CHAPTER 106

3.3K 159 0
                                    

Kugendong Kenzo.
"Papa.. Kenzo kangen sama papa.."kata Kenzo padaku
"Papa juga sayang.. kamu ikut papa pulang yuk.. papa baru pulang dari Australia.. ada oleh-oleh dan mainan buaf kamu.. kamu mau pulang kan bareng papa sama bunda?"tanyaku

Kenzo menatap Mila
"Bunda sudah sembuh?"tanya Kenzo pada Mila

Mila menatap Kenzo heran. Aku tahu apa yang menjadi pertanyaan dibenak Mila sekarang
"Bunda belum sembuh total.. ada beberapa hal yang bunda lupa.."kataku pada Kenzo
"Jadi, bunda juga lupa sama Kenzo?"tanya Kenzo

Aku menatap Mila pelan
"Mungkin.. makanya Kenzo ikut papa pulang ya.. kita sama-sama rawat bunda sampai sembuh.."bujukku

Kenzo terlihat berpikir sebentar. Dia melirik ke Sahila yang berdiri diam.
"Kenzo mau pulang, ma.. Kenzo mau jagain bunda.."kata Kenzo pada Sahila

Sahila hanya diam dan kemudian menatapku dan Mila
"Setuju atau tidak, aku akan tetap membawa Kenzo pulang hari ini.. aku ingin melewati Natal tahun ini dengannya dan keluargaku juga keluarga Mila.."kataku pada Sahila
"Ya sudah.. kamu bawa pulang Kenzo.. tapi, Kevin.. jangan pernah larang aku untuk ketemu Kenzo lagi, ya.. aku ingin selalu ada disampingnya.."pinta Sahila

Aku menatapnya tajam
"Aku tidak pernah melarang kamu untuk ketemu Kenzo.. karena bagaimana pun kamu tetap ibu kandungnya.. tapi, Sahila.. semua tetap ada batasnya.. bukan berarti aku tak melarang ketemu Kenzo, maka kamu bisa setiap waktu datang kerumah.. mencari Kenzo dan membawanya pergi tanpa seijinku.."kataku
"Ya.."jawabnya

Aku pun meraih tangan Mila
"Kita pulang sekarang, Mila.."ajakku pada Mila

Mila hanya mengangguk pelan. Aku pun menggendong Kenzo dan menggengam erat tangan Mila, berjalan dan masuk kemobil. Mobilku pun melaju kerumah.

Dimobil,

Kenzo terus menatap Mila. Begitupun Mila
"Kenzo.. kamu kenapa terus melihat bunda?"tanyaku pada Kenzo
"Kenzo merasa bunda sangat berbeda.. dia seperti benar-benar tak mengenal Kenzo.."jawab Kenzo
"Kan bundanya lagi sakit, sayang.. makanya kamu minta sama Tuhan Yesus.. supaya dia mau angkat penyakit bunda.."kataku
"Ya.. Kenzo akan meminta pada Tuhan, supaya memberikan bunda kesembuhan.."jawabnya sambil kemudian memejamkan matanya dan berdoa

Aku tersenyum melihat sikapnya. Aku pun menatap Mila
"Kamu ingat Kenzo? Aku pernah menceritakan tentangnya padamu, kan?"tanyaku pada Mila

Mila hanya diam saja
"Dia anak hasil dari pernikahanku dengan mantan istriku, Sahila.. perempuan yang tadi.. Kenzo memanggilmu bunda karena awalnya dia sangat merindukan Sahila yang menghilang entah kemana saat itu.. dan ketika bertemu denganmu.. dia mengatakan kamu sangat mirip dengan mamanya.. maka dari itu, dia ingin kamu menjadi bundanya.. dan sejak saat itulah, kamu dipanggil bunda oleh Kenzo.."ceritaku
"Apa dulu aku sangat menyayanginya?"tanya Mila kemudian
"Ya.. kamu sangat menyayangi Kenzo.. bahkan kamu menganggapnya seperti putramu sendiri.. begitupun dengan Kenzo.. dia sangat menyayangimu.."jawabku

Kenzo pun selesai berdoa
"Pa.. Kenzo sudah berdoa pada Tuhan.. Kenzo sudah meminta agar Tuhan Yesus memberikan bunda kesembuhan.."kata Kenzo sambil tersenyum padaku
"Benarkah? Tuhan Yesus pasti mendengarkan doa anak baik seperti Kenzo.."kataku sambil mencium kepala Kenzo pelan
"Bolehkan aku memeluk Kenzo sebentar?"tanya Mila padaku

Aku menatapnya tak percaya
"Kamu yakin?"tanyaku

Mila mengangguk pelan. Aku pun memberikan Kenzo padanya. Perlahan Mila memeluknya
"Bunda.. Kenzo sayang bunda.."kata Kenzo pelan
Mila hanya diam dan seolah menikmati pelukan itu.

~POV Mila~

Aku memeluk Kenzo, putra Kevin dengan erat. Entah kenapa, tapi aku menyukainya. Ada semacam rasa sayang yang sangat besar dariku untuknya.

Tiba-tiba, ada bayangan samar-samar yang melintas dipikiranku. Bayangan yang seolah menandakan padaku, aku pernah memeluk seseorang yang mirip dengan Kenzo, menciumnya, mengelus kepalanya.

"Aww.. aww.."teriakku kesakitan kala merasa kepalaku mulai terasa sakit.
"Mila.. hei.. kamu kenapa? Ada yang sakit? Mana yang sakit?"tanya Kevin disebelahku yang terlihat panik

Kurasakan Kevin menggendong Kenzo dariku
"Mila.. mana yang sakit? Kepalamu sakit lagi, huh? Jangan memaksa untuk mengingat apapun dulu kalau memang belum bisa.. pelan-pelan saja.."kata Kevin sambil perlahan mengelus pipiku

Perlahan kurasakan sakit dikepalaku mulai menghilang. Aku menatap Kevin. Hanya rasa ketenangan seperti ini yang Kevin berikan padaku selama ini, yang selalu kurindukan kala Kevin jauh dariku.
"Sudah merasa baikan?"tanya Kevin dengan nada cemas

Aku mengangguk pelan.
"Jangan terlalu dipaksa untuk mengingat kalau memang masih belum bisa.. perlahan saja.. aku akan membantumu, Mila.."kata Kevin yang membuatku merasa tenang seketika

'Apa saja yang telah kulupakan? Apa semuanya adalah kenangan yang sangat indah? Bagaimana mungkin aku bisa melupakan semuanya? Kevin.. Kenzo.. dan mungkin masih banyak kenangan indah yang kulupakan.. kenapa aku tetap tak bisa mengingat apapun? Tapi dihatiku, aku selalu merasa beberapa hal yang terjadi kini, pernah terjadi dulu.. namun hal apa itu? Aku ingin tahu.. aku ingin ingat itu semua.. aku tak ingin melihat orang-orang disekitarku menangis kala mereka melihat aku belum bisa mengingat apapun.. terutama Kevin..'kataku dalam hati

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang