CHAPTER 76

4.2K 185 0
                                    

*SKIP*

~POV Kevin~

Kurasakan ada yang berjalan masuk kedalam ruanganku. Aku pun menoleh. Terlihat Mila berjalan kearahku sambil tersenyum pelan.

'Tuhan.. senyumannya benar-benar membuat hatiku tenang.. sangat bahagia kala melihat senyuman manisnya..'kataku dalam hati

Mila berdiri disampingku.
"Hei.."ucapnya pelan sambil mengelus pelan rambutku

Aku langsung meraih tangannya. Kubiarkan tangannya mengelus pelan pipiku
"Apa sudah baikan?"tanyanya
"Ya.."jawabku singkat

Dia hanya tersenyum
"Jangan pernah pergi dariku.."ucapku pelan

Dia hanya menatapku tanpa mengatakan apapun. Seolah ada yang membuatnya tak sanggup berjanji padaku
"Dia hanya masa laluku.. kamulah masa depanku.. jangan pernah pergi dari hidupku.. jangan pernah lakukan kesalahan yang sama sepertinya.."kataku

Mila tetap hanya diam. Aku pun menarik pelan lengannya hingga dia jatuh dalam pelukanku. Kukecup pelan keningnya.
"Cause now.. I only love you.. Only you.."kataku

Perlahan dia membalas pelukanku. Dia tak mengatakan apapun. Tapi aku tahu dengan pasti jika Mila sudah mengerti maksudku. Ya, aku mencintainya.. dan hanya dia yang kucintai.

*SKIP*

Aku akhirnya diijinkan pulang setalah 3 jam lebih dirawat. Aku berjalan keluar dari ruang UGD dengan bantuan Mila.

Didepan ruang UGD.

Terlihat mama, Aliand, Kim, Dahlia, Kenzo serta suster dan para orang suruhanku.

Kenzo yang melihatku keluar langsung berlari menghampiriku. Walau tubuhku masih lemah, tapi aku berusaha mengendong Kenzo.

Kenzo langsung memeluk leherku erat
"Papa baik-baik saja kan?"tanyanya polos
"Ya.. papa gak apa-apa sayang.."jawabku lemas
"Kenzo.. sini om Ali yang gendong.. kasian papanya masih lemas.."kata Aliando
Kenzo pun akhirnya digendong oleh Aliando.

Mama berjalan menghampiriku
"Masih lemas, sayang?"tanya mama sambil memegang pipiku pelan
"Sedikit.. tapi sudah gak apa-apa kog, ma.."kataku
"Ya sudah.. kita langsung pulang aja yuk kak.. kasian kak Kevin harus istirahat.."kata Dahlia
"Ya.."kata mama
Kami semua pun berjalan meninggalkan RS.

*SKIP*

Akhirnya kami sampai rumah juga. Para orang suruhanku sudah kuminta pulang. Semuanya membawaku kekamar.

Dikamarku.

Mila membantuku dengan membaringkanku ditempat tidurku.
"Kamu istirahat ya, sayang.."kata mama
"Ya, ma.."jawabku pelan
"Ya udah.. ayo kita semua keluar.. biarkan kakak kalian istirahat.."ajak mama
"Ya.."balas mereka bersamaan
"Goodnight, papa.."kata Kenzo sebelum keluar
"Goodnight.."balasku

Mila pun berniat keluar juga dari kamarku setelah semuanya keluar. Tapi kutahan lengannya. Dia pun menoleh padaku
"Kenapa?"tanyanya pelan
"Temani aku.."jawabku manja
"Tapi ini kan sudah malam.. kamu harus istirahat.. dan keluargaku pasti cemas jika aku tak pulang malam ini.."katanya
"Aku tak bilang jika kamu tak boleh pulang malam ini.. tadi aku sudah minta pak Anto untuk mengantarmu pulang.. tapi temani aku sebentar saja.. paling tidak sampai aku tidur saja.."pintaku
"Kenapa? Kamu takut sendirian?"ledeknya yang diikuti tawanya

Aku hanya tersenyum ketika melihat tawanya itu. Kutarik pelan hidungnya
"Aku bukan takut sendirian.. tapi aku takut kehilanganmu.. aku takut kamu akan pergi dariku.."kataku

Dia hanya diam menatapku
"Kenapa kamu tadi ingin lari dariku? Apa karena Sahila?"tanyaku
"Dia tidak pernah meninggalkanmu karena tak mencintaimu lagi.. tapi justru meninggalkanmu karena dia mencintaimu.. kini dia kembali, dan dia ingin bersatu lagi denganmu.. aku tak bisa tetap disisimu.. karena jika kalau begitu, berarti aku adalah orang yang merusak hubungan orang.. aku tak mau melakukan itu semua.."jelasnya
"Kamu tak merusak hubunganku dengan Sahila.. karena kami sudah tak memiliki hubungan apapun lagi.. Mila, kamulah yang sekarang menjadi kekasihku.. aku memilihmu karena aku mencintaimu.. aku tak peduli dia meninggalkanku karena apa.. tapi yang kutahu.. dia sudah memutuskan pergi dariku dulu.. maka sejak saat itulah aku menutup hatiku rapat-rapat untuknya.."kataku
"Tapi.."

Belum sempat dia menyelesaikan kata-katanya, langsung kutarik lengannya dan kucium bibirnya. Dalam sangat dalam ciuman yang kuberikan padanya. Seolah aku tak ingin kehilangannya. Biarlah ciumanku ini menjadi bukti jika aku mencintai Mila.

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang