CHAPTER 88

3.7K 169 8
                                    

~POV Aliando~

*SKIP*

Mama, tante Jane dan semua keluargaku serta keluarga kak Mila kecuali kak Kevin berkumpul diruang rawat kak Mila

Kami semua senang karena kak Mila sudah sadar setelah sekian lama dia koma. Aku yakin jika kak Kevin tahu, dia juga bakal senang sehingga awalnya aku berencana memberitahu kak Kevin.

Tapi kemudian Kim memberitahukan jika kak Mila mengalami amnesia. Itu jelas membuat kami semua shock. Dan itu juga membuatku menjadi tak berani memberitahukan apapun pada kak Kevin.

Dan hari ini, kak Kevin akan pulang. Sedangkan kak Mila belum bisa mengingat apapun.

Tante Jane duduk sambil mengelus pelan pipi kak Mila
"Sayang, kamu lapar gak? Mau makan?"tanya tante Jane lembut

Kak Mila hanya mengangguk pelan. Ya, kak Mila banyak berubah. Dia jadi pendiam dan dia sangat terlihat asing bagi kami semua. Dia juga seperti merasa was was pada kami. Padahal kami adalah orang yang terdekat dengannya

Perlahan tante Jane tersenyum pada kak Mila
"Ya sudah.. mama suapin bubur ya.."kata tante Jane lembut

Perlahan pun tante Jane menyuapi kak Mila. Melihat kondisi kak Mila seperti ini sekarang, rasanya aku ingin menangis. Kak Mila yang dulu selalu mudah tersenyum dan tertawa, kak Mila yang selalu membawa suasana ceria, kini menjadi seperti ini. Kasihan kak Kevin.

~POV Kevin~

Aku akhirnya sampai di Indonesia. Aku mendapat kabar dari anak buahku, dia mengatakan jika Mila telah sadar. Tapi entah kenapa, keluargaku tak memberitahuku.

Aku sangat penasaran. Jika memang Mila sudah sadar bukannya seharusnya mereka memberitahukanku. Daripada aku pusing memikirkannya, aku pun memutuskan untuk langsung ke Rumah Sakit.

Sesampainya di rumah sakit,

Aku langsung berlari ke kamarnya Mila sambil membawa mawar merah kesukaan Mila.

Namun langkah kakiku terhenti didepan kamarnya Mila. Aliando menahanku
"Kak.. loe udah sampai? Kapan?"tanya Aliando
"Baru saja, Ali.. begitu gua sampai, gua dengar kabar dari anak buahku kalau Mila sudah sadar.. apa itu benar, Ali?"tanyaku
"Iya, kak.."jawab Aliando
"Syukurlah.. tapi kenapa loe gak kasih tahu gua? Kenapa gua merasa loe malah rahasiain soal sadarnya Mila dari komanya?"tanyaku heran
"Itu.. itu karena.. kak.. loe harus kuat ya.."kata Aliando

Aku menatapnya heran
"Apa maksud loe, Ali?"tanyaku
"Kak Mila.. mengalami amnesia.."jawabnya
"Apa, Ali? Ali.. gak lucu ya.. loe gak usah bercanda deh sama gua.."kataku tak percaya
"Gua gak bercanda, kak.. gua sama terkejutnya kek loe pas Kim bilang kalau dokter nyatain kak Mila mengalami amnesia.."jelas Aliando

Kaki dan tubuhku langsung lemas seketika. Hampir saja aku jatuh, namun Aliando menahanku.
"Kak.. loe gak apa-apa?"tanya Aliando cemas
"Tapi.. kenapa ini bisa terjadi? Apa dia lupa sama segalanya? Sama gua?"tanyaku panik
"Semuanya.. semuanya hilang dari ingatannya.. termasuk loe dan keluarganya.."jawab Aliando

Aku berdiri diam. Hatiku dan pikiranku kacau.
"Kak.. dokter menyarankan untuk jangan pernah memaksanya mengingat semuanya.. biarkan semuanya berjalan seiring waktu saja.. karena amnesia kak Mila tidak bersifat permanen.. jika kita memaksanya.. takutnya saraf diotak kak Mila bisa putus.. dan akibatnya bisa sangat fatal.."kata Aliando
Aku hanya mengangguk pelan dan berjalan masuk.

Dalam ruang rawat Mila.

Terlihat Mila yang sedang makan bubur dan disuapi oleh tante Jane. Ada mama, Dicky, Kim, dan juga Dahlia.

Aku berjalan mendekati mereka.
"Kevin.."panggil mama.
"Ma.."balasku sambil perlahan memeluk dan mencium pipi mama
"Kak.."panggil Dahlia juga
"Hai.."kataku sambil berusaha tersenyum padanya dan memeluknya juga Kim

Aku berjalan mendekati tante Jane
"Hai tante.."sapaku sambil perlahan memeluknya pelan
"Nak Kevin.. kapan baliknya?"tanya tante Jane
"Tadi pagi, tan.."jawabku
"Oh.. gimana pekerjaan kamu disana?"tanya tante Jane
"Semua berjalan lancar.. pertemuan tahunannya lancar, tan.."jawabku
"Baguslah.. sayang.. lihatlah siapa yang datang.."kata tante Jane pada Mila

Mila hanya menatapku dengan tatapan aneh. Mungkin dia asing melihatku. Perlahan aku duduk disampinya Mila.
"Hei, Mila.. lihat aku bawa apa.. ini bunga mawar merah, bunga kesukaan kamu.. kamu suka?"tanyaku

Mila hanya diam dan tetap menatapku
"Kamu lupa sama aku, Mil?"tanyaku

Dia masih tetap diam. Mungkin benar kata Aliando tadi, Mila benar-benar lupa akan semuanya
"Aku Kevin Julio Chandra.. CEO LDM, perusahaan terbesar di Jakarta.. dan kamu kamu sekretaris pribadi aku.. yang kemudian menjadi kekasihku sekarang.."jelasku
Mila tetap hanya diam. Seolah dia tak mempercayai kata-kataku ini.

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang