CHAPTER 80

4.1K 171 4
                                    

Selesai makan malam

"Papa.. bunda.. ayo dansa.."usul Kenzo
"Hah?!"kaget Mila
"Usul yang bagus, jagoan.."kata Aliando
"Iya tuh.. ide bagus.. ayo dong, kak.."tambah Dahlia

Aku membalas mereka dengan tersenyum. Mamaku dan mamanya Mila juga setuju dengan menganggukan kepala.

Perlahan aku pun bangkit dan berjalan mendekati Mila. Aku pun berlutut didepannya
"Berdansalah denganku, nona manis.."kataku sambil tersenyum pelan padanya
"Siapa? Siapa nona manis disini?"candanya pura-pura bingung
"Anda, nona.. Chubby.. berdansalah denganku.."kataku ulang sambil menjulurkan tanganku

Mila hanya tertawa melihat sikapku. Dia perlahan meletakkan tangannya ditanganku. Aku pun mengajaknya sedikit menjauh dari meja.

Kami pun mulai berdansa. Tanganku melingkar dipinggangnya dan tangannya melingkar dileherku. Kami berdansa mengikuti irama musik dan suasana disini sudah sangat terasa romantis.

Ya, malam ini kami pasti akan menjadi pusat perhatian kedua anggota keluarga kami. Tapi kami tak kaku, kan ini bukan pertama kalinya kami berdansa. Ini sudah yang kedua kalinya. Dan semua ini tetap karena permintaan Kenzo. Dia memang paling mengerti keinginan hatiku.

~POV Aliando~

Kami semua melihat kak Kevin dan kak Mila yang sedang berdansa disana. Romantis banget. Mereka benar-benar pasangan yang serasi.
'Andai aku juga punya kekasih yang cinta sama aku sama seperti kak Mila yang cinta sama kak Kevin.. kak Kevin memang jauh lebih beruntung dariku..'kataku dalam hati

Jangan tanya kenapa sikapku playboy. Ini semua karena aku pernah sekali terluka. Jadi, aku sekarang sangat hati-hati dalam memilih pasangan. Bukan maksud mempermainkan wanita, tapi aku tak mau terluka lagi.

Aku sih tak seperti kak Kevin yang terluka setelah menikah, tapi aku pernah terluka ketika aku jatuh cinta dengan seorang gadis dan gadis itu malah memilih laki-laki lain karena dia hanya menganggapku sahabatnya. Aku juga tak bisa menyalahkannya karena dia tak pernah tahu jika aku mencintainya. Itulah cinta pertamaku yang kelam.

Dan setelah itu, sifatku mulai berubah. Aku jadi sangat suka gonta-ganti pasangan. Maksudku adalah aku ingin memilih yang paling tepat, tapi sampai sekarang belum kutemukan. Kak Kevin selalu bilang padaku, seriuslah jika berpacaran, jangan suka menyakiti gadis.
Tapi ya, mau bagaimana lagi. Aku ingin yang terbaik. Mungkinkah ada gadis sebaik kak Mila lagi didunia ini? Mungkinkah ada gadis yang akan mencintaiku setulus kak Mila mencintai kak Kevin? Semoga ada.. aku ingin jodoh sebaik kak Mila.

Aku menggendong Kenzo kepangkuanku
"Papa sama bunda serasi ya?"bisikku pelan pada Kenzo
"Iya.. papa sama bunda cocok.. semoga bunda Mila jadi bundanya Kenzo.."kata Kenzo
"Iya.. om Ali juga harapnya kek gitu.. semoga kak Mila jadi bagian keluarga kita ya.."balasku

~POV Kevin~

"Mila.."bisikku

Dia menatapku heran
"Kenzo akan ulang tahun 1 minggu lagi.."kataku
"Oh ya.. bagus dong.."balasnya
"Ya.. memang bagus.. tapi aku bingung.. aku tak tahu mau kasih dia hadiah apa.. ada ide?"tanyaku
"Terserah kamu dong.. kan kamu papanya.. menurut kamu, hadiah apa yang dia mau.."jawab Mila
"Entahlah.. aku juga gak tahu dengan pasti.. rencananya pestanya akan dirayakan disebuah hotel.. tapi itu hadiah dari mama.. bukan dari aku.."kataku
"Ya sudah.. kamu tanyakan saja apa maunya Kenzo.. nanti kamu tinggal turuti saja keinginannya.. anggap hadiah untuk ulang tahunnya.."usul Mila
"Ide bagus.. thanks, Chubby"kataku
"Apaan sih.. siapa coba yang Chubby.."balasnya sambil tertawa
"Ya kamu lah.. tuh lihat pipinya chubby banget.."ledekku
"Enak aja.."katanya sambil memukul lenganku pelan
Kami tetap berdansa. Dan perlahan kucium keningnya.
"I love You, Chubby.."bisikku
"I love You too.."balasnya pelan

~POV Sahila~

Malam ini, aku, Rico dan Evellyn makan malam diluar. Entah kenapa, tapi tadi Rico tiba-tiba mengajakku dan Evellyn makan malam diluar.

Kami akhirnya tiba disebuah restoran.
"Malam.."sapa si pelayan
"Malam.. maaf, kenapa malam ini agak sepi?"tanya Rico
"Oh, ya.. setengah restoran ini disewa.. makanya cuma sisa setengahnya saja.."jawab si pelayan
"Disewa?"kagetku
"Ya.."jawabnya
"Sama siapa?"tanya Evellyn
"Itu.."jawabnya sambil menunjuk kesebuah keluarga yang duduk disana.

Keluarga Kevin? Aku kaget ketika melihat keluarganya Kevin disana. Jadi, ternyata keluarganya Kevin yang menyewa setengah dari restoran ini. Tapi mereka dengan siapa? Ada beberapa diantara mereka yang ku tak kenal.

Tapi kemudian semuanya terjawab ketika aku melihat Kevin dan Mila yang sedang berdansa disana. Kutebak orang yang rak kukenal itu mungkin keluarganya Mila. Mereka sedang ada acara keluarga.
"Itu Kevin sama Mila, kan?"tanya Rico membuyarkan lamuanku
"Iya.."jawabku

Berat sekali hatiku melihat itu semua. Tapi aku tak bisa menyalahkan mereka. Baik Kevin maupun Mila tak ada yang salah. Justru aku yang salah dalam hal ini. Karena aku, Kevin terluka. Dan sekarang Kevin telah mencintai yang lain. Tak ada yang bisa kulakukan sekarang.
"Mereka sepertinya ada urusan keluarga disini.."kata Rico
"Mungkin mereka sedang membicarakan hubungan Kevin dan Mila.."balasku dengan berat hati
"Jika tak kuat, kita ke restoran yang lain saja ya.."usul Rico

Aku hanya membalasnya dengan mengangguk kepalaku, tanda aku menyetujui usul Rico.

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang