CHAPTER 130

3.7K 158 6
                                    

*SKIP*

Ruang rawat

Aku duduk bersandar ditepi tempat tidurku. Mama sedang berdiri disampingku dan mengupas apel
"Kamu mau apel, sayang?"tanya mama
Aku hanya menggeleng pelan

Bayangan penjelasan Aliando tadi membuat air mataku
'Kak Kevin yang mendonorkan sebagian hatinya untuk kak Mila.. awalnya dokter sudah memperingatkan kalau ini bisa sangat berbahaya.. tapi kemudian kak Kevin bilang, demi kak Mila.. dia gak takut.. dan ternyata dugaan dokter itu tepat sekali.. saat operasi sudah selesai.. kak Mila juga sudah melewati masa kritis.. tiba-tiba saja, detak jantung kak Kevin melemah.. dia juga sempat muntah darah.. dokter mengatakan terjadi komplikasi pada kak Kevin.. bahkan detak jantungnya sempat berhenti.. tapi akhirnya dokter berhasil mengembalikan detak jantung kak Kevin.. walau sampai sekarang, kondisi kak Kevin masih kritis dan sangat lemah.. kami bahkan gak tahu berapa lama kak Kevin akan ada didalam ICU..'

Air mataku benar-benar mengalir keluar dari pelupuk mataku. Rasanya begitu menyakitkan kala aku tahu Kevin seperti ini hanya demi aku.

Mama pun perlahan duduk disebelahku. Mama menyeka air mataku
"Kenapa kamu nangis, sayang?"tanya mama
"Kenapa kalian biarkan Kevin lakuin itu? Kenapa kalian gak melarangnya? Ini sangat menyakitkan, ma.. percuma kalau Mila sehat tapi Kevin malah seperti ini.. ini sangat menyakitkan, ma.."ucapku terus terisak

Mama pun perlahan memelukku
"Ini semua bukti betapa Kevin mencintaimu, Mila.. dia bahkan rela terluka hanya demi kamu.."kata mama
"Tapi dengan dia melakukan ini.. dia membiarkan dirinya sendiri terluka.. aku seperti tertusuk pisau bertubi-tubi, ma.."kataku
Mama berusaha menenangkanku dengan terus mengatakan Kevin pasti sembuh.

~POV Aliando~

Aku berdiri mematung didepan kamar rawat kak Mila. Entah kenapa, tapi tiba-tiba air mataku mengalir keluar begitu saja.
'Loe harus sembuh kak.. loe harus sadar.. banyak yang terluka karena loe, kak.. termasuk kak Mila..'kataku dalam hati

Perlahan aku berjalan pergi meninggalkan ruang rawat kak Mila.

*SKIP*

~POV Mila~

Aku berjalan perlahan masuk kedalam ruang ICU setelah mengganti baju steril. Terlihat Aliando disana, sedang duduk disamping Kevin yang masih terbaring lemah.

Perlahan aku berjalan mendekatinya.
"Aliando.."panggilku pelan

Aliando langsung menoleh menatapku. Dia segera menyeka air matanya
"Kak Mila.."panggilnya pelan

Aku hanya menatap Kevin yang masih terbaring lemah disana. Terdapat selang oksigen yang terpasang disana. Wajahnya sangat pucat
"Kenapa Kevin bisa sepucat ini?"tanyaku perlahan menahan air mataku yang sudah berada diujung pelupuk mataku
"Dia sudah beberapa kali memuntahkan darah.. ada komplikasi saat operasi tersebut.. dokter mengatakan akan terus memantau kondisinya.."jelasnya

Aku berdiri terpaku melihatnya. Rasanya aku ingin menangis sekuat-kuat jika tak mengingat bahwa ini ruang ICU
"Duduklah, kak.."katanya padaku sambil menuntunku untuk duduk

Setelah itu, bisa kurasakan Aliando berjalan keluar, meninggalkanku disini sendiri bersama Kevin

Perlahan kuraih tangannya. Kugenggam kuat tangannya hingga jari-jariku menyatu sempurna dengan tangannya. Ada begitu banyak selang yang terpasang pada tangannya. Ini benar-benar sangat menyakitkan
"Kenapa kamu lakuin ini? Kenapa aku harus sembuh tapi kamu malah yang terluka seperti ini? Kenapa tak kamu biarkan saja aku yang terluka..?"kataku pelan disela tangisku

'Kumohon Tuhan.. berikan aku satu kesempatan lagi untuk mencintainya.. berikan aku satu kesempatan lagi agar aku menebus semua kesalahanku padanya.. aku tahu aku telah menyakitinya.. bahkan sangat menyakitinya.. tapi Tuhan.. aku benar-benar takut untuk menerima kenyataan jika aku harus hidup tanpa ada dia lagi disisiku.. tanpa ada dia yang tersenyum tulus padaku.. tanpa ada dia yang mencium kening dan bibirku.. tanpa ada dia yang memberikan seluruh cintanya padaku.. aku berjanji padamu.. tak akan kusia-siakan kesempatan itu.. jadi kumohon.. kembalikan Kevin-ku padaku.. kumohon Tuhan..'kataku dalam hati

Air mataku perlahan mengalir begitu saja dari pelupuk mataku. Aku pun bangkit dan mencium keningnya pelan. Dan air mataku lolos begitu saja dan menitik dikeningnya.
"Aku mencintaimu.. dan aku akan menunggumu sadar.."bisikku pelan

Tiba-tiba saja, kulihat ada genangan air mata diujung matanya yang tertutup.
"Kevin?!"panggilku pelan

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang