CHAPTER 82

3.9K 179 6
                                        

*SKIP*

Aku akhirnya sampai dirumah juga. Perlahan aku berjalan masuk kedalam. Langkah kakiku terhenti ketika melihat Aliando duduk disofa diruang tamu.

Aku berjalan menghampirinya dan kemudian duduk disampingnya
"Belum tidur, Ali?"tanyaku
"Eh, kak.. baru pulang?"tanyanya
"Iya.."jawabku

Kusandarkan kepalaku kepinggiran sofa dan kemudian menutup mata. Aku menghela napas. Menunjukkan betapa lelahnya hatiku ini, walau juga ada rasa bahagia.

"Loe kenapa, kak? Berantem?"tanya Aliando sambil menepuk pelan pundakku
"Gak.. gak apa-apa kog, Ali.."jawabku bohong
"Jangan coba bohongi gua, kak.. gua ini adik loe kali.. mana bisa loe bohongi gua.. ada apa? Cerita dong.."bujuk Aliando

Perlahan kubuka mataku. Mataku hanya fokus menatap lampu yang menyinari seisi ruangan tamu ini
"Hanya sebuah ketakutan dihati gua.. kembalinya Sahila akan menjadi malapetaka untuk gua dan Mila.."kataku

Aliando hanya diam saja. Seolah dia tak tahu bagaimana menghadapi masalahku juga
"Apalagi sekarang, dia berharap supaya bisa bersatu lagi dengan gua.. Kenzo juga menjadi salah satu hal terberat untuk gua putuskan sekarang.. loe tahu kan, betapa Kenzo mengharapkan gua dan Sahila bersatu lagi.. walau akhir-akhir ini udah mulai berkurang semenjak Mila muncul dalam kehidupan kami.."jelasku
"Sebenarnya ini semua hal yang sederhana, kak.. cuma satu hal saja kuncinya.. percaya sama kata hati loe.. hati loe mampu memilih yang paling tepat buat loe.. ini saran dari gua.. udah malam, gua masuk kekamar dulu ya.. loe juga istirahat, kak.."kata Aliando sambil berjalan masuk kekamarnya

Aku duduk terdiam disofa. Aku memegang dadaku sendiri. Terlintas bayangan kata-kata Aliando tadi.
"Hatiku dan diriku sama.. hanya akan memilih Mila.."kataku pelan

*SKIP*

Hari-hariku berlalu dengan cepat. Setiap harinya kulalui dengan sedikit rasa cemas dihatiku. Cemas akan kehilangan Mila.

Tapi semuanya kulalui dengan senyuman. Ya, semuanya karena Mila.

Diruang kerjaku.

Aku baru selesai menanda tangani beberapa berkas. Mataku sedikit lelah karena membaca setiap berkas tersebut sebelum menanda tanganinya. Aku pun berjalan kearah jendela, memandang keluar jendela.

Tiba-tiba,
'Tok! Tok! Tok!'suara ketukan pintu ruanganku
"Masuk.."kataku

Dia pun berjalan masuk. Aku tak menoleh kebelakang sama sekali. Dia sepertinya mengambil sesuatu dari mejaku.
"Aku ambil ya berkasnya.."katanya

Suara yang kukenal. Aku pun menoleh dan tersenyum pelan padanya
"Kenapa tak menyapaku dulu sebelum keluar lagi?"tanyaku
"Jangan sekarang, oke? Ini dikantor.. dan aku agak sibuk hari ini.."jawabku

Aku berjalan mendekatinya dan kemudian perlahan memeluk pinggangnya
"Aku ini yang bos atau kamu yang bos? Kenapa kamu lebih sibuk dari aku, huh?"candaku

Dia membalasku dengan melingkarkan tangannya dileherku
"Aku ini kekasih bos.. jadi menurutmu, aku yang bos atau kamu yang bos?"tanyanya

Perlahan kudekatkan wajahku kewajahnya. Niatnya sih menciumnya, namun langsung ditahannya dengan tangannya.
"Stop.. jangan disini, oke? Ini kantor.. nanti kalau ada yang lihat, kan bahaya.."katanya sambil melepas tangannya dari leherku

Aku pun terpaksa melepas pelukanku dari pinggangnya.
"Oke.. but, wait.. I have something for you.."kataku sambil mengambil sesuatu dari laciku

Kuserahkan sebuah undangan untuknya
"Undangan untuk ulang tahunnya Kenzo.. datanglah.."kataku
"Oke.. oh ya, hadiah apa yang diminta Kenzo? Kamu sudah tanyakan?"tanyanya

Aku diam dan memalingkan wajahku darinya. Perlahan berjalan menjauh dan kemudian duduk dikursiku
"Sudah.."jawabku pelan
"Terus.. hadiah apa yang diminta?"tanya Mila penasaran
"Kurasa jika kamu tahu, apa permintaannya, kamu tak akan mau tahu seperti ini.."kataku
"Sahila?"tebaknya
"Ya.. Kenzo ingin aku mengundang Sahila ke acara ulang tahunnya.."kataku
"Lalu, apa rencanamu?"tanya Mila
"Entahlah.. ini ada undangan untuknya.. tapi aku masih bingung, apa aku harus memenuhi permintaannya Kenzo? Bukan apa-apa.. tapi jika dia minta yang lain, pasti akan kuberikan, namun dia kini meminta mamanya agar hadir diacara ulang tahunnya.. ini sulit untuk kupenuhi.."kataku mulai frustasi

Perlahan Mila mengenggam tanganku
"Jika ini memang keinginan Kenzo, maka kabulkan sajalah.. ini pertama kalinya kan dia merayakan ulang tahunnya bersama dengan mamanya.. kasihan jika permintaannya ini tak kamu kabulkan.."katanya
"Tapi Mila.."
"Aku tidak akan apa-apa.. asalkan aku tahu kamu cinta sama aku, maka aku tak akan terluka hanya karena hal sepele seperti ini.."katanya

Aku bisa melihat kesedihan dan juga kecemasan dimata Mila juga. Tapi dia berusaha membohongiku. Aku tahu dia melakukan ini untuk membuat Kenzo senang dan juga agar aku bisa membuat putra kesayanganku itu bahagia. Aku sangat menghargai pengorbanan Mila. Aku janji, aku akan jaga perasaannya.

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang