CHAPTER 89

3.6K 164 3
                                    

Aku membalas menatapnya
"Kamu benar-benar telah melupakanku?"tanyaku seraya menahan luka dihatiku

Perlahan Mila memegang kepalanya. Dia mulai mengerang kesakitan. Semuanya pun panik termasuk aku.
"Mila.. cukup.. kamu tak perlu memaksa untuk ingat lagi.."kataku tak tega melihatnya yang kesakitan karena berusaha mengingat semuanya.

Kuletakkan mawar merah tersebut dimeja. Dan aku langsung berjalan keluar dari kamarnya Mila.

Diluar.

Aku berdiri sambil menyandarkan kepalaku dipintu.
"Apa yang harus kulakukan sekarang? Kenapa ini semua harus terjadi?"kataku pelan sambil mulai menangis.

Air mata yang sudah kutahan sedari tadi akhirnya tumpah juga. Aku tak kuasa menahan luka ketika melihatnya. Bukan hanya karena dia yang telah melupakanku tapi juga melihat penderitaan.

Aliando keluar juga. Dia melihatku sedang menangis. Perlahan dirangkulnya diriku
"Kak.."panggilnya pelan
"Kenapa ini semua harus terjadi, Ali? Kenapa semuanya harus menimpa Mila dan gua? Gua sayang dia.. gua cinta dia.. bagaimana bisa gua tega melihatnya menderita seperti ini.. apa ini semua adalah hukuman untukku.."kataku sambil terus menangis.
"Ini semua sebuah cobaan, kak.. cobaan buat loe dan kak Mila.. Tuhan sekarang sedang menguji kekuatan cinta kalian.. loe harus kuat, kak.. gua yakin loe bisa.."kata Aliando

Ya, mungkin ini saatnya aku berjuang untuk Mila. Ini saatnya aku menguji kekuatan cinta kami. Tuhan pasti ingin membuat kami semakin saling mencintai setelah cobaan ini. Walau ini cobaan yang sangat berat untukku

*SKIP*

Semuanya sudah pulang. Hanya tinggal aku yang tetap menemani Mila dirumah sakit.

Aku duduk disamping Mila yang sedang tidur. Kutatap wajahnya dengan sangat dalam. Kuelus pelan wajahnya.
'Senyuman itu telah hilang.. dan aku yang telah menyebabkan senyuman itu hilang.. apa mungkin aku bisa melihat senyumanmu, Mila?'kataku dalam hati

Dan entah kenapa tiba-tiba saja air mataku mengalir keluar tanpa bisa ditahan.

Perlahan mata Mila terbuka. Dia menatapku. Aku sedikit kaget dan langsung menyeka air mataku.
"Hei.."sapaku mencoba kuat

Dia tetap hanya diam saja. Sedari tadi, sejak aku datang kesini, Mila belum bicara apapun padaku. Apa seasing itukah aku dimatanya kini?
"Aku tak memaksa kamu mengingat semuanya.. karena walau kamu tak mengingatku.. aku mengingat semuanya.. semuanya dengan sangat jelas, Mila.. aku tahu betapa aku mencintaimu dan aku juga tahu betapa kamu mencintaiku.. jadi bukan masalah jika kamu tak mengingatku sekarang.. dan juga tak mencintaiku kini.. tapi biarlah aku mencintaimu selalu.. biarlah cintaku yang menuntun kamu untuk mengingat semuanya lagi.."kataku pelan sambil mengelus pelan pipinya

Mila hanya diam
"Istirahatlah.. ini sudah malam.. aku akan jalan-jalan keluar sebentar untuk mencari angin sebentar.."kataku sambil tersenyum pelan padanya

Aku pun bangkit dan berniat untuk berjalan keluar. Namun, tiba-tiba Mila menahan pergelangan tanganku.

Aku pun menoleh, menatapnya.
"Maaf, jika aku membuatmu terluka.. maaf karena aku membuatmu menangis.. walau kini aku lupa siapa kamu, tapi bisa kurasakan jika kamu sangat tulus padaku.. jika memang benar katamu kalau aku ini adalah kekasihmu.. maka dulu aku pasti adalah gadis yang sangat beruntung karena dicintaimu.."katanya pelan akhirnya

Aku tersenyum bahagia. Akhirnya aku bisa mendengarnya berbicara padaku.
"Bukan hanya dulu.. selamanya aku akan mencintaimu.. dan aku yakin aku mampu mengembalikan semuanya.. semua ingatanmu tentangku, tentang kita.."kataku

Perlahan kucium keningnya. Air mataku jatuh begitu saja dari mataku
"I will always love you.."kataku disela kecupanku dikeningnya

Perlahan kulepas ciuman itu dan aku memutuskan untuk keluar dari kamarnya sebelum aku menangis lagi didepannya

~POV Mila~

Aku melihat punggung pria yang mengaku adalah kekasihku itu berjalan keluar. Jujur, aku tak terlalu yakin dia adalah kekasihku, karena ingatanku yang hilang. Tapi entah kenapa, aku bisa merasa begitu nyaman didekatnya. Hatiku seolah memberitahuku bahwa aku memang telah melupakan banyak hal yang mungkin berharga
"Apa hal yang kulupakan adalah hal yang sangat penting dalam hidupku? Dan apa benar, hilangnya ingatanku ini telah melukai laki-laki itu? Apa dulunya aku sangat mencintainya? Tapi kenapa aku bisa melupakan semua itu?"kataku pelan

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang