CHAPTER 56

3.8K 185 1
                                        

Aku menoleh kearah Rico
"Ya.. karena Kevin pernah jadi bagian hidupku.. dan mungkin selamanya akan jadi bagian hidupku.."kataku pelan

~POV Rico~

Aku berusaha tersenyum walau itu adalah senyuman pahit. Aku berusaha menahan rasa sesak dan sakit dihatiku.
'Aku akan berusaha bahagia kala aku melihatmu bahagia.. walau itu sulit untukku.. karena kamu hanya mencintainya..'kataku dalam hati

*SKIP*

~POV Kevin~

Aku terbangun ketika kurasakan terik matahari menembus tirai jendela pesawat dan mengenai mataku. Kulirik jam tanganku, jam 7.45.

Aku pun berniat membuka tirainya. Namun ketika aku menoleh kesamping, kulihat Mila masih tertidur pulas. Aku tersenyum pelan melihatnya. Aku pun tak jadi membuka tirai jendelanya.

Kuelus pelan rambutnya.
"Selalu cantik.."kataku pelan

Aku pun bangkit dan berjalan ke belakang pesawat. Kulihat Joe sudah bangun. Dia sedang melihat ke laptopnya. Aku pun berjalan kearahnya.
"Eh, pak Kevin.. pagi, pak.."sapanya.

Aku pun duduk disampingnya.
"Pagi.. kenapa kamu sudah bangun sepagi ini? Yang lain saja masih tidur.."tanyaku
"Ada data perusahaan yang harus dicek, pak.. tenang pak, ini tanpa koneksi jaringan apapun.. hanya data yang ada dilaptop.. pak Kevin sendiri kog sudah bangun? Kenapa tak tidur lebih lama?"tanyanya balik
"Saya tak biasa bangun terlalu siang.. saya sudah biasa bangun pagi.."jawabku
"Oh.. terus Mila masih tidur, pak?"tanyanya lagi
"Masih.. saya juga tak ingin banguni dia.. kasihan.."jawabku

Joe menatapku dengan tatapan aneh.
"Jangan berpikir sembarangan.. kami kemarin membahas pekerjaan hingga larut malam.. jadi makanya kubiarkan dia tidur.."kataku bohong
"Oh.."balasnya
Aku langsung berjalan kearah kamar mandi pesawat. Kucuci wajahku disana.

*SKIP*

Aku duduk kembali ditempatku didaerah VIP. Kulihat Mila masih belum bangun dari tidurnya.
"Apa selelah itu? Sampai sepulas ini, kamu tidurnya.."kataku pelan sambil tersenyum melihatnya

Tak lama, sarapanku pun datang dibawakan oleh seorang pramugari pesawat.
"Maaf.. apakah mbak ini.."tahannya
"Nanti saja.."kataku
"Baik, pak.."balasnya sambil meletakkan sarapanku pada sebuah meja disamping kursi pesawatku dan kemudian ia berjalan pergi.
Aku mulai memakan sarapanku sambil mendengarkan headsetku.

~POV Mila~

Perlahan kubuka mataku kala aku mencium adanya aroma makanan. Perutku langsung lapar. Ternyata benar dugaanku, Kevin yang duduk disampingku sedang melahap sarapannya.

Dia pun menoleh kearahku sambil melepas headsetnya.
"Sudah bangun?"tanyanya sambil tersenyum padaku

Aku hanya mengangguk pelan.
"Kamu lapar?"tanyanya lagi

Aku tak menjawab.
"Mau makan denganku?"tanyanya sambil memberikan sendoknya padaku

Aku kaget.
"Maaf.. hanya bercanda.."katanya sambil tertawa

Ternyata Kevin hanya bercanda, kukira dia serius. Kulihat dia pun memanggil seorang pramugari.
"Bawakan sarapan untuknya.."kata Kevin pada pramugari tersebut
"Baik, pak.."balas si pramugari

Tak lama, pramugarinya pun datang membawakan makanan untukku dan kemudian membawakan piring sisa Kevin.
"Sudah selesai?"tanyaku
"Ya.. aku sudah bangun dari tadi.. dan aku juga sudah lama sarapan.. aku tak berani membangunkanmu karena kulihat kamu tidur dengan sangat pulas.."jawabnya

Mila kembali dari toilet
"Kamu mandi?"tanyaku
"Tidak.. hanya cuci muka dan sikat gigi saja.. kamu?"tanyanya balik
"Sama.."jawabku sambil menutup mataku lagi
"Berapa lama lagi kita akan dipesawat?"tanyanya

Aku pun melihat jam tanganku, jam 9.
"Sekitar 9 jam lagi.."jawabku
"Hah?! Kenapa masih begitu lama?"kata Mila agak kesal
"Sabar.. hanya tinggal 9 jam.. ini kan perjalanan panjang.. dari Jakarta ke Paris tanpa transit lagi, itu membutuhkan waktu selama 20 jam lebih.."kataku
"Terus, selama 9 jam, aku harus ngapain?"tanyanya
"Terserah.. asal jangan menyalakan koneksi jaringan apapun.. baca majalah saja kalau mau.."usulku
"Baiklah.."balasnya

Mila pun mengambil sebuah majalah yang ada dimejanya. Sedangkan aku hanya mendengarkan lagu dari headsetku.

Aku cukup menikmati perjalanan ini. Menurutku perjalanan kali ini indah karena ada Mila disampingku selama 20 jam. Dan lagipula aku sudah biasa melakukan perjalanan bisnis ke Eropa. Jadi aku sudah sangat terbiasa dengan perjalanan panjang dan lama seperti ini.

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang