CHAPTER 02

8.8K 261 5
                                    

~POV Kevin~

Aku sedang mempelajari berkas-berkas untuk meeting nanti siang. Tiba-tiba,

'Tok! Tok! Tok!'suara ketukan pintu ruanganku

"Masuk.."kataku

Yuni (bagian HRD) dan seorang gadis berjalan masuk ke ruanganku. Aku berhenti melihat berkas dan menoleh pada mereka.

"Permisi pak.. ini ada calon sekretaris pribadi pak Kevin.."kata Yuni

"Tapi tadi pagi kamu bilang belum ada pengganti.."ketusku

"Ya pak.. tapi dia baru di interview tadi.. belum tentu menjadi sekretaris kog.."katanya

Aku melihat kearah gadis yang dibilang akan jadi sekretarisku. Dia masih cukup muda.

"Yuni.. tinggalkan ruangan ini.."kataku

"Baik pak.."balasnya

Yuni pun berjalan keluar.

Kini diruangan ini hanya ada aku dan calon sekretarisku. Dia masih berdiri didekat pintu. Aku menatapnya.

"Apa kamu mau saya wawancara sambil berdiri?"tanyaku

"Oh.. maaf pak.."katanya sambil berjalan dan duduk dikursi, tepat dihadapanku.

Aku melihat penampilannya. Rapi.

"Apa kamu bawa data dirimu?"tanyaku

"Ada pak.. ini.."katanya sambil memberikanku berkas data dirinya

Aku membaca semua datanya. Selesai kubaca, kututup dan kukembalikan padanya.

"Jadi, saya boleh panggil anda dengan sebutan apa?"tanyaku.

"Mila, pak.."jawabnya

"Baik Mila.. besok pagi datang kerumah saya jam 7 pagi.. saya akan kasih tahu semua tugasmu.."kataku

"Tapi kan besok hari minggu pak?"tanyanya.

Aku menatapnya tajam.

"Saya paling tidak suka ada pengawai yang melawan perintah saya.."kataku dengan nada tinggi.

"Maaf pak.."balasnya

Aku berdiri dan kemudian berjalan kearahnya. Kemudian kudekatkan wajahku ke wajahnya. Dia terlihat sangat gugup saat ini.

"Saya atasanmu.. saya berhak untuk memintamu datang kapan saja dan dimana saja.. karena kamu sekretaris pribadi saya.. kamu harus selalu ada saat saya butuh kamu.. ngerti?"bisikku pelan

Dia hanya menggangguk pelan. Aku tersenyum pelan. Kemudian kujauhkan wajahku darinya.

"Sekarang kamu boleh pulang.. dan temui saya di alamat ini.."kataku sambil menyerahkan kertas yang berisikan alamat rumahku.

"Ba.. baik.. pak.."jawabnya gugup.

Dia pun berdiri dan kemudian berjalan keluar meninggalkan ruanganku.

~POV Mila~

Aku berdiri terpaku didepan pintu ruangan pak Kevin.

'Astaga! Apa yang tadi kupikirkan? Aku kira dia mau menciumku. Tadi.. wajah kami.. itu terlalu dekat. Astaga! Wajahku pasti sudah sangat merah. Memang sih pak Kevin ganteng, tapi sayang sikapnya tadi dingin banget, killer. Ah! Udah ah! Ngapain aku mikirin dia.. pokoknya besok aku ke rumahnya dulu.. mimpi apalah aku semalam, sampai-sampai dapat alamat CEO perusahan sebesar ini..'kataku dalam hati

Aku pun berjalan pulang.

*SKIP*

Aku menunggu angkot dipinggir jalan.

"Aduh.. mana nih angkot.. kog gak ada angkot sih dari tadi.."kesalku sendiri

Tiba-tiba, sebuah motor berhenti didepanku. Laki-laki itu membuka helmnya dan tersenyum pelan padaku.

"Ricky.."panggilku sambil membalas senyumannya.

"Mil.. loe dari mana? Terus mau kemana?"tanyanya.

"Gue habis di interview di perusahaan LDM.. sekarang gue baru mau pulang.."jawabku

"Hah?! Loe interview di LDM?! Serius loe Mil?!"kagetnya

"Iya.. emang kenapa, Ky?"tanyaku heran

"Mil.. hebat banget sih loe.. itu kan perusahaan besar.. loe lamar disana jadi apa emangnya?"tanya Ricky

"Jadi sekretaris pribadinya CEO.."jawabku dengan bangga

"Sekretaris pribadi?! Terus loe diterima?"tanyanya lagi

"Gak tau deh.. tapi gue disuruh besok kerumahnya.. katanya dia bakal kasih gue tugas besok.."jawabku.

"CEO nya cowok apa cewek?"tanya Ricky lagi

"Ngapain loe mau tahu? Apa urusannya coba?"balasku

"Ya gak apa-apa.. gue kan cuma mau tahu doang.."jawabnya

"Cowok.."kataku kemudian

"Oh.. pasti ganteng kan.. makanya loe wajahnya berseri-seri gitu.."katanya

"Apaan sih loe Ky.. loe jealous?"tanyaku

"Iih.. jealous.. ngapain gue jealous? Emangnya loe siapanya gue?"katanya

"Udah ah.. gak usah bahas lagi.. Ky, anterin gue pulang yuk.."pintaku

"Ya udah.. yuk naik.."balasnya.

"Makasih.."kataku senang.

Aku pun naik ke motornya Ricky.

"Pegangan ya.. awas jatuh.."katanya

"Iya.."balasku sambil memeluk Ricky dari belakang karena takut jatuh.

Ricky pun melajukan motornya kerumahku.

TO BE CONTINUED..

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang