CHAPTER 129

3.4K 148 8
                                    

*SKIP*

~POV Mila~

Cahaya matahari menusuk mataku kala aku mencoba membukanya. Terasa sangat berat untuk membuka mataku kini.

Samar-samar bisa kulihat ada beberapa orang disekelilingku. Mama, Dicky, Aliando dan papa.
"Mila.. kamu sadar, sayang?"tanya mama pelan dan langsung menghampiriku
Aku hanya bisa memberikan senyuman padanya.

*SKIP*

Akhirnya dokter selesai memeriksaku
"Kondisinya sekarang sudah membaik.. sekarang pasien hanya butuh istirahat total.. jika tak ada masalah lagi, 2 atau 3 hari lagi pasien sudah boleh pulang.."jelas dokter
"Terima kasih dok.."kata mama
"Ya.. sama-sama.."balas dokter sambil berjalan keluar

Semuanya menatapku dan tersenyum pelan padaku
"Kak.. kami senang kalau loe baik-baik aja.. apa loe tahu, loe sudah tak sadarkan diri selama hampir 2 minggu sejak kecelakan itu.. tapi syukurlah sekarang loe udah sadar, kak.."kata Dicky sambil memelukku pelan

Aku mengelus pelan kepalanya
"Gue juga senang bisa lihat kalian lagi.. gue kangen sama loe.."kataku

Dicky pun perlahan melepas pelukannya. Dia menatapku dengan tatapan aneh
"Kenapa loe bisa berubah menjadi sehangat ini lagi? Apa loe sudah ingat semuanya?"tanyanya pelan
"Ingat? Memangnya apa yang telah kulupakan?"tanyaku
"Banyak.. semuanya telah loe lupakan.. apa sekarang loe mengingatnya?"tanyanya

Aku terdiam sesaat. Perlahan ada bayangan yang muncul dipikiranku.
"Kevin.. dimana Kevin?"tanyaku langsung
"Apa ingatan loe benar-benar sudah kembali?"tanya Dicky lagi
"Ya.. gue ingat.. kecelakaan.. tepat dihari ulang tahun Kenzo yang ke empat.. lalu setelah itu, sepertinya gua mengalami banyak hal.. dan Kevin menghilang? Apa kalian sudah menemukannya? Dimana dia sekarang?"tanyaku panik karena semua ingatanku sebelum kecelakan itu dan sesudahnya, semuanya telah kembali lagi padaku.

Aliando tanpa mengatakan apapun, langsung berjalan keluar meninggalkan ruangan ini. Aku menatap punggungnya yang berjalan perlahan menghilang dari balik pintu dengan heran

Tak lama, kulihat sosok Kim dan Dahlia yang berjalan masuk dan langsung menghampiriku
"Kami senang begitu mendengar kabar dari kak Ali kalau kak Mila sudah sadar.."kata Kim yang mencoba mengukir senyum diwajahnya

Kutatap Dahlia. Sepertinya Dahlia berbeda dengan Kim. Jika Kim bisa mengukir senyuman diwajahnya, walaupun kutahu itu hanyalah senyuman yang dipaksakan, tapi sepertinya Dahlia tak bisa menutupi kesedihannya
"Ada apa ini? Kenapa wajah kalian terlihat begitu sedih?"tanyaku

Aku pun menoleh menatap mama. Mama hanya menggeleng pelan padaku dan kemudian air matanya jatuh perlahan dari matanya.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Dimana Kevin? Ma, pa, Dicky, Kim, Dahlia.. mana Kevin? Kenapa dia tak ada disampingku sekarang? Dimana dia?"tanyaku pelan dan kini ada semacam rasa takut dihatiku kala melihat ekspresi mereka

*SKIP*

Langkah kakiku terhenti didepan sebuah ruang ICU. Terlihat Aliando, tante Nancy dan om Chandra disana.

Aku menoleh menatap Kim dan Dahlia disebelahku
"Kenapa kalian membawaku kesini? Dan Aliando.. kenapa loe ada disini? Sebenarnya ada apa ini?"tanyaku

Tak ada jawaban apapun dari mereka. Perlahan Kim dan Dahlia menangis pelan bersama dengan tante Nancy. Tangis mereka membuatku semakin takut untuk mengetahui kenyataannya

Perlahan aku berjalan mendekati kaca jendela ruang ICU. Dan seketika tubuhku lemas hingga aku hampir tejatuh dan terkulai dilantai jika saja Aliando tak lamgsung sigap menahan tubuhku

Aku menatap dalam Aliando saat itu.
"Kak.."panggilnya pelan

Kurasakan air mata mulai mengenang dipelupuk mataku. Ketakutan begitu besar melandaku sesaat kala melihat yang berada didalam sana adalah Kevin.

Aku semakin dalam menatap Aliando seolah memohon sebuah penjelasan darinya. Kini mulutku yang membisu seribu bahasa
"Kak.."panggilnya lagi kala melihatku tunuhku mulai bergetar karena rasa takut yang begitu besar
"A..pa? Ap..a y..yan..ng ter..rja..adi padanya?"tanyaku dengan suara bergetar

Semuanya diam tanpa mengatakan apapun padaku
"Jelaskan..! Jelaskan.. apa yang terjadi pada Kevin?!"teriakku mulai histeris

Dan aku menangis sejadi-jadinya melihat Kevin yang terbaring lemah didalam.
'Apa yang terjadi padamu? Kenapa kamu bisa seperti ini? Tuhan.. tolong.. jangan kau ambil Kevin dariku dulu.. aku bahkan belum sempat meminta maaf padanya atas kejadian waktu itu dimana aku meneriakinya, memarahinya.. aku bahkan belum sempat memberitahukannya bahwa aku kini telah mengingat semuanya.. semua tentang dia.. maafkan aku, Kevin.. maafkan aku karena telah membuatmu begitu terluka.. tapi kumohon bukalah matamu dan lihatlah aku disini.. aku rela dimarahi ataupun dimaki olehmu.. asalkan aku bisa melihatmu sadar dari tidurmu yang entah sudah berapa lama.. kumohon bukalah matamu dan marahilah aku, Kevin.. kumohon..'kataku dalam hati

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang