CHAPTER 84

3.8K 177 5
                                    

Aku pun menatap Kenzo
"Tapi sayang.."tahanku
"Sekali saja, pa.. sebentar saja.."pinta Kenzo
Aku menatap Mila seolah mengatakan padanya, Maaf.

Perlahan aku menatap Sahila. Sahila pun berjalan mendekat. Kupegang pelan tangannya dan dia membalasnya.

Kami pun memulai berdansa. Dan terlihat wajah Kenzo yang senang. Namun, tidak dengan Mila dan aku.
"Terima kasih.."ucap Sahila pelan disela dansa kami
"Ini bukan keinginanku.. kamu tahu kan, aku memiliki orang yang telah kucintai dan dia bukan kamu lagi.. aku hanya tidak ingin mengecewakan Kenzo dihari ulang tahunnya.."kataku sambil memalingkan wajahku darinya.

Mataku hanya terus menatap Mila yang berdiri agak jauh dari kami. Matanya menunjukkan kesedihannya.

Karena tidak hati-hati, kaki Sahila tersandung dengan kakiku. Dia hampir jatuh dan langsung kutangkap. Refleks, dia menarik leherku dan yang tak seharusnya terjadi, terjadi. Bibir kami bersentuhan karena tarikannya pada leherku.
Aku kaget begitupun Sahila.

~POV Mila~

DHEG!!

Jantungku terasa akan berhenti berdetak melihat semua yang sedang terjadi disana. Melihat kekasihku berciuman didepan sana dengan gadis lain.

Aku tahu ini bukan disengaja tapi entah kenapa hatiku ini tak bisa diajak kompromi.

Aku tak bisa lagi melihat ini. Aku pun memutuskan untuk berlari keluar sebelum kekacauan nanti terjadi disini karena hatiku sudah sangat panas sekarang.

Aku berlari sekuat aku bisa lari. Aku meninggalkan acara Kenzo. Karena aku benar-benar sudah tak kuat.

~POV Kevin

Aku langsung mendorong agar ciumanku dan Sahila lepas.
"Maaf.."katanya setelah ciuman kami lepas

Aku masih menatap antara ingin marah atau tidak. Aku tahu itu tak disengaja tapi kenapa harus ciuman.

Kenzo menatap aku dan Sahila tanpa berkata apapun seolah dia sama terkejutnya denganku pada apa yang baru saja terjadi.

Aliando berlari kearahku.
"Kak.. kak Mila lari keluar.."kata Aliando padaku

Aku langsung menoleh kesamping, tempat tadi Mila berdiri. Benar, kata Aliando, Mila tidak ada disana.

Aku langsung berlari keluar tanpa mempedulikan jika acara ini belum selesai.

Diluar,

Aku berlari kesana kemari untuk mencari Mila. Aku tahu Mila terluka bahkan mungkin sangat terluka.
"Mila..! Mila.. kamu dimana?! Mila..!"teriakku keras

Aku terus mencari walau hasilnya tetap nihil.
"Apa mungkin Mila pulang?"kataku pelan

'Maafkan aku Mila.. maaf karena aku sudah melukai kamu lagi. Ini kedua kalinya aku melukai Mila.. ah.. tidak! Ini ketiga kalinya.. harus berapa kali lagi aku melukainya lagi.. kenapa aku begitu bodoh.. menyakiti gadis yang kucintai..'kataku dalam hati dengan kesal

Aku tetap melanjutkan untuk mencari Mila. Tapi langkah kakiku terhenti ketika mendengar suara klakson dan
"Aahhhh...!!!"

Suara teriakkan seorang gadis yang sangat keras. Aku langsung berlari kearah suara tadi.

Terlihat banyak orang disana. Mereka seperti mengerumuni sesuatu. Sepertinya telah terjadi kecelakaan. Kakiku seketika lemas.
"Mila.."kataku pelan

Aku langsung berlari kearah kerumunan itu. Terlihat seorang gadis tergeletak penuh darah dikepalanya. Gadis yang sangat kukenal. Gadis yang sedang kucari tadi. Gadis yang kukhawatirkan sedari tadi.

Aku langsung mendekatinya.
"Mila.. bangun.. Mila..!!"kataku pelan hingga menjadi sebuah teriakkan. Sebuah teriakan ketakutan.

*SKIP*

Dirumah sakit.

Aku mengantar Mila kerumah sakit. Mila langsung dibawa keruang UGD.

Aku terkulai lemas dibangku tunggu. Bajuku, tanganku, semuanya penuh darah.

Darah.. begitu banyak darah yang mengalir keluar dari kepala Mila tadi. Aku takut.. aku takut terjadi sesuatu pada Mila.

'Tuhan, tolong kau selamatkan Mila.. Tuhan.. kumohon.. jangan kau ambil dia dariku.. aku tahu aku salah.. aku tahu aku yang telah melukaimu.. tapi kumohon.. biarkan dia tetap disisiku.. aku masih membutuhkannya.. aku masih ingin mencintainya.. kumohon Tuhan.. aku boleh kehilangan apapun.. tapi tidak dengan Mila.. aku mohon..'kataku dalam hati

Rasa takut semakin menguasai hatiku. Air mataku pun tak bisa kutahan. Aku menangis dalam ketakutanku. Ketakutan akan kehilangan Mila.

Aku masih menunggu disini. Menunggu entah berapa lama. Mila masih ditangani didalam sana. Hanya ada rasa cemas, panik, takut dan marah yang kurasakan kini.

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang