CHAPTER 17

5.3K 239 4
                                    

Aku bangkit dan kemudian hanya menggeleng kepala pelan.
"Gak apa-apa.. oh ya, apa akhir-akhir ini Mila ada curhat atau ngobrol santai gitu sama loe?"tanyaku
"Ada sih.. yah.. tapi sedikit aja.. kak Ricky kan tahu aku lagi sibuk persiapan ujian kelulusan SMU.. dan juga kak Mila kan sekarang udah kerja.. waktunya lebih banyak dikantor daripada dirumah.."jawabnya.
"Iya sih.. tapi Mila ada cerita gak, soal kantor tempat dia atau apalah gitu?"tanyaku lagi.
"Eehmm.. ada.. terakhir dia bilang, kalau dia suka kantornya.. terus dia bilang kantor tempat dia kerja tuh adalah perusahaan terbesar di Jakarta.. itu aja sih.."jawabnya
"Tentang.. bosnya?"tanyaku lagi
"Maksudnya?"tanyanya balik
"Ya.. soal kedekatannya gitu sama bosnya.."jelasku
"Hah?! Serius, kak? Kak Mila dekat sama bosnya?!"kagetnya.

Ternyata Dicky tidak tahu juga soal kedekatan Mila sama bosnya, Kevin.
"Ya.. tadi aja mereka baru pergi berdua.."kataku
"Hah?! Astaga.. beruntung banget ya kakakku.. bisa dekat sama pemilik perusahaan besar.."pujinya.
"Apanya yang bagus? Bukan orang baik pun dia.."ketusku
"Kog kak Ricky ngomongnya kek gitu..? Emang kak Ricky kenal sama bosnya kak Mila?"tanyanya
"Kalau dia cowok baik-baik.. gak mungkin dia ajak cewek jalan semalam ini.. apa cobalah namanya kalau bukan cowok gak baik.."kataku
"Kak Ricky jealous?"tanyanya.
"Mana ada.. ngapain jealous.. iih.. gak penting.."kataku sambil berdiri dan berniat keluar.
"Eh kak, gak jadi main PS?"tanyaku
"Gak.. gue ngantuk.. mau pulang.. bye.."jawabku sambil keluar dari kamarnya.

Aku berdiri terpaku didepan kamar Dicky. 'Ya.. gue cemburu.. sangat cemburu.. kenapa harus orang lain? Kenapa bukan gue? Kenapa bukan gue yang loe suka, Mil?'kataku dalam hati.

*SKIP*

~POV Kevin~

Aku mengendarai motor sportku dengan kecepatan standar. Menikmati indahnya malam. Menghirup udara malam. Aku tidak pernah merasa se-rileks ini. Sangat santai.

Mila perlahan berdiri.
"Hei.. nanti kamu jatuh.."kataku pada Mila dengan nada sedikit keras sambil mataku fokus mengendarai motor.
"Gak apa-apa.. huh! Enak banget anginnya.."balas Mila

Aku hanya tersenyum pelan. Kemudian Mila duduk kembali.
"Kita mau kemana?"tanyanya.
"Entahlah.. mungkin keliling kota.."candaku
"Hah?! Serius?!"kagetnya
"Ya gak lah.. nanti kamu juga tahu.."kataku sambil tertawa.
"Oh.."balasnya.

Tiba-tiba, kuremkan motorku secara mendadak. Mila kaget dan langsung memelukku erat.
"Hah?! Ada apa?!"tanyanya kaget
"Gak.. tadi ada kucing.."kataku
"Oh.."balasnya.

Dan dia baru menyadari tangannya memelukku dari belakang setelah aku diam dan menatap kearah tangannya.
"Eh.. sorry.."katanya sambil perlahan melepas pelukkannya.

Kutarik kembali tangannya agar memelukku lagi.
"Kalau tidak, nanti kamu jatuh.."kataku sambil menoleh kebelakang dan tersenyum pelan.

Kunyalakan mesin motorku kembali. Kulajukan motorku lagi.

Aku membawa Mila ke taman. Setelah kuparkirkan motorku, kami berjalan santai masuk kedalam.
"Ngapain kita kesini?"tanya Mila.
"Buat nemani aku aja cari angin malam.."jawabku
"Emangnya kenapa? Kamu lagi bosan dirumah?"tanyanya
"Ya.. bosan dan lelah.."kataku
"Lelah? Kenapa?"tanyanya lagi
"Yang pasti karena pekerjaan dan juga setiap malam sebelum Kenzo tidur, dia selalu nanya sama aku, apakah mungkin dia bisa ketemu mamanya lagi.. dan aku hanya bisa jawab, kalau Tuhan mengijinkan, dia pasti ketemu sama mamanya.. dan setelah itu Kenzo selalu berdoa, dia berharap agar diesok hari saat dia buka mata, orang pertama yang dia bisa lihat adalah mamanya.. saat itulah, aku merasa lelah dengan semuanya.. aku muak dengan semuanya.. rasanya aku ingin sekali bilang pada Kenzo kalau mamanya tidak akan mungkin datang menemuinya lagi sampai kapanpun.. rasanya aku ingin memberitahu Kenzo semua kenyataannya.. tapi aku tak sanggup.. aku tak sanggup jika harus melihatnya terluka.. terluka seperti aku karena harus mengetahui kenyataan bahwa mamanya tak menginginkannya.. mamanya meninggalkannya bukan karena pekerjaan tapi demi laki-laki lain.. laki-laki  itu yang telah mengambil kebahagiaan kami.."kataku
"Kenzo terlalu kecil untuk memahami itu semua.."balas Mila

TO BE CONTINUED..

IS THIS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang