CHAPTER 66

3.6K 191 7
                                    

*SKIP*

Waktu pun berlalu dengan cepat. Aku dan Mila akhirnya tiba di kota Verona, kota terakhir yang akan kami kunjungi selama liburan di Italia ini. Dan juga, kota inilah yang akan jadi saksi keberanianku menyatakan semuanya pada Mila.

Aku dan Mila telah mengunjungi 4 kota lainnya, yaitu Venice, Milan, Roma, dan Florence. Dan selama mengunjungi keempat kota tersebut, kami juga telah mengunjungi beberapa tempat bersejarah dan indah disana. Aku sangat menghargai dan menikmati saat-saat itu, saat-saat dimana aku dan Mila bersama.
Dan semuanya akan terjawab disini, Verona.

Dibalkon.

Aku sedang menelpon.
"Please prepare everything, we will get there soon. And I want to be successful.."kataku pada seseorang disana.
"Okay, sir.."balasnya
Aku pun menutup telponnya.

'Semoga semuanya berjalan sesuai rencana dan harapanku.. aku tahu, kamu pasti memiliki rasa yang sama untukku.. semuanya telah kubuktikan lewat kebersamaan kita selama seminggu ini.. dan kuharap kamu tak mengecewakanku hari ini..'kataku dalam hati.

*SKIP*

Aku dan Mila berjalan menyusuri pinggir jalanan kota Verona.
"Kevin.."panggil Mila
"Ya?"balasku
"Kita mau kemana? Bukannya kamu bilang sudah tak ada tempat yang akan kita kunjungi lagi karena semuanya sudah kita kunjungi kemarin?"tanyanya
"Ya.."jawabku singkat
"Terus.. sekarang kita mau kemana?"tanyanya
"basta solo una piacevole passeggiata..'jawabku dengan bahasa Italia
"Hah? Apa kamu bilang? Aku gak ngerti.."katanya bingung
"Maksudku.. aku hanya ingin berjalan santai.. temani aku.."jelasku
"Oh.."balasnya

Langkah kaki kami pun berhenti kala kami melihat adanya keramaian didepan sana.
"Ada apa itu? Kenapa ramai sekali?"tanyanya
"Entahlah.. ayo lihat saja.."ajakku
"Ya.."balasnya

Kami pun berjalan mendekat ke keramaian itu. Terlihat sekelompok orang sedang menari. Ada pria maupun wanita dan pakaian mereka sangat unik. Disetiap tangan mereka telah memegang setangkai mawar. Banyak orang yang menyaksikan mereka dan takjub akan penampilan mereka.

"Kevin.. ini mereka sedang ngapain?"tanya Mila padaku
"Aku juga tak tahu.. coba kita lihat saja.."jawabku pura-pura tak tahu

Perlahan tapi pasti, aku pun berjalan mundur dari keramaian itu. Aku pelan-pelan pun berjalan meninggalkan Mila.

~POV Mila~

Aku sangat menikmati pertunjukkan didepan mataku kini. Menurutku mereka unik dan lagipula aku penasaran apa yang sedang mereka lakukan.
"Kevin.."panggilku sambil menoleh kebelakang.

Namun, aku tak menemukan Kevin dibelakangku.
"Kevin kemana? Bukannya tadi dia disini?"gumamku heran

Aku terus melihat sekeliling, berharap bisa menemukan Kevin. Karena jujur aku tak terlalu mengenal tempat ini. Bagaimana jika nantinya aku nyasar.

Tapi pencarianku terbuyarkan kala mendengar semua orang bersorak ria dan bertepuk tangan. Aku menoleh kembali, menatap para penari tadi.

Masing-masing mereka melemparkan mawar tersebut dan kemudian mengambil papan putih yang telah menuliskan sesuatu. Mereka pun menyusun posisi masing-masing hingga terbentuk sebuah kata..

'Mila, vuoi essere la mia ragazza? - Mila, want you be my girl? - Mila, maukah kamu menjadi kekasihku?'

Begitulah tulisan yang tertera. Aku agak kaget. Secara nama yang tertulis adalah namaku.

Dari kumpulan penari itu, kemudian muncullah sosok pria yang sangat kukenal, pria yang tadinya kukira meninggalkanku sendirian disini, pria yang tadi tiba-tiba menghilang. Kevin.

Perlahan Kevin berjalan kearahku. Dia menatapku sambil terus tersenyum padaku. Dan kini dia berdiri tepat dihadapanku.

Kevin pun berlutut didepanku. Dari saku bajunya dia mengambil sebuah kotak kecil. Dan ketika kotak kecil tersebut dibukanya, terlihatlah sebuah cincin dengan berlian diatasnya.

"Mila.. aku sangat nyaman kala didekatmu.. kamu sendiri tahu dengan pasti masa laluku yang sangat melukaiku.. dan kamu juga tahu kalau setelah Sahila pergi, aku telah menutup hatiku rapat-rapat.. bukan karena aku masih mencintainya, tapi karena aku takut terluka lagi.. tapi Mila, sejak kamu hadir dalam hidupku, banyak yang telah berubah.. kamu telah mengubah hidupku.. kamu juga telah berhasil membuka hatiku lagi.. kamu membuatku seolah merasa hidupku sempurna lagi.. awalnya aku bingung dengan rasa ini.. rasa dimana aku sangat takut kehilanganmu.. aku merasa kamu sangat berharga dan berarti.. aku merasa aku bisa kehilangan semuanya tapi aku tak boleh kehilanganmu.. tapi kemudian aku sadar jika aku mencintaimu.. aku telah jatuh cinta pada gadis polos yang sangat manis.. mungiin bukan hanya aku, Kenzo juga sangat menyayangimu.. begitupun keluargaku yang lain.. Mila, maukah kamu menjadi kekasihku? Menjadi orang yang akan selalu menghiasi hari-hariku kelak?"tanyanya.

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang