.. kamu minta aku nulis sebuah surat untuk Kevin.. surat yang menurutku itu pasti akan sangat menyakitinya.. disana kamu minta supaya aku tulis sebuah kebohongan besar.. bilang ke Kevin kalau kamu tak pernah mencintainya dan hanya menginginkan hartanya.. bahkan lebih menyakitkannya lagi, kamu bohongi dia dengan bilang ke dia kalau selama ini kamu hanya mencintaiku.. tapi kita berdua sama-sama tahu kenyataannya.. itu gak mungkin.. karena hanya Kevin yang kamu cintai selama ini, ya kan?"kataku pelan.

*SKIP*

~POV Kevin~

Aku keluar dari ruanganku. Kulihat tempat duduk Mila kosong. Kulirik jam tanganku. Jam 11.45.
"Udah hampir jam makan siang.. Mila kemana lagi.."kataku pelan.

Aku pun berjalan ke meja Yuni.
"Yun.. Mila mana?"tanyaku
"Mila tadi ijin keluar bentar pak..katanya setelah jam makan siang dia bakal kembali.. pak Kevin tidak ada jadwal meeting dengan klien hari ini kan?"tanyanya
"Tidak.. tapi tolong nanti beritahu Mila buat atur jadwal meeting dengan para staf.. siang ini jam 3.."kataku
"Baik pak.. nanti saya sampaikan ke Mila.."balasnya.

Aku pun berjalan meninggalkan kantor menuju ke parkiran. Aku langsung masuk kemobil. Aku sengaja meminta pada supirku agar aku yang membawa mobil ke kantor sendiri hari ini. Karena rencananya aku ingin mengajak Mila jalan.
"Padahal aku ingin mengajaknya makan siang bareng.."kataku dengan sedikit kesal.

Ku hidupkan mesin mobilku. Kulajukan mobilku menuju ke sebuah kafe untuk makan siang.

Dimobil,
'Apa Mila mencoba menghindar dariku setelah kejadian kemarin malam? Apa dia marah karena aku menciumnya kemarin? Haiz.. lagian ngapain sih aku harus pakai cium dia segala.. dia pasti akan berpikir aku sedang mencoba mengodanya..'kataku dalam hati.

Aku masih fokus mengendarai mobil. Namun, segera kuremkan mobilku ketika kulihat Mila sedang berdiri ditepi jalan. Matanya menatap kosong. Sepertinya dia sedang ada masalah.

Aku langsung turun dari mobil dan segera menghampirinya.
"Mila.."panggilku
"Pak Kevin.."katanya pelan dengan nada sedih.

TO BE CONTINUED..

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang