Aku sudah mulai pasrah sama apa yang akan terjadi padaku.
'Tolongin aku Kevin.. tolong..!'kataku dalam hati
~POV Kevin~
Aku dan satu klienku duduk menunggu Mila dan satu klien lainnya. Mereka tadi sama-sama ijin ke toilet. Namun, sampai sekarang mereka belum balik juga.
Tiba-tiba, terdengar suara teriakan perempuan
"Tolong..!"
"Mila.."kataku pelan seolah aku bisa mendengar suara teriakan Mila.
Aku langsung berlari kearah toilet. Terlihat klienku sedang berusaha mencium Mila. Aku langsung berlari kearah mereka.
BRUG!!
Sebuah tonjokkan keras kulayangkan ke wajah klienku tersebut. Dia terjatuh.
Mila langsung memelukku erat.
"Aku takut.."katanya sambil menangis
"Ssstt.. tenanglah.. sekarang kamu aman.."kataku
Klienku tadi pun bangkit.
"Berani sekali anda memukul saya.. apa anda sudah tidak menginginkan kontrak kerjasama dari saya?!"bentaknya
Aku menatapnya tajam.
"Saya tidak pernah takut jika harus kehilangan kontrak kerjasama dengan anda.. saya bahkan merasa jijik jika harus memiliki kontrak kerjasama dengan orang seperti anda.. perusahaan saya juga tidak akan rugi jika kehilangan klien seperti anda.. lebih baik anda pergi sekarang.. sebelum saya melaporkan anda ke pihak berwajib.."bentakku balik
Dia hanya menatapku tanpa berkata apapun. Aku pun merangkul Mila dan mengajaknya keluar.
Langkah kami terhenti dimeja kami tadi. Kuambil jasku dan juga berkas-berkas perusahaanku.
"Ada apa ini?"tanya klien yang satunya lagi
"Saya batalkan kontrak kerjasama dengan perusahaan anda.."kataku
"Tapi kenapa?"tanyanya
"Maaf.. tapi saya gak bisa bekerja sama dengan orang-orang yang tak bermoral.."kataku
Aku pun memakaikan jasku pada Mila. Kulihat Mila masih shock dan menangis pelan.
"Ayo.. kita balik ke perusahaan.."kataku pada Mila pelan
Dia hanya mengangguk pelan.
Aku pun membawa Mila kemobil.
"Apa yang terjadi, pak?"tanya pak Anto.
"Bukakan pintu mobil.."jawabku
"Baik pak.."balasnya
Aku pun membawa Mila masuk kemobil. Dia masih terlihat ketakutan.
Dimobil,
Mila menatap keluar jendela. Kulihat matanya terlinang air mata.
Perlahan kugenggam tangannya.
Dia pun menoleh kearahku.
"Maaf.. udah buat kamu takut.."kataku pelan sambil kuusap air matanya.
"Gak apa-apa.. thanks.. tadi kamu udah datang buat nyelematin aku.."balasnya
"Sudah kewajiban untukku menyelamatkan semua karyawanku.."ucapku
Dia hanya membalas dengan senyuman pelan.
'Aku bahkan tidak bisa bayangkan kalau sampai tadi aku telat. Laki-laki kurang ajar itu pasti berbuat tidak sopan padamu. Entah kenapa, tapi aku panik saat mendengar suara teriakkanmu. Aku takut kamu kenapa-kenapa. Rasa apa ini?'kataku dalam hati
*SKIP*
~POV Mila~
Sesampainya diperusahaan,
Kevin membawaku turun dari mobil. Aku sangat merasa tenang ketika Kevin disampingku seperti ini. Seolah rasa takutku tadi sudah lebih berkurang.
Kami pun berniat masuk. Tiba-tiba, sebuah motor tiba. Kami pun menoleh. Ternyata itu Ricky. Dia turun dari motornya dan langsung berjalan kearahku.
"Mil.. loe kenapa? Kog wajah loe ketakutan gitu..?"tanya Ricky.
"Ky.. gue takut banget.."kataku sambil langsung memeluknya.
Aku menangis tersedu-sedu dalam pelukannya. Bagiku, Ricky adalah seorang kakak yang selalu bisa membuatku merasa aman didekatnya. Semua masalahku pasti kuceritakan padanya. Dan dia selalu memberikanku solusi dari semua masalahku.
Perlahan dilepasnya pelukanku.
"Mil.. loe kenapa sih? Hah?! Apa yang buat loe takut? Siapa yang gangguin loe? Bilang sama gue.. biar gue hajar tuh orang.."kata Ricky.
"Tadi.. ada yang.. hampir cium gue, Ky.."kataku sambil terus menangis pelan.
Kulihat dia shock ketika mendengarnya.
"Siapa? Siapa yang berani lakuin itu sama loe, Mil..?! Bilang sama gue.."katanya dengan nada tinggi
Aku hanya diam saja. Aku tak ingin Ricky kenapa-kenapa. Karena jika dia tahu, Ricky pasti akan menemui klie Kevin tadi. Dan aku takut dia akan terluka ditangan klien Kevin tadi.
"Siapa Mil?!"tanyanya lagi sambil membentakku.
Aku masih diam saja. Kemudian Ricky menatap kearah Kevin dengan tajam.
"Pasti dia kan.."kata Ricky sambil menunjuk kearah Kevin dan berjalan menghampirinya.
TO BE CONTINUED..

KAMU SEDANG MEMBACA
IS THIS LOVE?
Любовные романыSeorang pengusaha sukses, punya kekayaan berlimpah, terlahir dengan wajah yang tampan Bertemu seorang gadis cantik dan polos yang ingin menjadi sekretaris pribadiku. Awalnya aku mengira dia sama seperti gadis lainnya, hanya menginginkan hartaku. Han...