CHAPTER 90

3.8K 169 6
                                    

~POV Kevin~

*SKIP*

Keesokkan paginya.

Aku membawa Mila jalan-jalan ke taman rumah sakit dengan kursi roda. Kasihan dia sudah sangat lama didalam kamar. Mungkin nanti dia juga bisa lupa kapan pagi dan kapan malam.

Langkah kakiku terhenti dan kemudian aku duduk dibangku panjang taman, tepat berhadapan dengan Mila
"Gimana? Suka?"tanyaku

Mila hanya mengangguk pelan
"Aku sengaja ajak kamu kesini.. biar kamu gak bosan dikamar terus.. biar kamu bisa lihat dan rasain keindahan pagi lagi.."kataku

Mila hanya memejamkan matanya dan menghadap keatas langit, menikmati cuaca pagi ini yang cerah
"Waktu kamu koma, aku selalu kekamar kamu buat sekedar sapa kamu, kasih kamu bunga mawar dan bukain tirai jendela kamarmu.. supaya kamu bisa rasain cerahnya setiap pagi.."kataku

Perlahan Mila membuka matanya dan menatapku
"Kevin.."panggil Mila pelan
"Ya?"balasku
"Aku ingin dengar cerita tentang kita dulu.."pintanya

Aku menatapnya heran
"Bukan maksud apa-apa.. tapi aku ingin tahu hal apa saja yang sudah kulupakan.."katanya pelan

Aku menghela napas panjang
"Aku ini CEO perusahaan LDM, perusahaan terbesar di Jakarta dan kamu sekretaris pribadiku.. awalnya sih kita biasa saja.. tapi lama-lama aku nyaman dengan kamu.. aku nyatain perasaan aku ke kamu saat kita liburan ke Italia.."kataku
"Italia?"balasnya
"Ya.. kebetulan saat itu, aku ada perjalanan bisnis ke Paris.. aku langsung menggunakan kesempatan ini buat ajak kamu liburan seminggu ke Italia.. dan aku nyatain perasaan aku ke kamu, satu hari sebelum kita balik ke Indonesia.. dengan bantuan dancer disana dan ditempat umum, kita akhirnya bersatu, karena kamu terima pernyataanku.."jelasku

Mila hanya menatapku seolah menunggu ceritaku selanjutnya. Dari saku bajuku, kukeluarkan sebuah foto
"Lihat ini.. ini foto aku, kamu dan Kenzo.. ingat?"tanyaku

Dia hanya menggeleng pelan
"Kenzo.. dia anakku, Mila.."kataku
"Anak? Kita sudah.."tahannya

Aku tertawa karena aku tahu maksud Mila
"Aku bukan laki-laki gila yang akan lakuin itu pada gadis yang kucinta sebelum waktunya tiba.. dia anak hasil pernikahanku dengan mantan istriku.."jelasku
"Mantan istri?"katanya seolah kaget
"Ya.. tapi kami sudah tak memiliki hubungan apapun bahkan jauh sebelum aku kenal kamu.. jadi jangan berpikir aku selingkuh.."kataku sambil tertawa pelan

Aku berusaha tertawa didepan Mila walau sebenarnya didalam hatiku, aku menangis.. aku terluka melihatmu seperti ini sekarang, Mila.
"Ternyata banyak hal yang kulupakan.."katanya dengan nada menyesal

Kuusap pelan pipinya
"Tenang sajalah.. aku pasti akan membantumu mengembalikan semua ingatanmu.. terutama hal tentang kita.."kataku

Mila hanya mengangguk pelan
"Aku tak pernah melihatmu tersenyum lagi, Mila.. padahal dulu senyuman itu yang selalu kuharapkan ada.."kataku
"Benarkah?"tanyanya
"Ya.. aku paling suka melihat senyumamu, Mila.. karena ketika kamu senyum, kamu selalu kelihatan sangat cantik.. sangat manis.. tapi sejak kamu kecelakaan terus kamu koma dan sekarang kamu sudah sadar.. senyuman itu sepertinya menghilang.. Mila, aku merindukan senyumanmu.."kataku pelan

Mila tetap hanya diam saja
"Aku akan mengembalikan senyum itu, Mila.."kataku
"Dengan cara?"tanyanya
"Ada.. pokoknya aku jamin, kamu pasti akan tertawa lagi.."jawabku sambil berdiri dari dudukku

Aku pun berjalan mendekati seorang ibu-ibu yang sedang menemani anaknya bermain bola
"Maaf, bu.. apa saya boleh minta tolong.."kataku ramah
"Tolong apa ya, mas?"tanyanya
"Lihat gadis yang duduk disana kan, bu.. itu kekasih saya.. dia baru saja baru sadar setelah koma selama 40 hari lebih.. dan sekarang dia mengalami amnesia dan saya hampir tak pernah melihatnya tersenyum lagi sejak dia sadar.."kataku sambil menunjuk kearah Mila
"Oh.. jadi apa yang bisa saya bantu, mas?"tanyanya lagi
"Saya ingin pinjam bola kecil berwarna merah yang sedang anak ibu mainkan itu.. boleh?"tanyaku

Dia menatapku dengan ragu
"Hanya sebentar, bu.. saya hanya ingin hibur kekasih saya.. saya ingin buat dia tersenyum lagi.."kataku mencoba menyakinkannya
"Baiklah, mas.. adik.. sini pinjamin bolanya buat kakak ini.."katanya pada anaknya

Anak itu pun memberikan bolanya pada ibunya, dan ibunya pun memberikannya padaku
"Makasih ya, bu.. nanti pasti saya balikan.. ini, ada sedikit rejeki buat ibu.."kataku sambil mengambil bola dari tangannya dan memberikan sedikit uang padanya
"Ah.. gak usah, mas.. saya ikhlas bantunya.. semoga pacarnya cepat sembuh dan selalu dalam lindungan Tuhan.."katanya menolak uang pemberiamku
"Amen.. makasih ya, bu.."kataku pelan sambil berjalan pergi

Kulihat ada penjual balon disekitar sini. Aku berlari kesana
"Mas.. balonnya.."kataku pada penjual balon
"Berapa mas?"tanyanya
"Semuanya.."jawabku
"Hah?! Benaran nih, mas.. alhamdullilah.."katanya sambil mengucap syukur
Aku pun membayar semua balon itu setelah sipenjual memberikan semua balonnya padaku

TO BE CONTINUED...

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang